Terkait semakin Maraknya Aksi Penutupan dan perusakan Gedung Gereja


Pernyataan
Persekutuan  Gereja-Gereja  di Indonesia
Terkait semakin Maraknya Aksi Penutupan dan perusakan Gedung Gereja

Majelis Pekerja Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) menyesalkan dan mengecam keras berbagai aksi penutupan dan perusakan gedung Gereja yang semakin marak terjadi belakangan ini. Di tengah upaya bangsa ini untuk mendukung upaya penegakan hukum dan menciptakan kerukunan antar umat beragama yang lebih baik, tindakan-tindakan anarkis dan main hakim sendiri oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab ini justru merusak upaya kita bersama tersebut.

Melalui pernyataan ini, MPH-PGI meminta agar Pemerintah bersama aparat hukum terkait dapat mengusut tuntas kejadian tersebut dan menindak  tegas para pelaku perusakan gedung Gereja itu berdasarkan hukum yang berlaku di negara ini.

MPH-PGI secara khusus meminta kepada pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan bagi seluruh warga masyarakat menjalankan ibadahnya dimana pun. Ini adalah amanat konstitusi yang harus dipenuhi oleh negara.Tentang penggunaan rumah tinggal atau bangunan sementara sebagai tempat  ibadah haruslah dilihat sebagai upaya darurat karena proses pengurusan ijin mendirikan rumah ibadah yang berliku dan memakan waktu panjang. Tidak seharusnya proses yang demikian menghalangi orang beribadah dan tidak seharusnya masyarakat –apalagi aparat negara- menghambat orang untuk beribadah. Justru tugas pemerintahlah memfasilitasi tersedianya kesempatan dan tempat yang layak bagi umat beragama menjalankan ibadahnya. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri no 9 dan 8 Tahun 2006 menegaskan, bila ada kebutuhan nyata warga untuk mendirikan rumah ibadah dan mendapat hambatan dari masyarakat, pemerintah wajib memfasilitasi tersedianya tempat ibadah tersebut.

MPH-PGI menyerukan kepada semua umat Kristiani di Indonesia dan di mana saja, agar dapat tenang sambil bersikap kritis dan hati-hati dalam menyikapi peristiwa-peristiwa ini. MPH-PGI meminta agar seluruh komponen bangsa ini dapat mendukung kebebasan beragama dan memelihara kerukunan antar umat beragama di negara yang berdasarkan Pancasila ini, sehingga semua orang di negara ini dapat hidup tentram dan menjalankan ibadahnya masing-masing dengan baik.

Jakarta, 16 Februari 2010
Majelis Pekerja Harian
Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia




Pdt. Dr. A.A Yewangoe      
Ketua Umum         
Pdt. Gomar Gultom, MTHSekretaris Umum




MANAGEMENT WAKTU


PENDAHULUAN

  • Beberapa istilah yang berkaitan dengan WAKTU
-          Time is money
-          Time solve the problem
-          Do not waste your time
-          No time for love
-          Waktu GPIB
  • Waktu merupakan suatu paradoks, dalam arti bahwa setiap orang menyadari waktu tetapi tak seorangpun dapat mendefinisikannya.  Paradoks ini muncul dari paradoks lain yang lebih mendasar, yaitu paradoks hubungan antara waktu, ruang dan gerak.  Waktu diukur mernurut gerak dalam ruang, antara lain gerak bumi yang berputar pada sumbunya atau geraknya sewaktu mengitari matahari, getaran terukur [ada garpu tala  Tetapi gerak sendiri diukur menurut waktu dan ruang karena menerangkan gerak suatu planet.  Akhirnya ruang dapat diukur menurut waktu dan gerak.  Orang Persia pada zaman kuno mengukur jarak dengan parasang, yakni jarak mendatar yang dapat ditempuh seseorang dengan berjalan kaki selama satu jam.
  • Menurut kepercayaan orang Yunani, BAPAK WAKTU adalah Dewa Kronos
  • Nama-nama hari dari bahasa Inggris yang kita kenal saat inipun dipengaruhi oleh budaya bangsa Romawi seperti :
-          Sunday (hari Matahari) bahasa Latinnya Dies Solis;
-          Monday (Hari Bulan) bahasa Latinnya Dies Lunae;
-          Saturday, asal kata Saturnus dewa Pertanian bangsa Romawi
-          Tuesday, asal kata Tiw dewa hukum bangsa Teutonik;
-          Wednesday, asal kata woden dewa utama bangsa Teutonik;
-          Thursday, asal kata Thor dewa perang bangsa Teutonik;
-          Friday, asal kata Fria dewa Cinta bangsa Teutonik
  • Panjang atau lamanya satu hari didasarkan pada gerak perputaran bumi pada sumbunya yang memakan waktu selama 24 jam.
  • -  Sukses seseorang tidak dapat dipisahkan dengan bagaimana dia
    mengelola  WAKTU itu
-  Allah pencipta waktu yang sempurna dan teratur Kej. 1
-  Rasul PAULUS bicara tentang Management Waktu “ Ef. 5 : 15 – 16 “

MANFAAT WAKTU

  • Lewat waktu yang dapat diprediksi sepeti kalender atau penanggalan satu tahun, memungkinkan orang menelusuri berlalunya waktu dan merencanakan masa depan, orang menjadi tahu kapan mem bajak atau menanam, kapan harus mempersiapkan puasa atau pesta, orang diingatkan akan ulang tahun seseorang bahkan sampai mempersiapkan perayaan Natal atau Tahun Baru.
  • Waktu atau kalender memungkinkan seseorang menyesuaikan kegiatannya dengan kegiatan orang lain yang beribu-ribu kilometer jauhnya, karena kalender yang sama tergantung dirumah semua orang atau dengan waktu semua orang dapat menyesuaikan kegiatan menghubungi per telephone dimana saja dibelahan bumi ini.

PEMAHAMAN  WAKTU DARI PRESPEKTIF KRISTIANI

  • WAKTU itu karunia Allah,
-          Sudah ada ketika manusia belum diciptakan (Maz 139 : 16)
-          WAKTU itu karunia Allah (rentang WAKTU – kehidupan manusia dan tak seorangpun tahu rentang kehidupannya) sehingga WAKTU itu milik Allah, dapat diambil sewaktu-waktu oleh ALLAH, harus dikuasai oleh Allah, untuk kemuliaan Allah. Pertanyaannya adalah BAGAIMANA SAYA MENGGUNAKAN KARUNIA-KARUNIA ALLAH UNTUK MEMENUHI HIDUPKU ?
  • WAKTU yang tidak bisa diramal
-          Sering kali terjadi bahwa meskipun kita sudah mencoba untuk mengatur WAKTU dengan cara menjadwalkan WAKTU untuk melaksanakan satu kegiatan, tidak jarang tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi. 
-          Untuk itu harus diantispasi atau diwaspadai / Reserve, contingency plan;

  • Mengapa tidak boleh membuang-buang WAKTU ?
-          Lebih tepat menyebutnya, bagaimana menggunakan WAKTU sebaik mungkin, bijaksana, memperhatikan kesehatan dll.;
-          Telepon hanya tanyain kabar terus engga jelas;
  • Motivasi menggunakan WAKTU
-          Menjalani WAKTU sama dengan menjalani kehidupan karena setiap detik, menit, jam hari dst. Kita diharuskan mengambil keputusan
-          Keputusan yang salah dapat mengakibatkan kesengsaraan, kesusahan, malapetaka dll.
-          WAKTU tidak dapat kembali


  • Hambatan terhadap Management WAKTU

-          Pertama,  Prioritas yang keliru
Tuliskan empat prioritas anda lalu periksa jadwal besok., setelah itu evaluasi kegiatan anda pada malam hari kemudian tulis lagi empat prioritas yang akan kerjakan besok (Write what you want to do and do what you write) yang sering terjadi apa yang kita tulis lain dengan apa yang kita kerjakan, akibatnya sasaran makin lama tercapai;
-          Kedua, sering menunda dengan alasan yang tidak jelas, kebanyakan diakibatkan oleh keraguan.  Orang yang suka menunda adalah orang yang tidak akan maju. Khususnya menunda berbuat baik.
-          Ketiga, kurang atau tidak berkonsentrasi / tidak focus.  Konsentrasi atau focus adlah mengarahkan pikiran pada suatu topik atau satu kegiatan sehingga menghasilkan sesuatu yang berkualitas, untuk itu perlu latihan kemampuan mengembangkan talenta atau karunia yang ada;  artinya, gunakan WAKTU anda secara berkualitas.  Bisa saja anda bekerja selama delapan jam dikantor atau dimana saja, namun berapa banyak hasil pekerjaan yang diperoleh ? Mengerjakan empat atau lima pekerjan sekaligus tidak salah asal mampu menyelesaikannya namun lebih baik mengerjakan dua pekerjaan secara tuntas dan cepat !;

SIKAP ATAS WAKTU : 7 KUNCI KEBERHASILAN

1.             Bertanggung jawab : bertanggung jawablah atas WAKTU yang anda gunakan, artinya memanfaatkan WAKTU yang diberikan ALLAH kepada kita dengan sebaik-baiknya;
2.             Minta bimbingan ALLAH : kita harus bertanya kepada ALLAH bagaimana caranya, kapan serta kepada siapa kita haruis melayani dengan menggunakan karunia yang diberikan Allah (Ef. 2  10 kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik), sedang Petrus bicara tentang MANAGEMENT WAKTU di I Ptr 4 : 2,3,10
3.             Rencanakan WAKTU anda : WAKTU bisa berlalu begitu saja tanpa ada perkembangan buat hidup kita, untuk itu tetapkan tujuan hidup dan jadwalkan tahapannya lalu konsentrasi terhadap tujuan hidup kita;
4.             Konsisten terhadap jadwal : merupakan hal penting untuk mencapai tujuan hidup dan berusaha tidak diganggu hal yang tidak penting;
5.             Bergantung pada TUHAN : bila kita bertanya, kapan sesuatu dilaksanakan, berapa banyak WAKTU yang disediakan, seberapa sering harus dilakukan, maka harus minta hikmat TUHAN dan tetap bergantung pada NYA.
6.             Hilangkan yang tidak penting : Charles Schwab dari Betlehem Steel melakukan jadwal dan menyingkirkan kegiatan yang tidak perlu. Allah pernah berfirman kepada YOSUA ; janganlah menyimpang kekanan atau kekiri, supaya engkau beruntung kemanapun engkau pergi (Yosua 1 : 7);
7.             Evaluasi WAKTU anda : selalu melakukan evaluasi terhadap rencana dengan apa yang sudah kita buat, lalu tanyakan pada diri sendiri :
o        Apakah aku menggunakan WAKTU dengan baik ?
o        Apakah aku sering menunda-nunda ?
o        Apakah aku dapat menjaga konsentrasiku ?
o        Apakah aku melakukan kegiatan yang benar-2 prioritas ?
o        Apakah aku mengakami kemajuan (walau sedikit) kearah tercapainya sasaran yang diharapkan Allah padaku ?

PENUTUP

Ø       Gunakan WAKTU anda sesuai dengan maksud tujuan TUHAN;
Ø       Waktu tidak bisa ditunda, dipercepat, diperlambat, dipinjamkan, dihentikan, dibatalkan atau dijual
Ø       Bila kita tidak mampu mengendalikan dan mengelola WAKTU kita, maka orang lain yang kan mengendalikan kita;

Tema PKUPPG Jangka Panjang II : 2006-2026

-->
VISI  dan  MISI  GPIB

TEMA  PKUPPG  Jangka  Panjang  II  : 2006 -2026
Sesuai   dengan  Tema  PS  XVIII :

MISI  GPIB
“YESUS  KRISTUS   SUMBER   DAMAI  SEJAHTERA”
( Yohanes 14 : 27 ).

VISI  GPIB  :
“GPIB  MENJADI  GEREJA  YANG  MEWUJUDKAN  DAMAI  SEJAHTERA BAGI  SELURUH  CIPTAANNYA”

Motto  GPIB  ( Lukas 13 : 29 ) :

“DAN ORANG AKAN DATANG DARI  TIMUR  DAN  BARAT  DAN  DARI UTARA  DAN  SELATAN  DAN  MEREKA  DUDUK  MAKAN  DI  DALAM KERAJAAN  ALLAH”

PENJELASAN   SINGKAT   VISI   GPIB

            Dalam sejarah GPIB, Lukas 13 : 29 telah dijadikan motto / semboyan yang diterakan pada logo GPIB, yang berbunyi : “Dan orang akan datang dari Timur dan barat, dan dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan bersama di dalam Kerajaan Allah”. Berdasarkan pada naskah Tata Dasar GPIB 1996, Lukas 13 : 29 disebutkan sebagai Visi ke depan GPIB.
            Dalam pergumulannya, gereja dan umatnya masih terbelenggu dengan rasa gelisah dan kuatir akan tantangan dan ancaman dunia, sehingga ia merasa jauh dan belum penuh mengalami damai sejahtera tuhan Yesus Kristus. Gereja terlena dengan damai sejahtera yang diberi oleh dunia. Karena itu, menuju masa depan diakhir PKUPPG Jangka Panjang II tahun 2026, diharapkan GPIB sungguh-sungguh mengalami damai sejahtera Yesus Kristus, dimana kehadirannya tidak lagi dipenuhi dengan rasa takut, gelisah dan kuatir. Justru ia hadir dengan citra pembawa damai sejahtera Yesus Kristus (bdk. Yoh. 14 : 27)
            Mengalami damai sejahtera Yesus Kristus harus dicapai dengan citra diri sebagai pembawa damai sejahtera Yesus kristus. Karena itu, dalam kehadirannya, ia harus selalu melakukan tindakan damai sejahtera agar selalu menjadi berkat di tengah bangsa, negara dan masyarakat serta dunia.

MISI  GPIB
  • Menempatkan Tuhan Yesus kristus, Juru Selamat manusia sebagai Kepala gereja
  • Mewujudkan kehadiran GPIB yang membawa corak damai sejahtera Allah dan menjadi berkat di tengah-tengah dan masyarakat dan dunia
  • Membangun suatu Jemaat Misioner yang bertumbuh, dewasa dalam iman, kehidupannya adalah teladan serts memberi kontribusi nyata bagi kemajuan gereja, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam suatu semangat oikoumenis dan nasional.

Pemahaman  Gereja  Misioner

            Menuju masa depan, GPIB membayangkan dan mengharap bahwa ia tetap hadir dan menjadi Gereja Misioner menjadi gereja Misioner berarti (1) ia sungguh bertolak dari firman Allah, dan (2) mengalami pembauran karena firman  (3) ia mengenakan manusia baru sebagaimana diuraikan Rasul paulus terhadap jemaat di Efesus, Galatia dan Kolose. (4) ia mampu mewujudkan keluarga sejahtera yang kuat dalam peranannya di dalam dan bagi semua, (5) ia memiliki semangat oikumenis dan berjiwa keesaan, baik di dalam dan antar gereja (6) ia selalu merindukan adanya kerukunan antar agama,            970 ia selalu memiliki rasa kesetia-kawanan sosial bagi gereja dan masyarakat, serta (8) ia senang membangun keutuhan ciptaan.
            Sebagai warga gereja yang selalui diperbarui Roh Kudus, GPIB diharapkan menjadi (1) ‘persekutuan yang dinamis, proaktif dalam melayani dan bersaksi, baik di dalam gereja maupun masyarakat serta dunia’ (2) “ia harus dapat mewujudkan terciptanya masyarakat yang damai sejahtera di dalam Kerajaan Allah”.
            Artinya PKUPPG GPIB mengharapkan di periode kedua dalam Jangka Panjangnya (2006 – 2026) GPIB dapat melakukan tugas misinya “memantapkan spiritualitas umat untuk membangun GPIB sebagai Misioner yang membawa damai sejahtera Yesus kristus di tengah-tengah masyarakat dan dunia”

Tujuan (Goals)

SEKTOR  MISIONER
  • Meningkatkan Mutu presbiter GPIB dan Warga Gereja yang Misioner serta memiliki hubungan timbal yang harmonis dalam masyarakat luas dan berdasarkan pada tri Panggilan Gereja (Persekutuan Pelayanan dan Kesaksian) dengan suatu tolok ukur keberhasilan program yang jelas. Selanjutnya dapat ditingkatkan pemahaman GPIB secara lebih sempurna termasuk pemahaman terhadap seluruh materi bina teologi dan perangkat-perangkat pendukung lainnya secara konsisten
  •  Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan PELKES yang berpusat di wilayah-wilayah baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini termasuk jaminan perumahan dan hari tua Pendeta dalam suatu sistem yang tertata dengan baik dan benar
  •  Mempersiapkan sumberdaya insani dan sistem pendukungnya yang mantap baik secara umum maupun berdasarkan kategori jemaat yang siap menjadi jemaat misioner dalam berbagai bidang pelayanan.

SEKTOR INSTITUSIONAL
  •  Mempersiapkan sistem pemerintahan GPIB yang PRESBITERIAL SINODAL dalam arti yang sesungguhnya termasuk di dalamnya melaksanakan penataan organisasi yang ideal bagi kebutuhan GPIB
  • Memantapkan mekanisme organisasi serta segala kebijakannya melalui strategi pencapaian yang dilakukan atas hasil penelitian dan pengembangan yang berbasis pada data informasi yang akurat serta obyektif dan terstruktur.

SEKTOR PENUNJANG
         Mempersiapkan suatu prakondisi dan kondisi yang mantap guna mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan misioner di dalam  GPIB ke dalam dan ke luar. Untuk itu diperlukan ketersediaan sumberdaya dan dana yang optimal yang digunakan dan dikelola secara teratur dalam koridor hukum yang ditaati bersama oleh semua elemen-elemen dalam sistem GPIB

TEMA  FIRMAN   ALLAH – TIAP  KUPPG
  • 2006-2011       Mempersipakan masa depan bangsa yang damai dengan sikap tulus dan jujur (Maz. 37 : 37)
  • 2011-2016     Membangun tatanan kehidupan masyarakat yang rukun dan adil (roma 15:5-7)
  • 2016-2021  Mengembangkan sumberdaya gereja untuk meningkatkan Pelayanan dan Kesaksian di dalam dan bersama masyarakat
  • 2021-2026     Roh Kudus menuntun orang percaya bersinergi di dalam gereja untuk mewujutkan kasih Allah dalam dunia (Mat.22 : 37; Ul. 6 ; 5 Im.18 : 19)
           
Tema  Alkitabiah  Tahunan

  • 2005-2007       Membangun masa depan dengan semangat pendamaian dan pemulihan dalam Yesus Kristus (Rom.15 : 7)
  • 2007-2008       Melayani dalam ketulusan dan kejujuran (Maz.25 ; 21)
  • 2008-2009       Bersaksi dalam kekuatan kasih karunia Allah (II Kor.1 : 12)
  • 2009-2010       Roh Kudus memberi damai sejahtera dan sukacita (Rom.14 : 13-23)
  • 2010-2011       Membangun masa depan bersama Roh Kudus ( I Kor.14 : 12)

Sasaran  PKUPPG  2006 – 2026  Per  Sektor

SEKTOR  MISIONER
  • TERCIPTANYA Presbiter GPIB yang bermutu, Warga Gereja yang Missioner serta memiliki hubungan timbal balik yang harmonis dalam masyarakat luas, serta mampu melaksanakan Tri Panggilan Gereja (Persekutuan Pelayanan dan Kesaksian) dengan tolok ukur keberhasilan program yang jelas. Selanjutnya, tercipta kondisi pemahaman iman GPIB serta seluruh materi bina teologis dan perangkat-perangkat pendukung lainnya secara lebih baik dan konsisten.
  • Terjadi peningkatan kualitas dan kualitas kegiatan PELKES yang berpusat di wilayah-wilayah baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Sejalan dengan itu, tersedia perumahan dan jaminan hari tua Pendeta dalam suatu sistem yang tertata dengan baik dan benar
  • Tersedianya sumberdaya insani yang potensial, profesional dengan sistem pendukungnya yang mantap, baik secara umum maupun berdasarkan kategori jemaat yang siap menjadi jemaat misioner dalam berbagai bidang pelayanan.

SEKTOR INSTITUSIONAL
  • Tersedia dan terlaksananya sistem pemerintahan GPIB yang PRESBITERIAL SINODAL dalam arti yang sesungguhnya, di mana mekanisme organisasi dan manajemen gereja terlaksana sesuai kebutuhan GPIB
  • Berjalannya mekanisme organisasi serta segala kebijaksanaannya dan strategis pencapaian yang dilakukan atas hasil LITBANG yang berbasis pada data informasi yang akurat serta obyektif dan terstruktur
  • Tersedianya sistem manajemen jemaat yang bersifat on-line

SEKTOR PENUNJANG
  • Tersedianya suatu prakondisi dan kondisi yang mantap guna mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan misioner di dalam GPIB ke dalam dan ke luar
  • Tersedianya sumberdaya serta dana yang optimal yang digunakan dan dikelola secara teratur dalam koridor hukum yang di taati bersama oleh semua elemen-elemen dalam sistem GPIB

BAB  III

SASARAN  PKUPPG  2006-2011
Tema : Mempersiapkan  masa  depan  bangsa  yang  damai  dengan
sikap  tulus  dan  jujur (Maz.37 : 37)
  • Tertatanya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan sektor Misioner RUTIN & NON RUTIN
  • Tersedianya data dan informasi yang terstruktur di seluruh tingkatan pelayanan
  • Tersedianya sistem (benchmark) untuk kegiatan pembinaan sumberdaya insani
  • Tersedianya sumber-sumber daya & dana untuk mendukung optimalisasi hasil kegiatan rutin & non rutin
  • Terlaksananya manajemen organisasi GPIB yang profesional
  • Terlaksananya Pemilihan Majelis Jemaat, PHMJ baru
  • Tersedianya Rantap Tata Gereja GPIB yang baru untuk ditetapkan dalam PS XIX
  • Tercapainya kondisi persekutuan yang berkualitas tinggi untuk menjawabberbagai tantangan perkembangan zaman termasuk tanggap dalam berbagai permasalahan hukum, HAM, politik dsb.
  • Semakin nyatanya perans erta GPIB dalam gerakan oikumenis, PGI dan organisasi gereja dunia
  • Dimulainya sistem pembiayaan studi lanjut Pendeta (S2 dan S3) dari kontribusi rutin jemaat yang dikelola khusus untuk itu

SASARAN  PKUPPG  2011-2016
Tema : Membangun  tatanan  kehidupan  masyarakat  yang  rukun  dan  adil
(Roma 15 ; 5 – 7)

  • Terlaksananya kegiatan diberbagai tingkatan dengan keberhasilan kuantitatif dan kualitatif yang lebih baik dari periode sebelumnya
  • Tersedia dan tertatanya sistem Pembinaan dan Pendidikan GPIB
  • Terlaksana dan terevaluasinya hasil penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam semua bidang secara mantap
  • Tercapainya pemahaman dan penghayatan yang tinggi terhadap pemahaman Iman GPIB
  • Gereja telah siap menjadikan semua Pos Pelayanan, terjamin baik dari aspek teologi maupun daya dan dananya termasuk di kawasan-kawasan kumuh perkotaan dan kawasan industri
  • Tercapainya keseimbangan dalam hidup bergereja sehingga jemaat yang mampu mensubsidi yang kurang mampu dalam suatu pola yang terkoordinir secara sinodal
  • Tersedianya berbagai fasilitas pengikatan mutu SDI seperti sekolah, rumah sakit dan pusat-pusat pelayanan lainnya di berbagai wilayah
  • Tersedianya berbagai kader (SDI) ang potensial untuk melaksanakan fungsi jemaat misioner di berbagai kategori jemaat

SASARAN  PKUPPG   2016 – 2021

Tema : mengembangkan sumberdaya gereja untuk meningkatkan Pelayanan & Kesaksian di dalam dan bersama masyarakat

  • Terselenggaranya kegiatan rutin dan non rutin di berbagai tingkatan secara mantap dengan indikator keberhasilan yang lebih baik dari periode sebelumnya
  • Tercapainya upaya Kemandirian Daya dan Dana untuk menunjang berbagai kegiatan, minimum RUTIN
  • Tersedianya sumerdaya insani GPIB yang memadai untuk penyelenggaraan berbagai bidang kegiatan secara optimal
  • Terevaluasinya pemahaman iman jemaat termasuk pola tingkah laku etika dan moral sehingga tampak kemajuan Pembangunan Tubuh Kristus.
  • Tersedianya kader-kader GPIB yang berkualitas di berbagai bidang pelayanan di dalam dan di luar gereja
  • Tersedianya tenaga Pendeta lulusan S2 dan S3 dari berbagai perguruan Tinggi dan berbagai Program Studi terakreditasi
  • Pegawai dan Pendeta telah memperoleh penghasilan dan jaminan hidup hari tua yang memadai dan pasti


SASARAN  PKUPPG  2021 – 2026

Tema : Roh Kudus menuntun orang percaya bersinergi di dalam gereja untuk mewujudkan kasih Allah dalam dunia (Mat.22 : 37; Ul.6:5; Im.18 : 19)
  • Terwujudnya jemaat GPIB yang bersatu, utuh, kudus, am dan misioner
  • Terlaksananya kegiatan-kegiatan rutin dan non rutin secara mantap di berbagai tingkatan dalam suatu tatanan sistem pemerintahan GPIB yang ditaati bersama
  • Terselenggaranya kegiatan-kegiatan sektor Misioner yang sudah optimal
  • Terevaluasinya berbagai program untuk memacu optimalisasi kegiatan di berbagai sektor lainnya
  • Mampunya gereja (GPIB) dalam menanggulangi warga jemaat yang hidup di bawah garis kemiskinan
  • Tertampungnya anak yatim piatu, orang tua jompo, orang cacat, korban narkoba, dll dalam suatu lingkungan / tempat tinggal binaan milik GPIB ataupun hasil kerjasama dengan institusi lain
  • Tersedianya sumber dana tetap GPIB untuk membiayai berbagai aktivitas non rutin termasuk pembiayaan di pos-pos pelkes
  • Seluruh jemaat telah memiliki fasilitas ibadah yang permanen termasuk pastorinya dan memiliki IMB untuk gereja
  • Termanfaatkannya seluruh asset gereja secara optimal dan dalam koridur hukum

STRATEGI  PENCAPAIAN  SASARAN :

  • Penjabaran setiap program rutin dan non rutin dalam berbagai bidang dengan indikator keberhasilan program yang terukur baik kualitatif maupun kuantitatif
  • Penyiapan kader SDI mulai dari tingkat PA, PT, GP dan PW serta PKB
  • Pendampingan dan penggembalaan
  • Evaluasi dan pengkajian setiap hasil kegiatan
  • Pelatihan, magang dan pendampingan berkelanjutan
  • Komitmen, konsistensi dari setiap insan GPIB untuk melaksanakan tugas panggilan dan pengutusan secara konsekuen
  • Optimalisasi pemanfaatan asset-asset GPIB secara profesional dengan pola kemitraan yang dapat dipertanggung-jawabkan.

BAB   IV
SASARAN   KUPPG   2006-2011

Tema : membangun masa depan dengan semangat pendamaian dan pemulihan 
             dalam Yesus kristus (Rom.15 : 7)

2006 - 2007  :
  • Terselenggaranya kegiatan rutin dan non rutin dengan indikator penilaian keberhasilan yang terukur, minimum secara kualitatif
  • Tertatanya Kantor MS-GPIB dan Majelis Jemaat sebagai  pusat penyelenggaraan administrasi yang efektif, efisien dan profesional termasuk tersedianya PPMS dan PPMJ
  • Tersedianya sistem / tatalaksana organisasi GPIB dan pelaksanaan tata usaha / administrasi yang mantap sesuai ketentuan Tata Gereja GPIB
  • Tersedianya sistem mutasi Pendeta GPIB & terlaksananya ‘tour of duty’ di lingkungan kantor MS dan MJ
  • Terevaluasinya masalah dan kebutuhan Gereja dan jemaat berdasarkan hasil Litbang
  • Tersedianya Sistem Informasi Managemen GPIB yang tersosialisasi di berbagai tingkatan
  • Tersedianya paket dan mekanisme PWG yang berstruktur sesuai kebutuhan
  • Terbentuknya berbagai lembaga di dalam GPIB sesuai ketentuan Tata Gereja
  • Tersedianya pedoman studi lanjut bagi Pendeta / Pegawai GPIB
  • Tersedianya Pedoman perekrutan Calon Vikaris termasuk mekanisme pembinaan dan evaluasinya
  • Terevaluasinya berbagai hal yang berhubungan dengan masalah asset, lembaga-lembaga milik GPIB di berbagai tingkatan
  • Terbangunnya suatu sistem pengusahaan daya dan dana di dalam GPIB untuk diaplikasikan dalam periode KUPPG berikutnya
  • Tersedianya paket-paket pembinaan bagi para presbiter, PHMJ dan fungsionaris gereja lainnya
  • Terdatanya berbagai variable yang diperlukan untuk penataan data-base jemaat dan pegawai GPIB
  • Tersetifikasinya tenaga-tenaga bina PA/PT dan pengajar katekisasi baik Pendeta maupun Penatua/ Diaken
  • Dimulainya pengelolaan dana khusus untuk studi lanjut Pendeta GPIB yang berasal dari kontribusi jemaat di samping upaya penggalangan beasiswa dari dalam dan luar negeri.
  • Tersedianya format yang baku baik di tingkat sinodal maupun jemaat, tentang format laporan / media informasi

2007 – 2008
Tema : melayani dalam ketulusan dan kejujuran (Maz. 25 : 21)

  • Terlaksananya berbagai kegiatan rutin dan non rutin secara profesional dan berkesinambungan atas dasar hasil evaluasi periode sebelumnya
  • Tersosialisasinya SIM GPIB
  • Terbangunnya dan dimanfaatkannya Webside GPIB yang dikelola secara kantor MS untuk kepentingan komunikasi, penataan data-base dan lain sebagainya
  • Tersusunnya Pola pembinaan dan metode pelaksanaan Pembinaan BPK yang spesifik
  • Tersusunnya rencana pengembangan lembaga-lembaga, badan-badan pelaksana dan institusi lainnya dalam GPIB untuk mencapai hasil kerja yang lebih berkualitas
  • Terbentuknya Tim khusus untuk melaksanakan berbagai keputusan PS XVIII yang berhubungan dengan Tata Gereja GPIB
  • Terlaksanakanya program pelkes yang lebih luas baik internal maupun eksternal
  • Terlaksananya pengembangan dan sosialisasi aspek teologis dalam kegiatan GPIB termasuk hubungan dengan negara dan masyarakat
  • Tersedianya konsep pengkaderan jemaat untuk menjamin kepemimpinan dan masa depan GPIB
  • Tersedianya sistem prosedur baku menyangkut perencanaan, pengadaan, pengelolaan, pemeliharaan serta pelepasan atau penghapusan fasilitas gereja
  • Tersedianya IMB untuk pembangunan gereja dan fasilitas lainnya
  • Terdata ulang secara akurat, jumlah dan nilat assets GPIB termasuk kondisi pemanfaatan saat ini
  • Teratasinya masalah Yayasan Dana Pensiun GPIB
  • Terselenggaranya berbagai kursus berjenjang yang diperlukan Pendeta/Pegawai GPIB sesuai kepentingan khusus
  • Terdesiminasinya Buku Sabda-Sabda GPIB yang ditulis dan diedit oleh Penulis / Redaksi profesional
2008 – 2009
Tema : bersaksi dalam kekuatan kasih karunia Allah (II Kor.1 : 12)

  • Terlaksananya Pembinaan SDI dengan pola yang relevan dengan kebutuhan di berbagai sektor dan tingkatan
  • Terkoordinirnya berbagai kegiatan PWG dengan mengoptimalkan Pusat PWG di Griya Bina Lawang dengan Departemen Bindik dan Litbang serta pada hal-hal tertentu dengan Yapendik GPIB
  • Terbangunnya GPIB center di daerah pasir Mukti Cibinong
  • Terlaksananya pendataan dan pengelolaan asset-asset GPIB secara profesional dan terkoordinir oleh MS GPIB
  • Tersusunnya pola-pola pengusahaan dana dan daya untuk pelaksanaan di berbagai tingkatan
  • Terlaksananya pengembangan pemahaman Teologis dari berbagai aspek kegiatan GPIB
  • Terevaluasinya kegiatan-kegiatan BPK untuk kegiatan pengembangan atas rekomendasi hasil riset
  • Terlaksananya kegiatan diakoni sosial yang mantap di jemaat maupun lewat Yayasan Diakonia
  • Tercapainya proses penulisan yang profesional dari berbagai materi yang dikelola Lembaga penerbitan GPIB
  • Terlaksananya program komunikasi antara jemaat dengan MS maupun antar jemaat dengan jemaat dan Mupel lewat media khusus
  • Terselenggaranya administrasi perkantoran gereja yang semakin mantap

2009 – 1010
Tema : Roh Kudus memberi damai sejahtera dan sukacita (Rom. 14 : 13 – 23)

  • Terevaluasinya kinerja berbagai unit dan lembaga di dalam lingkup GPIB untuk rekomendasi pengembangan maupun perubahan dalam Tata Gereja Baru
  • Terevaluasinya kesiapan PS XIX dengan segala materi persidangan yang telah tersosialisasikan di berbagai tingkatan GPIB
  • Tersedianya rekomendasi strategi baru untukpelaksanaan kegiatan 5 tahun ke depan setelah PS XIX
  • Tertatanya sistem administrasi kepegawaian Pendeta dan Pegawai GPIB untuk berbagai kepentingan
  • Tersusunnya evaluasi penilaian kinerja berbagai kegiatan untuk diterapkan dalam periode KUPPG ke 2 Jangka Panjang II

2010 – 2011
Tema : membangun masa depan bersama Roh Kudus ( I Kor. 14 : 12)

  • Terselesaikan seluruh naskah atau materi Rantap XIX
  • Terevaluasinya kinerja berbagai kegiatan melalui Litbang untuk rencana pengembangan ke depan
  • Terlaksananya semua kegiatan berdasarkan sasaran KUPPG I (2006-2011) dengan baik dan sesuai target sebelumnya
  • Tersusunnya rekomendasi MS XVIII kepada PS XIX yang terstruktur, berbobot dan aplikatif

PROGRAM  GPIB  ( 2006-2011 )
BIADANG  IAI  (TEOLOGI)
  • Pembinaan Warga Gereja yang Misioner dan peningkatan mutu presbiter
  • Pengembangan hubungan / komunikasi antar denominasi dan antar umat beragama
  • Peningkatan bobot ‘PERSEKUTUAN’, ‘PELAYANAN’ & ‘KESAKSIAN’ baik internal maupun eksternal GPIB
  • Evaluasi kinerja seluruh fungsionaris gereja dan penentuan materi dan metode pembinaan ke depan
  • Sosialisasi dan peningkatan Pemahaman Iman GPIB kepada seluruh warga gereja
  • Pemantapan sistem dan isi pengajaran (materi bina) BPK, pastoral, Katekisasi dsb.
  • Sosialisasi dan penjabaran AKTA-AKTA GEREJA secara konsisten
  • Pengembangan musik gereja dan kidung puji-pujian
  • Pembentukan dan pengembangan Departemen Teologi
  • Penyempurnaan / pengembangan pedoman khotbah serta pembinaan para Pelayan Firman guna penyampaian khotbah yang komunikatif, mudah dicerna dan atraktif
  • Pengembangan Tata Ibadah (perbaikan mutu buku sabda-sabda)
  • Pelaksanaan KKR dan KPI secara periodik
BIDANG PELAYANAN DAN KESAKSIAN
  • Peningkatan kualitas kegiatan PELKES yang berpusat di wilayah-wilayah
  • Pembangunan Rumah Sakit / balkesmas / Poliklinik GPIB
  • Penyediaan perumahan Pendeta & jaminan hari tua (Pilot Projeck di Mupel Jakarta Selatan)
  • Pembangunan dan pengelolaan panti jompo dan rumah singgah GPIB
  • Pengusahaan dan pelengkapan sarana & prasarana PELKES di Pos-pos pelayanan
  • Pendirian Yayasan Kedukaan GPIB
  • Pemantapan sistem kepedulian sosial akibat bencana alam, kelaparan, wabah penyakit, dsb baik lokal, regional maupun nasional
  • Penentuan standar bantuan diakonia sosial dalam jemaat
  • Penataan sistem pemberian beasiswa bagi warga jemaat dan Pendeta untuk studi lanjut
  • Mengadakan pembinaan Pelkes secara periodik
  • Membuat dan menetapkan mekanisme kesaksian secara tepat
BIDANG  PERENCANAAN  &  PEMBINAAN  SDI :
  • Pelaksanaan operasional Pembinaan Warga Gereja, BPK dan presbiter dari sisi desain kurikulum dan implementasinya
  • Pelaksanaan operasional pembinaan keterampilan tenaga bina Pelkes
  • Penyiapan tenaga-tenaga motivator GPIB dalam berbagai disiplin ilmu sesuai kebutuhan pos-pos Pelkes
  • Sertifikasi tenaga-tenaga pembina PA, PT, katekisasi dsb. dari aspek kependidikan dan teknologi pendidikan
  • Membantu operasionalisasi pemanfaatan terpadu dari Pusat Pembinaan Warga Gereja di Lawang
  • Pengelolaan sarana & prasarana (SDHMG) untuk kepentingan pembinaan warga gereja, Presbiter dan Vikaris
  • Mendesain GPIB Center untuk kepentingan pembinaan Pendeta dan presbiter lain serta warga GPIB ke depan
  • Membantu dalam pelatihan / pembinaan BPK di lapangan
BIDANG PENDIDIKAN :
  • Penyusunan dan sosialisasi pedoman Studi lanjut bagi Pendeta dan Pegawai GPIB
  • Penyiapan kurikulum pelatihan / pembinaan di berbagai bidang, bekerjasama dengan bidang-bidang  lain
  • Evaluasi dan penataan ulang Yapendik dan operasinalisasinya
  • Peningkatan mutu pendidikan dasar sampai menengah bagi lembaga-lembaga di bawah Yapendik
  • Pengadaan STT sendiri atau pendirian Universitas GPIB
  • Mengadakan pembinaan administrasi keuangan lembaga-lembaga pendidikan di bawah Yapendik
  • Menyelenggarakan kerjasama pelaksanaan program S@ melalui sistem universitas terbuka
  • Melakukan penjajakan untuk memperoleh beasiswa dari dalam dan luar negeri bagi pengembangan mutu pendidikan SDM GPIB
  • Mengupayakan beasiswa bagi studi lanjut Pendeta di dalam negeri yang berasal dari kontribusi jemaat secara rutin.
BIDANG PELAYANAN KATEGORIAL :
  • Membantu Operasionalisasi dan penjabaran kegiatan bidang-bidang lain sesuai kebutuhan pelayanan masing-masing kategori jemaat
  • Penataan ulang kegiatan-kegiatan BPK yang memberi warna khusus dalam pelayanannya berdasarkan kebutuhan anggota (kategori jemaat)
  • Peningkatan partisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara melalui ketrampilan masing-masing kategori jemaat
  • Menemu-kenali kebutuhan anggota sesuai kategorinya dan mempersiapkan metode pelaksanaan yang tidak mengulangi pola bidang-bidang lain, dsb.
  • Membina keutuhan jemaat melalui BPK berdasarkan sistem presbiterial sinodal
  • Membuat program kerja BPK di tingkat sinodal secara lebih spesifik untuk kemudian dijabarkan di jemaat
  • Berperan serta dalam segala aktivitas pemberantasan narkoba, kekerasan dan pelanggaran HAM
  • Peningkatan  prestosi dan   daya kreasi terutama pada tingkatan PA sampai dengan  GP.
BIDANG GEREJA DAN MASYARAKAT :
  • Menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah maupun parlemen yang bersifat merugikan pelaksanaan kepercayaan umat kristiani pada umumnya
  • Mengadakan dialog-dialog dalam skala nasional untuk memberikan masukan kepada pemerintah dan DPR
  • Pengembangan hubungan / komunikasi antar denominasi dan antar umat beragama
  • Partisipasi dalam berbagai forum gerejawi maupun pemerintah dll
  • Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga keagamaan dan sosial lainnya
  • Berpartisipasi dalam pengembangan PGI dan gerakan oikumenis
  • Memfasilitasi kader-kader GPIB untuk duduk dalam berbagai institusi pemerintahan dan swasta yang potensial
  • Membina kehidupan sosial yang harmonis dan saling menguntung dengan lembaga-lembaga keagamaan lainnya

BIDANG ORGANISASI & KOMUNIKASI :
  • Sosialisasi Tata gereja dan PKUPPG baru
  • Penyiapan Juklak dan Juknis mekanisme organisasi GPIB sesuai Tata Gereja
  • Penyiapan perangkat manajerial organisasi GPIB yang fleksibel namun taat aturan
  • Penentuan standar kinerja Pendeta dan Pegawai GPIB dan mekanisme pelaksanaannya
  • Penentuan sistem pengendalian organisasi dan perangkat GPIB
  • Pengkajian penjenjangan jabatan, skala penggajian, asuransi, keselamatan kerja dsb.
  • Pembentukan Dewan pakar GPIB tingkat sinodal maupun wilayah untuk membantu pelaksanaan berbagai kebijakan dan kegiatan
  • Pembuatan sistem perekrutan Pendeta, Pegawai, Vikaris GPIB dan tenaga-tenaga profesional lainnya
  • Pemantapan penggunaan Webside GPIB untuk berbagai keperluan komunikasi
  • Penyediaan fasilitas / sistem informasi GPIB
  • Pembuatan Sistem Manajemen Jemaat
  • Pengembangan profesionalisme lembaga-lembaga di dalam GPIB
  • Pembuatan media komunikasi internal dan eksternal (majalah, buletin, brochures, dsb)
  • Pengembangan sistem pengawasan keuangan dan inventaris gereja (on-lie)
  • Publikasi dan desiminasi berbagai terbitan GPIB termasuk informasi lintas jemaat, dsb
  • Pembuatan PPMS dan sosialisasi format umum PPMJ
  • Pembinaan hubungan dinamis antara Majelis Jemaat dan Majelis Sinode
BIDANG PENELITIAN dan PENGEMBANGAN :
  • Studi identifikasi permasalahan-permasalahan dalam jemaat GPIB serta hubungan komunikatif dengan MS dan Mupel
  • Studi penjajakan kebutuhan pelatihan / pembinaan presbiter dan warga GPIB
  • Evaluasi sistem perekrutan Vikaris GPIB
  • Evaluasi sistem penilaian kinerja Pendeta dan Pegawai GPIB
  • Penentuan indikator / tolok ukur keberhasilan / kierja berbagai program GPIB
  • Pengkajian kepejabatan Pendeta dan penentuan persyaratannya
  • Pengkajian sistem pendidikan dan pembinaan di GPIB
  • Evaluasi berbagai kegiatan dalam GPIB sebagai bahan masukan untuk penyusunan program dan penentuan berbagai kebijakan
  • Menyusun sistem informasi manajemen GPIB
  • Mempersiapkan perangkat penunjang sistem informasi sesuai kondisi jemaat
  • Mengkaji ulang sistem penentuan PTB Jemaat ke MS, sistem kolekte di jemaat dan kemungkinan pengaktifan perpuluhan

BIDANG  EKUBANG  (DANA & DAYA)  :
  • Pembentukan Departemen Keuangan untuk mengoptimalkan sumberdaya dan dana
  • Penertiban dan pemantapan sistem dan mekanisme keuangan GPIB (sentralisasi atau bagi hasil?)
  • Evaluasi fungsi dan status asset-asset GPIB
  • Pembangunan sarana dan prasarana peribadatan
  • Pembangunan GPIB Center (Pejambon, Cibinong atau lokasi lainnya)
  • Pemantapan administrasi SDHMG
  • Pembangunan dan pelengkapan fasilitas di pos-pos Pelkes dan wilayah pelayanan lainnya
  • Pengembangan konsep ekonomi kerakyatan
  • Pengusahaan sumberdaya dan dana yang transparan dan berkesinambungan


BIDANG  UMUM  :
§         Peningkatan perans erta MS dalam kebijakan publik dalam NKRI
§         Penertiban asset-asset GPIB
§         Pelaksanaan bantuan hukum bagi jemaat dan institusi GPIB
§         Sertifikasi SDHMG dan penentuan  mekanisme pengelolaannya
§         Pemberdayaan warga gereja dalam masalah hukum yang berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga, HAM, dsb
§         Sosialisasi kebijakan pemerintah dan GPIB
§         Perelevansian perangkat-perangkat hukum dalam kaitan dengan pemberlakuan Tata Gereja Baru , dsb


BAB  V

PENUTUP

            Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat di dalam melaksanakan tugas panggilan dan pengutusannya du tengah-tengah kehidupan masyarakat yang sedang berkembang dituntut untuk selalu mengantisipasi setiap permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Untuk itu sangat dibutuhkan tenaga-tenaga yang beriman sehingga mampu mencermati, menganalisis dan menentukan kebijakan-kebijakan selanjutnya bahkan menjadi pelaksana yang membawa damai sejahtera.
            Pokok-pokok Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja untuk waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang (2006-2026) dan kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja untuk 5 (lima) tahun mendatang merupakan pedoman, patokan dan tolok ukur bagi seluruh jajaran GPIB tingkat Sinodal hingga Jemaat-jemaat yang dapat dijabarkan dalam program kerja sesuai kebutuhan terencana, terarah dan bermanfaat. Bahwa PKUPPG ini hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan sesuai visi dan misi GPIB
            Didasari  bahwa dalam pelaksanaan  PKUPPG ini banyak faktor yang saling terkait dan menentukan yaitu pelaksana dan sarana/prasarana. Hanya dengan kesungguhan, kesetiaan, kesediaan serta ketekunan apa yang direncanakan dapat terlaksana dan berhasil guna.
            Kiranya Tuhan Yesus Kristus Kepala gereja menolong seluruh jajaran GPIB sehingga  mampu  melaksanakan  PKUPPG  ini.


DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA