MENUJU DUNIA BARU


Akhir Tahun
Senin, 31 Desember 2012
Bacaan Alkitab Wahyu 21 : 9 – 27
Saudara – saudara jemaat Tuhan
Dipenghujung tahun 2012 ini, kita dipanggil melalui persekutuan untuk memahami berita sorgawi, yakni tentang “Dunia Baru” berdasarkan kesaksian Kitab Wahyu kepada Yohanes.
Pada saat-saat terakhir rasul Yohanes menerima penglihatan dari Tuhan Yesus, kepadanya dinyatakan bahwa langit dan bumi yang sekarang ini akan hancur dan lenyap. Lalu muncullah langit dan bumi yang baru. Kemudian kota yang kudus, Yerusalem baru ciptaan Allah, turun dari sorga bagi orang percaya. Suatu tempat yang damai, tenteram dan penuh sukacita, sebab Allah berada di tengah-tengah umat-Nya ! (21:1-4)
Yerusalem baru itu digambarkan sangat indah, dengan arsitektur adikodrati yang penuh kemuliaan (ayat 11). Terbuat dari permata dan emas yang berkilauan. Luar biasanya, kota itu tidak memerlukan penerangan, baik siang maupun malam, karena cahaya kemuliaan Allah dan Kristus menyinarinya (ayat 23). Di Yerusalem baru itu, terdapat 12 pintu gerbang di sekelilingnya dan di atas pintu-pintu gerbang itu tertulis nama 12 suku Israel, serta dijaga oleh 12 malaikat (ayat 12). Tembok kota itu berdiri di atas 12 batu dasar dan di atasnya tertulis nama 12 rasul Anak Domba itu (ayat 14). Dan ini penting, bahwa kenajisan, orang keji atau pendusta, tidak bisa masuk ke situ, kecuali mereka yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba (ayat 27).
Saudara – saudara jemaat Tuhan
Dunia sekarang ini dan Dunia Baru yang akan datang itu, keduanya adalah ciptaan Allah bagi dunia, namun berbeda secara rohani.
Kehidupan kita di dunia sekarang ini dengan kerohanian yang ada, sesungguhnya merupakan kehidupan yang sedang berjuang untuk kesempurnaan rohani MENUJU DUNIA BARU ciptaan Allah itu.
Ketika Allah menciptakan dunia ini dengan segala isinya, Ia menjadikan manusia sebagai gambar-Nya, dan manusia mempunyai kekekalan dalam hidupnya. Allah menjadikan manusia sebagai mitra-Nya untuk memelihara dan mengelola ciptaan-Nya. Allah hidup bersama manusia, tempatnya di Taman Eden. Tetapi, manusia telah memberi diri melayani iblis yang menyusup ke Taman Eden untuk merusak pekerjaan Allah. Manusia dipengaruhinya untuk memberontak dan tidak taat kepada Allah, sehingga manusia jatuh ke dalam dosa dan Allah mengusir manusia keluar dari Taman Eden. Manusia telah jauh dari Allah dan harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya.
Kondisi manusia ini dimanfaatkan iblis sebagai mitra kegelapannya. Manusia diperalatnya untuk selalu melawan Allah dan merusak dunia ini dengan segala kehidupannya. Allah yang Mahakuasa dan Pengasih telah merelakan Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus, mati tersalib untuk menebus dan menyelamatkan manusia. Siapa yang percaya kepada Yesus dan bertobat, dituntun-Nya dengan Firman dan Roh-Nya untuk hidup dalam kebenaran-Nya menuju Dunia Baru yang akan diciptakan-Nya pada akhir zaman. Kini manusia di dunia terbagi dua kelompok, yakni yang percaya kepada Kristus dan yang tidak.
Iblis telah menguasai dunia ini dan mempengaruhi manusia untuk mementingkan diri dan kebutuhannya sendiri. Melalui kepentingan dan kebutuhan manusia, iblis merusak segala ciptaan Allah. mulai dengan merusak moral manusia, lalu manusia mulai merusak alam dan lingkungan hidup untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya. Iblis menjadikan kerusakan alam dan lingkungan hidup agar manusia mengalami penderitaan terus menerus dan tidak percaya lagi serta mengutuk Allah.
Sekarang, ini yang telah terjadi :
*Erosi dan longsor disebabkan penebangan hutan yang tidak bertanggungjawab;
*banjir dan kerusakan sarana yang disebabkan oleh sampah di kali dan got;
*penyakit menular yang disebabkan timbunan sampah yang membusuk di mana-mana;
*Kemiskinan dan penderitaan rakyat, salah satu penyebabnya adalah pejabat yang korupsi untuk hidup mewah;
*Bentrokan dalam masyarakat, disebabkan oleh penguasa mengutamakan kepentingan golongan;
*Gereja/Persekutuan Kristen dilarang beribadah karena penguasa atau agama tertentu merasa yang paling benar;
*belum lagi dekadensi moral yang menyebabkan pelacuran, perselingkuhan, free sex, premanisme, dan perampokan, pemerasan, kesuaman, masa bodoh dengan ibadah dsb; hampir semua kita mengalaminya.
Kita tidak melihat iblis dan kerjanya, tetapi penyimpangan-penyimpangan dan kerusakan-kerusakan yang terjadi itu adalah hasil karyanya melalui manusia. Apakah kita tidak menyadari bahwa kita telah diperalat iblis untuk melayani kehendaknya ?
Saudara-saudara jemaat Tuhan;
Hidup bergereja adalah hidup dalam persekutuan percaya dalam iman kepada Kristus yang telah menebus dan menyelamatkan kita dari cengkeraman dosa dan pengaruh kuasa iblis. Sebagai umat-Nya kita dituntun oleh Terang Tuhan, melalui firman dan Roh Kudus untuk hidup dan berjalan dalam kebenaran-Nya menuju dunia baru ciptaan Allah.
Siapa yang mencintai dunia dan segala yang ada di dalamnya, maka kasih Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab segala yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging, dan keinginan mata, serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginanya, tetapi orang-orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya ! (1 Yoh. 2:15-17).
Sebagai orang percaya, kita dihadapkan dengan suatu pertanyaan, “Apakah saudara mencintai dan hidup menurut dunia ini ataukah mencintai dan hidup menurut Kristus?”
Predikat Kristen bukan tiket untuk saudara menuju dunia baru ciptaan Allah itu. Dunia baru hanyalah bagi mereka yang bertobat dan namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan Anak Domba. Itu yang dimaksudkan tadi bahwa “Dunia sekarang dan Dunia Baru” diciptakan Allah bagi manusia yang berbeda kehidupan rohaninya.
Saudara-saudara jemaat Tuhan;
Saat ini kita berada dipenghujung tahun 2012. Sebentar lagi kita meninggalkan tahun lama ini dan memasuki Tahun Baru 2013. Dalam Mazmur 65:12a, pemazmur mengatakan, “Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan”. Maksudnya, setiap tahun yang Allah berikan bagi kita dilengkapinya dengan berkat-Nya. Jadi setiap Tahun Baru adalah Tahun rahmat Tuhan, tahun Anugerah Tuhan bagi kita. Karena itu, tidaklah sepantasnya sebagai orang percaya, kita bersikap pesimis menyambut dan memasuki Tahun Baru yang Tuhan berikan bagi kita. Sebaliknya kita harus menyambutnya dengan ucapan syukur kepada Dia yang terus-menerus memperhatikan dan memelihara kita.
Kita harus tinggalkan tahun 2012 dengan kehidupannya yang buruk dan janganlah dengan keinginan duniawi yang merintangi jalan kehidupan kita. Masukilah Tahun Baru 2013 dengan keinginan untuk terus-menerus membarui hidup kerohanian agar lebih berkenan kepada Tuhan.
Sekarang hendaklah kita berintrospeksi dan mengaku dosa di hadapan Tuhan. Kita harus saling memaafkan. Kita harus dapat hidup rukun dan damai. Kita harus melepaskan semua pengaruh dan kuasa iblis yang membelokkan jalan hidup kita dari Tuhan. Bawalah semua itu dalam doa syafaat pribadi saudara kepada Tuhan agar Tuhan berkenan atas hidup saudara dan menyambut dan menuntun saudara menuju dunia baru.
Tuhan Yesus, Kepala Gereja, memberkati saudara sekalian. Amin.
Sumber : SGD|J.P.T/js|GPIB

BERSORAKLAH : “AMIN, HALELUYAH!”


Hari 5 sesudah Natal
Minggu, 30 Desember 2012
Bacaan Alkitab : Wahyu 19 : 1 – 5
Saudara-saudara jemaat Tuhan Yesus Kristus,
Untuk memahami pemberitaan Kitab Wahyu ini, ada baiknya kita lebih dulu mengenal latar belakangnya secara singkat, sebagai berikut :
Kitab yang terakhir di Perjanjian Baru ini ditulis sekitar tahun 100 masehi dan diberi nama “Wahyu kepada Yohanes”. Wahyu artinya “menyingkap rahasia di balik tabir”. Wahyu merupakan suatu penglihatan (visi) yang diberikan Tuhan Yesus kepada hamba-Nya, rasul Yohanes, berupa peristiwa yang akan terjadi dan harus diterjemahkan/ditafsirkan, lalu ditulis untuk disampaikan kepada pengikut Kristus (1:11).
Rasul Yohanes menerima wahyu dari Tuhan Yesus sehubungan dengan penderitaan gereja, ketika ia berada di pulau Patmos sebagai seorang buangan (1:9). Rasul Yohanes mengalami pemrintahan kaisar Demitianus (81-96M), yang memaksakan penduduk daerah jajahannya menyembah kaisar sebagai Tuhan. Kemudian hal itu diikuti oleh kaisar selanjutnya. Rasul Yohanes memimpin gereja di Yerusalem dan Asia Kecil, menentang penyembahan kaisar Romawi. Karena itu Yohanes dibuang ke pulau Patmos dan banyak jemaatnya yang dibunuh. Ini merupakan masa-masa yang kelam bagi gereja. Iman dan kesetiaan kepada Yesus menyebabkan gereja harus mengalami tekanan dan aniaya.
Para kaisar Romawi sebagai anti Kristus itu, digambarkan dalam pasal 13 sebagai binatang berkepala 7 dan bertanduk 10, memakai nama hujat dan dalam pasal 17:6 digambarkan sebagai pelacur besar yang sudah mabuk darah orang kudus.
Kitab Wahyu berisi berita tentang tindakan Allah yang bersifat futuris (akan datang) dan eskatologis (yang terakhir), untuk menghukum para anti Kristus dan memberi penghiburan bagi gereja yang sedang berjuang ditengah penderitaannya, dengan itu gereja diharapkan tetap memiliki kekuatan iman serta harapan kepada Tuhan.
Saudara-saudara jemaat Tuhan Yesus Kristus;
Dalam pembacaan kita saat ini, Wahyu 19:1-5, Rasul Yohanes mengungkapkan salah satu dari sekian rentetan penglihatannya yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepadanya. Penglihatan ini mengenai penghuni sorga yang memuliakan Allah karena menyaksikan tindakan Allah terhadap anti-Kristus yang kejam.
Pada ayat 1-2, Para penghuni Sorga yang adalah pengikut Kristus, memuliakan Tuhan . mereka telah mengalami keselamatan, kemuliaan dan kuasa Tuhan.
Siapakah penghuni sorga yang dilihat rasul Yohanes itu?
Mereka terdiri dari Bala tentara Sorga/para Malaikat, 24 tua-tua, dan 4 makhluk aneh (4:1-11).
Mereka berseru : “Haleluyah”! (bahasa Ibrani: Aleluya; Alelu= pujilah; ya = singkatan dari : Yahweh = TUHAN), Allah kita adalah benar dan penghakiman-Nya adil. Allah menghakimi pelacur besar (= Penguasa Romawi yang anti Kristus) secara adil. IA membalas darah orang-orang kudus, para hamba-Nya, atas tindakan penguasa Romawi itu”.
Makna ungkapan itu ialah; kuasa Allah melebihi kuasa siapapun di dunia dan di akhirat. Tidak ada kuasa lain yang dapat menentukan masa depan, tanpa melalui penghakiman-Nya secara adil dan benar.
Di akhirat, para anti Kristus tidak berdaya dan tidak akan bebas dari penghakiman Tuhan. Karena dosa dan kejahatannya akan dihukum setimpal perbuatannya. mereka akan menjadi tontonan orang-orang kudus, sebagaimana mereka menjadikan orang-orang kudus sebagai tontonan atas kesadisan mereka di dunia.
Pada ayat 3, rasul Yohanes mendengar untuk kedua kalinya suara para penghuni sorga itu tadi berkata lagi, katanya : “Haleluyah! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya”.
Makna ungkapan itu ialah; penghuni sorga bersukacita melihat tindakan Allah yang menghakimi dengan adil dan menghukum penguasa anti Kristus dengan hukuman kekal. Ini bukan sifat nafsu membalas dendam umat Allah bersukacita karena si penguasa anti Kristus yang kejam ditumbangkan. Umat-Nya telah mempertaruhkan nyawa demi kebenaran dan keadilan Allah, tetapi anti Kristus tetap tidak mau bertobat. Karena itu mereka memuji Tuhan dan mengaminkan penghakiman-Nya yang adil.
Pada ayat 4-5, rasul Yohanes mengungkapkan 2 hal yang terjadi disekitar takhta Allah, yaitu :
*ke-24 tua-tua dan ke-4 makhluk tersungkur menyembah Allah yang duduk di takhtaNya (band. 5:14). Kata mereka : “Amin, Haleluyah”! Ke-24 tua-tua itu adalah simbol kepemimpinan umat-Nya, yaitu : 12 tua-tua pemimpin 12 suku Israel (yang disebut-sebut dalam Perjanjian Lama), dan 12 rasul sebagai pemimpin gereja (dalam Perjanjian Baru);
Ke-4 binatang itu adalah gambaran malaikat penjaga tempat Kudus Allah yang masing-masing memiliki 6 sayap (4:8 band. Yes. 6:2).
*Suatu suara dari takhta, yaitu suara penghulu bala tentara sorga/malaikat, yang berkata : “Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-hambaNya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!”.
Makna ungkapan-ungkapan itu ialah; mereka yang masuk sorga dan hidup kekal bersama Allah, hanyalah bagi mereka yang menang. Kemenangan itu dasarnya adalah takut akan Allah, yakni setia beriman dan taat dalam memperjuangkan kebenaran-Nya meskipun harus menderita.
Makna penglihatan rasul Yohanes itu dapat disimpulkan sebagai berikut; bahwa Tuhan Yesus menghendaki agar gereja tabah dan jangan murtad dalam menghadapi tekanan dan aniaya. Mempertahankan kesetiaan iman dan ketaatan kepada Tuhan itu tidaklah sia-sia, sebab pada akhirnya gereja akan mengalami pembenaran dan kemenangan. Tuhan akan mengangkatnya ke sorga dan menyambutnya untuk menerima hidup kekal bersama Tuhan di sana. Para penghuni sorga akan bersukacita dan bersorak memuji Tuhan atas kemenangan gereja. Sebaliknya, anti Kristus yang kejam dan sadis akan menjadi penghuni neraka yang kekal dan menjadi tontonan orang-orang kudus, di situ tidak ada kuasa untuk kelepasan kecuali penderitaan kekal.
Saudara-saudara jemaat  Tuhan Yesus Kristus;
Puji-pujian penghuni sorga yang kita baca dalam Kitab Wahyu ini, merupakan puncak sukacita terhadap tindakan Tuhan yang telah mencapai batas kesabaran-Nya kepada anti Kristus. Nyanyian itu di satu sisi sebagai pujian memuliakan Tuhan, dan di sisi lain, sebagai penghiburan bagi gereja waktu itu yang berjuang atas tekanan dan penindasan, bahwa ada harapan dan kemenangan di masa depan.
Bagaimanakah dengan gereja masa kini ?
Sebagai orang beriman di zaman ini kita perlu waspada, karena anti Kristus semakin banyak dan merajalela di tengah kehidupan kita. Ada yang sebgai penguasa, ada yang menganggap diri paling tahu kebenaran mutlak lalu bertindak melebihi penguasa, mereka memaksa dan menindas yang lain yang tidak mau tunduk kepada pendapatnya. Mereka berpendapat, Yesus yang diakui sebagai Tuhannya saja bisa disalibkan, tentu pada zaman ini pengikut Yesus bisa juga dibinasakan. Setiap kali terjadi persoalan dunia, orang Kristen menjadi tumbal dan gereja ditindas dengan berbagai cara.
Kesetiaan iman dan ketaatan gereja kepada Tuhan merupakan sumber ketahanan. Di dalam kesetiaan iman dan ketaatan itu Tuhan menilik dan hadir untuk memberi kekuatan kepada gereja agar mampu menghadapi pergumulan, dan pasti akan keluar sebagai pemenang,
Tuhan yang telah bertindak waktu itu menjawab iman dan ketaatan gereja dengan menghancurkan dan melenyapkan anti Kristus yang kejam. Lalu mengubah Romawi sebagai pusat kejahatan menjadi pusat gereja dunia sebagai pembawa damai dan keselamatan.
Bila gereja hadir sebagai saksi kebenaran dan mengalami tekanan serta aniaya karena iman dan kesetiaannya kepada Tuhan, maka Tuhanpun akan bertindak karena gereja-Nya itu.
Sebagaimana antiKristus menjadikan gereja tontonan dunia, maka pada saat-Nya anti Kristus akan jadi tontonan gereja di akhirat. Perbuatan Allah sangat dasyat dan patut dipuji serta dimuliakan.
Saudara-saudara jemaat Tuhan Yesus Kristus;
Belum sepekan kita merayakan dan memperingati Hari Natal Yesus Kristus. Sukacita Natal senantiasa kita ingat bahwa karena kasih Allah yang ajaib, Ia telah mengaruniakan Putera tunggal-Nya, Yesus Kristus, untuk menyelamatkan kita dan dunia.
Mari, kita juga menyanyi bersorak : “Amin, Haleluyah”! Dan kiranya itu menjadi pengharapan yang memberi samangat dan kekuatan kepada kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup oleh iman dan ketaatan kita kepada Yesus.
Pujian kita selama dan setelah masa raya Natal, berkumandang terus sebagai kesaksian tentang keyakinan akan kemenangan atas kelaliman dan penindasan. Juga sebagai keyakinan akan melewati penghakiman terakhir menuju sorga yang kita tuju untuk hidup kekal bersama Tuhan Yesus.
Kiranya semuanya itu manjadi tanda kebangkitan iman, kesetiaan, pengharapan dan ketahanan menghadapaia penindasan oleh anti Kristus yang pasti terjadi bagi gereja di zaman ini. Amin.
SGD|J.P.T/js|GPIB|

FIRMAN ITU TELAH MENJADI MANUSIA


Hari Natal
Selasa, 25 Desember 2012
Bacaan Alkitab : Yohanes 1:1-14
Saudara-saudara yang terkasih;
Kelahiran seorang anak amat menyenangkan bagi ayah-ibunya selaku orang tua, sanak keluarga dan begitu pula bagi semua orang yang punya hubungan dengan keluarga tersebut (termasuk tetangganya). Bahkan bagi warga jemaat, kelahiran seorang anak diberitakan dalam warta jemaat sebagai ucapan ikut berbahagia. Sayangnya, banyak bayi yang tidak berdosa, sengaja dibuang atau digugurkan oleh orang tuanya karena masalah belum menikah atau lahir di luar nikah. Ada juga yang membuang bayi karena alasan ekonomi dan lain sebagainya. Padahal anak (bayi) adalah anugerah Allah. perbuatan yang tidak bermoral tersebut melanggar perintah Allah. semakin manusia jauh dari Allah, semakin ia tersesar. Manusia banyak berbuat jahat dan hidup dalam kegelapan, sehingga makin “terbuang” dalam gelap (kejahatan). Dalam keadaan yang demikian, Allah datang atau hadir ke dunia ini melalui Tuhan Yesus, supaya manusia berjalan dalam kebenaran Firman-Nya.
Saudara-saudara yang terkasih;
Kelahiran Yesus Kristus di dunia ini (di Betlehem) telah dinubuatkan oleh para nabi sejak dulu kala –zaman purbakala (Mi. 5:1). Ia hadir sebagai Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yes. 9:5). Ia menjadi terang dunia. Mereka yang berjalan dalam kegelapan akan melihat terang itu dan bersorak-sorai (Yes. 9:1-2; Yoh. 1:4, 5, 9). Berdasarkan ayat-ayat diatas, Phillips Brooks dan Lewis Henry Redner (1868), menuangkan dalam syair dan lagu mereka (Kidung Jemaat 94:1), yang telah digubah dalam bahasa Indonesia dan berbunyi demikian : Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap; bintang di langit cemerlang melihat kau lelap. Namun di lorong g’lapmu bersinar t’rang baka; harapanmu dan doamu kini terkabullah.
Ada dua kata kunci yang dapat kita garis bawahi disini, yaitu: Firman dan Terang. Pertama, kata Firman (Yunani: Logos) merupakan inti dari Injil Yohanes. Firman itu bersaksi tentang Allah sendiri. Firman itu manjadi manusia dalam Yesus Kristus, menunjuk pada maksud Allah untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini. Manusia diingatkan tentang kejadian (penciptaan) yang Allah kerjakan dengan firman-Nya-sebelumnya tidak ada. Oleh sebab itu, kepada Dia sajalah manusia patut percaya dan menyembah-Nya. Firman yang telah menjadi manusia dalam Yesus Kristus, turun ke dunia. Ia tidak berawal; Ia sudah ada sebelum segala makhluk ada dan Firman itu adalah Allah sendiri. Ia datang ke dalam dunia karena kasih-Nya kepada manusia dan setiap orang yang percaya kepada-Nya akan selamat dan tidak binasa (Yoh. 3:16). Ia datang supaya manusia diselamatkan dari dosa dan jangan hidup dalam kegelapan (kesesatan).
Kedua, adalah tentang terang. Sekalipun kita berada dalam suatu gedung yang megah, luas dan begitu wah modelnya, tapi kalau gedung itu tidak dilengkapi dengan penerangan, maka gelaplah keadaannya (bukan menyenangkan tapi menyeramkan). Dunia ini perlu terang (kebenaran) Kristus, sehingga manusia tidak berjalan dalam kegelapan (dosa). Dalam Mazmur 119:103, dikatakan : Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Kalau kita berjalan dalam kegelapan pasti sering terantuk atau bahkan terjatuh. Akan tetapi, jika kita berjalan dalam terang, kita tahu di mana ada jalan yang kurang baik. Terang itu adalah Firman Tuhan, yang selalu melengkapi kita untuk berjalan dalam tuntunan-Nya. Persoalannya adalah : apakah firman Tuhan itu menjadi teman yang setia dan menjadi “senjata’ bagi kita untuk melawan musuh (kuasa si jahat)? Ataukah Alkitab yang adalah firman Tuhan, hanya disimpan di rumah saja dan baru dibawa kalau ibadah keluarga (sektor) atau ibadah hari Minggu; ataukah Alkitab di taruh di samping – di bawah bantal kalau sedang sakit, supaya jangan ada gangguan kuasa si jahat? Maaf, bahkan ada yang menaruh Alkitab di samping peti orang yang meninggal, dengan maksud tertentu (supaya dikenal Tuhan?).
Saudara – saudara yang terkasih;
Allah tidak menghendaki segala perbuatan jahat (termasuk magis). Ia mau supaya hidup kita selalu diperbarui dan sungguh-sungguh taat dan setia melakukan kehendak-Nya. Kelahiran Yesus Kristus membawa kita untuk selalu hidup dalam kebenaran-Nya dan menjauhkan diri dari segala bentuk kejahatan termasuk yang menimbulkan perilaku kurang baik. Misalnya : mengisi suasana natal dengan minum-minuman keras (bermabuk-mabukan), pesta pora, tidak peduli dengan yang lemah, main judi dan lain sebagainya. Bertobatlah dari segala perbuatan jahat dan terangilah selalu hidup kita dengan Firman-Nya. Biarlah Dia lahir dalam palungan hati kita, supaya Dia menjamah hidup kita yang penuh dengan kegelapan dan diterangi oleh kebenaran Firman-Nya.
Selamat hari Natal saudara – saudara dan jadilah terang bagi dunia sekitar kita. Amin. SGD | A. H. L/js.

PERSIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN


Minggu Adven IV
Senin, 24 Desember 2012
Bacaan Alkitab : Yesaya 62 : 10 – 12
10  Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa! 11  Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. 12  Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus," "orang-orang tebusan TUHAN," dan engkau akan disebutkan "yang dicari," "kota yang tidak ditinggalkan".
Jemaat Tuhan yang Terkasih; Syalom !
Saat ini, kita dan keluarga datang beribadah di gereja dalam menyambut kedatangan (kelahiran) Sang Bayi Kudus, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat dunia. Allah hadir dan melawat manusia dan dunia karena kasih-Nya. Itu dinyatakan melalui Tuhan Yesus, Anak-Nya yang tunggal. Dia lahir dalam kesederhanaan dan kehinaan umat manusia untuk menebus, melepaskan dan menyelamatkan kita, supaya kita selalu menikmati kasih-Nya. Manusia dibebaskan dari cengkeraman kuasa jahat, supaya jangan lagi hidup dalam kegelapan melainkan dalam terang kebenaran-Nya.
Hidup bangsa Israel yang berada dalam tekanan dan penderitaan di tempat pembuangan tidak menyenangkan. Musuh berbuat dengan sesukanya, sebab begitulah watak penjajah terhadap kaum yang dijajahnya. Tidak ada sukcita dan kedamaian. Harga diri pun nyaris pupus. Hal ini sangat merisaukan dan dirasakan berjalan sangat lama. Tentu mereka rindu akan kebebasan. Itulah gambaran dari umat yang mengenal Allah, tapi suka melanggar perintah-Nya. Bangsa ini sadar akan perbuatan jahatnya dan mereka berkeluh kesah memohon pertolongan Tuhan datang segera. Mereka rindu mengalami kelepasan dan kemerdekaan dari tangan bangsa yang menjajahnya. Apakah Tuhan berdiam diri dan apakah Dia tidak berupaya untuk melepaskan umat-Nya? Dia tetap ingat akan perjanjian-Nya dengan nenek moyang mereka yang hidup dalam ketaatan dan kesetiaan akan perintahnya. Dia pasti segera bertindak!
Saudara – saudara yang terkasih;
Umat Israel merasakan lamanya penantian shingga muncul keluhan “masakan Engkau berdiam diri dan tinggal diam?” Memang Tuhan cukup lama murka terhadap mereka dan mereka pun rindu keselamatan-Nya segera atas negerinya (bagi Sion).
Kejatuhan Yerusalem itu digambarkan bagaikan istri yang ditinggalkan oleh suami (menjadi sunyi dan tersingkir). Kemudian, pada saat bangsa itu diterima dan diperkenankan Tuhan, maka posisinya digambarkan bagai yang bersuami. Dalam sapaan nabi, umat Israel diminta untuk hidup yang baik. Lalu Allah menjamin bahwa kota mereka akan aman dalam kawalan Tuhan dan membuatnya menjadi kemasyuran di bumi (band, ayat 1-9).
Kini Allah mau supaya mereka yang datang kepada-Nya adalah untuk beribadah (berbakti). Mereka patut tulus dan bersih hatinya dan mau hidup suci dalam beribadah di hadapan-Nya. Allah memberi keadilan-Nya pada mereka yang tertindas – orang miskin, sebab mereka berseru pada-Nya. Allah melalui Yesus Kristus memihak pada mereka yang menderita (kaum papa-takberdaya) untuk menyelamatkan mereka. Hanya di dalam Dia, manusia beroleh keselamatan.
Jangan ada hambatan dan rintangan menuju jalan pada-Nya. Jalan ke arah Dia harus bebas dari rintangan (=batu-batu). Panji kebesaran Tuhan (Salib dan Syalom) haruslah ditegakkan dan nampak bagi bangsa-bangsa. Keselamatan Sion (Yerusalem) adalah suara kebenaran (keselamatan) Tuhan yangharus diperdengarkan sampai ke ujung bumi. Teringatlah kita dengan lagu rohani : Dari pulau dan benua, terdengar selalu terus, lagu pujian bergema, bagi nama Penebus. Glo …. Ria, in excelsis Deo. Keselamatan diterima bagi mereka yang percaya dan berjalan di hadapan-Nya. Umat Allah akan disebut bangsa yang kudus, umat tebusan-Nya. Mereka menjadi alat Tuhan bagi bangsa-bangsa yang mencari-Nya.
Jemaat Tuhan yang terkasih;
Kita adalah Israel baru, yang dipanggil ke luar dari kegelapan dosa dan masuk dalam terang-Nya yang ajaib, serta menjadi umat tebusan-Nya yang rajin memberitakan perbuatan-perbuataan Tuhan yang besar. Kita juga turut dalam arak-arakan selaku alat (pelayan) Tuhan yang mengumandangkan lagu merdu ke sudut-sudut hidup manusia tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus dan keselamatan yang dibawa-Nya. Jagalah kekudusan hati dalam kehidupan kita selaku orang beriman dan senantiasa taat pada perintah-Nya. Luruskanlah jalan bagi Tuhan dan jangan ada hambatan dalam hidup kita menuju jalan ke rumah Tuhan serta sungguh-sungguh dalam ketulusan beribadah kepada-Nya. Saudaraku, selamat menyongsong, menyambut dan merayakan Natal Kristus. Damailah di hati dan damailah juga di bumi. Salam bagimu sekalian. Selamat menyambut hari Natal (we wish you a merry Chrismas) Tuhan selalu menyertai dan bersama umat-Nya.   SGD | A.H. L. L/js

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA