ARAHAN UMUM MAJELIS SINODE GPIB

      PENGANTAR

Persidangan Sinode XVIII Tahun 2005 telah menetapkan Tema KUPPG Jangka Pendek II Tahun 2011 – 2016 yaitu “Membangun tatanan kehidupan masyarakat yang rukun dan adil” berdasarkan Roma 15 : 5-7).  
Persidangan Sinode XIX GPIB Tahun 2010 telah menjabarkan tema tersebut kedalam 5 (lima) tema tahunan sebagai berikut : Tema tahunan I (2011 – 2012) : “Manusia Baru yang terus menerus diperbaharui"  (Efesus 4 : 23-24), Bidang Prioritas yaitu Teologi dan Pembangunan Ekonomi Gereja (PEG), Kegiatan Pokok yaitu PST II Medan dan Konven Pendeta GPIB, Kegiatan Eksternal yaitu Sidang MPL PGI;

Tema Tahunan II (2012 – 2013) : “Kepemimpinan yang membangun masyarakat” (Kejadian 1 : 28-29), Bidang Prioritas yaitu Pelayanan dan Kesaksian  (PelKes) dan PPSDI – PPK, Kegiatan Pokok yaitu PST  III di SULSELBARA dan Pemilihan ( Diaken, Penatua dan Pendeta, pengurus PELKAT ) serta Kegiatan Eksternal yaitu Sidang MPL PGI;  

Tema tahunan III (2013 – 2014) : “Kemitraan dan kesetaraan demi kesetia-kawanan social” (Galatia 3:28), Bidang Prioritas yaitu Informasi – Organisasi – Komunikasi (Inforkom) dan Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kegiatan Eksternal yaitu Sidang MPL PGI;

Tema tahunan IV dan V dapat dilihat selanjutnya dalam PKUPPG.

Dalam tahun 2012 di semua Jemaat GPIB akan diselenggarakan Pemilihan diaken dan penatua masa tugas 2012 – 2017. Untuk menyiapkan Jemaat-Jemaat GPIB menyelenggarakan Pemilihan Diaken dan Penatua masa tugas 2012 – 2017 sesuai amanat PS XIX Tahun 2010, Majelis Sinode telah menyampaikan Petunjuk Pelaksanaan (JukLak) Pemilihan Penatua dan Diaken kepada Jemaat-Jemaat GPIB dan memberikan pengesahan terhadap Panitia Pelaksana Pemilihan Diaken dan penatua yang diajukan oleh Jemaat-Jemaat.  

PST telah mengeluarkan ketetapan mengenai hubungan GPI dan GPIB. Direncanakan setelah Persidangan Sinode Tahunan ini, GPIB bersama “ketiga saudara tua”, yaitu : GMIM, GPM, GMIT bersama BPH GPI akan duduk bersama menyelesaikan masalah tersebut.
Sebagai Mandataris Persidangan Sinode, Majelis Sinode telah melaksanakan dengan baik KONVEN dan PST GPIB 2012 di Medan Sumatera Utara.

 APA YANG AKAN DIKERJAKAN OLEH GPIB DALAM TAHUN 2012 – 2013 ?

Dalam terang tema Jangka Pendek II dan Tema tahunan 2012-2013 yang tersebut diatas, maka Program Kerja Sinodal GPIB Tahun 2012 – 2013 harus bercirikan hal “Membangun masyarakat yang rukun dan adil melalui kepemimpinan” dengan bidang Prioritas yaitu Pelayanan dan Kesaksian  (PelKes) dan PPSDI – PPK, Pemilihan ( Penatua dan Diaken serta pengurus PELKAT), PST  III di SULSELBARA, dengan Kegiatan Eksternal yaitu Sidang MPL PGI.
Salah satu kegiatan penting yang akan kita kerjakan dalam tahun 2012 ini adalah Pemilihan Penatua dan Diaken masa tugas 2012 – 2017.  Diaken dan Penatua yang akan terpilih dalam Pemilihan Diaken dan Penatua itu bersama-sama dengan Pendeta yang ditempatkan oleh Majelis Sinode di Jemaat akan menjadi anggota Majelis Jemaat masa tugas 2012 – 2017.  Sebagai anggota Majelis Jemaat para Diaken dan Penatua itu akan menjadi Pemimpin-Pemimpin dalam Jemaat. Oleh karena itu tema tahun 2012-2013 tentang kepemimpinan amat relevan dengan kegiatan kegiatan yang akan kita lakukan.
Berbicara mengenai Kepemimpinan, maka kita berbicara tentang pemimpin dan orang-orang atau warga jemaat yang dipimpin. Pemimpin umat tidak bisa terlepas dari masyarakat dimana gereja itu berada, seperti halnya ; Jusuf yang memberi kontribusi pengetahuan atau hikmatnya bagi bangsa Mesir (Kej. 41.), Ezra dalam kepemimpinan kerajaan Persia (Ezra 7), Seruan Yeremia untuk mengusahakan kesejahteraan kota ( Yeremia 29:7 ). Yesus yang hidup pada zamannya, Ia juga berinteraksi dengan masyarakat dimana Ia berada. Ia menyembuhkan manusia dari penyakit-penyakit ( jasmaniah, rohaniah, sosial ) yang merusak keutuhan manusia dan lingkungan sosialnya. Yesus lakukan semuanya itu ketika Ia menyembuhkan orang berpenyakit kusta. Ia menghendaki orang berpenyakit kusta itu jasmani, rohani dan hubungan sosialnya utuh kembali. Menjalin hubungan sosial itu artinya mengakui, menghargai adanya kehadiran orang atau kelompok lain  ( masyarakat, agama, suku, ras, gender) hidup bersama kita. Konteks masyarakat sebagaimana dalam PKUPPG atau yang terus berkembang sampai sekarang ini wajib kita perhatikan kembali, seperti : masalah kemajemukan, kemiskinan, penegakan Hukum dan HAM, kebebasan beribadah, kesenjangan ekonomi, meningkatnya konflik horizontal serta egoisme kelompok, korupsi dan bahaya HIV/AIDS. Sikap-sikap ; kepedulian, kerelawanan (Voluntarism), kedermawanan (Philantrophism) terpinggirkan oleh sikap-sikap materialistis, individualistis dll.
Jadi, para pemimpin umat adalah pemimpin bersama umat/masyarakat, melayani dan memberdayakan mereka, bukan semata mata berkuasa atas mereka, apalagi memanipulasi mereka. Kuasa seperti itu ada pada Yesus, karena Ia memakai kuasa-Nya untuk menyelamatkan, mendamaikan, memberdayakan, supaya manusia hidup dalam damai sejahtera, seperti yang diharapkan dalam kedatangan kerajaan-Nya. Mengutip penceramah E.G. Singgih yang menyatakan, bahwa kepemimpinan bersama dalam kejadian 1 merupakan bibit dalam kepemimpinan baik dalam keluarga maupun kepemimpinan demokratis dalam masyarakat dan bangsa.
Kita wajib melengkapi warga Jemaat agar mereka selaku warga sidi gereja menyiapkan diri untuk dipilih menjadi pemimpin umat yang menghayati visi dan misi GPIB, memiliki iman yang dewasa, karakhter yang kuat, kompetensi untuk menatalayani dan komitmen untuk membangun persekutuan, mewujudkan keesaan oikumenis dan hadir dalam masyarakat Indonesia yang pluralistis. Pdt. John Titaley mengutip Weber, bahwa seorang pemimpin disebut demikan apabila ada claim dari dan ada belief dari orang lain terhadap pemimpin itu. Semua Penatua dan Diaken, yang diteguhkan, para Pendeta Jemaat, dan utamanya selaku Ketua Majelis Jemaat yang ditempatkan oleh Majelis Sinode sepatutnya menjadi pemimpin-pemimpin umat yang memiliki komitmen kuat untuk memberdayakan dan membangun umat serta membangun bersama masyarakat, kepemimpinannya diakui dan dihargai didalam Jemaat dan masyarakat.

Majelis Sinode GPIB sangat mengharapkan dari semua Pendeta/Ketua Majelis Jemaat untuk dapat menyelenggarakan Pemilihan Penatua dan Diaken nanti dalam suasana penuh damai sejahtera. Untuk itu semua Pendeta/Ketua Majelis sebagai Ketua Panitia Pemilihan Penatua dan Diaken wajib memahami dengan baik Peraturan tentang Pemilihan Diaken dan Penatua  dan Petunjuk Pelaksanaan (JukLak) yang telah disampaikan oleh Majelis Sinode.
Pada tahun 2012 ada 7 (tujuh) orang Pendeta Organik GPIB akan memasuki masa pensiun dan GPIB akan menerima sekitar 26 orang Pendeta baru yang telah menyelesaikan vikariat tahun ke – 2.  Pada tahun 2012 ini GPIB juga akan menerima lulusan dari ke empat Perguruan Tinggi Teologi yang didukung oleh GPIB  dan yang memiliki Surat Rekomendasi Gereja GPIB untuk menjalani masa vikariat.  Dari satu sisi sebagai lembaga kita semakin banyak merekrut tenaga baru dan pada sisi lain semakin bertambah tanggung jawab terhadap personil pendeta-pendeta GPIB yang berdampak financial. Saat ini GPIB masih kekurangan tenaga pendeta, baik untuk Jemaat maupun Pos-pos PELKES. Banyak Pos Pelkes yang belum memiliki tenaga Pendeta sehingga 1 (satu) orang Pendeta harus melayani beberapa Pos Pelkes. Sejumlah Jemaat sudah memerlukan lebih dari seorang pendeta dalam Jemaatnya. PST merekomendasikan kepada Majelis Sinode untuk melakukan kebijakan sehubungan pembatasan penerimaan calon vikaris dengan standard IP minimal 2,75.  
Melalui Sidang Tahunan MUPEL Bali NTB ini Majelis sinode GPIB menyatakan terima kasih kepada Jemaat-jemaat BALI NTB yang setia melakukan komitmennya untuk menjalankan ketetapan Persidangan Sinode dengan melunasi kupon dana pensiun dan menyetor persepuluhan masing-masing jemaat. Inilah hal penting dari kepemimpinan yang didambakan sekarang ini yaitu  keteladanan dalam tindakan.
Kiranya Sidang MUPEL Bali NTB ini dapat melaksanakan program GPIB di wilayah dan di Jemaat-Jemaat Bali-NTB untuk terus menerus membangun jemaat-jemaat GPIB yang missioner.
Selamat bersidang, Tuhan Yesus memberkati !

     Soli Deo Gloria!

     Majelis Sinode GPIB





Tidak ada komentar :

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA