Pesan DEWAN-PERSEKUTUAN KAUM PEREMPUAN GPIB


Salam Sejahtera ,
Kita patut bersyukur, karena dalam perjalanan hingga 47 tahun ini, Tuhan telah memimpin dan memberkati pelayanan Pelkat-PKP GPIB.  Seumpama hidup ini sebuah perahu dan tahun 2012 adalah  lautan lepas, kita baru mengangkat sauh dan memulai pelayanan. Segala  asa tentang  hidup yang lebih cerah menggumpal di dada. 
Langit cerahkah yang akan kita jelang ?  Entah … Tetapi  apa-pun  itu  : “eben - haezer.”     Apa itu ??    Suatu kali di suatu masa , untuk mengenang karya kasih dan pertolongan Tuhan dalam hidup  bangsanya , Samuel   mendirikan  batu  peringatan, Ia menamainya : eben-haezer , yang  artinya : sampai  disini Tuhan menolong kita
Bertolak dari sana, mereka  jelang  hari esok  dengan keyakinan  iman  :   Tuhan   sudah menyertai  mereka  dimasa  lalu ,  Tuhan  pula   yang  akan menyertai  mereka  di masa  yang  akan   datang. 
Dengan  keyakinan  itulah  Pelkat PKP GPIB  menyambut Hari Ulang Tahun yang ke-47, pada tanggal 18 Pebruari 2012, dengan Tema : “MANUSIA BARU YANG TERUS MENERUS DIBAHARUI“ (Ef.4:23-24) dan Sub Tema : “PEREMPUAN YANG DINAMIS, KREATIF DAN MISSIONER”, diharapkan Ibu - Ibu dapat berperan terus mengembangkan diri untuk terlibat dalam gerak pelayanan  gereja dan  masyarakat serta meningkatkan aspek spritualitas dalam keluarga , karena keluarga adalah unit terkecil yang mampu memberikan kontribusi positif bagi terciptanya sebuah tatanan kehidupan yang ideal ditengah masyarakat dan gereja.
Dalam kedudukan dan fungsinya , terus menerus memerlukan dinamika (gerak dari dalam) yang mendorong kreativitas perempuan mencari dan menemukan sesuatu pembaruan , untuk menjadi teladan  dan  pembaru dalam misi  Tuhan.
Pelayanan dengan komitmen dan penghayatan tidak gampang.  Kita   dapat   memiliki  seribu satu macam alasan untuk tidak melayani..  mulai    dari    alasan sibuk sampai tidak  bisa… atau barangkali kita telah terlibat dalam  pelayanan , tetapi tidak melakukannya  dengan sungguh - sungguh.  Didepan... berbagai  tantangan  terus  datang , hingga  kita  harus  selalu menjaga  komitmen terhadap  pelayanan.  Oleh karena itu mari  kita berjuang untuk komitmen yang telah dibuat.  Meski  rintangan menghadang langkah , bersama Yesus kita terus melangkah …  Selamat Ulang Tahun…
Dirgahayu  Persekutuan Kaum Perempuan GPIB !

         DEWAN PKP GPIB 2010-2015
*Norry Mangindaan   *Ciska sutopo
*Maria Albertina Marentek   *Schelly Tuelah
*Lily Kasengkang *Sarah Eleonora Ngantung
*Luane  Maudie Tauran  *Augustina Elisabeth Pandeiirot

IKUT MENANGGUNG KESALAHAN

Bacaan  Kitab  Bilangan 30 : 10 – 16

Dalam sistem masyarakat yang patriarkhat peran dan fungsi laki-laki sangat dominan. Janji dan nazar seorang perempuan dapat dibatalkan oleh laki-laki dalam kedudukannya sebagai suami (13). Suami yang mendengar isterinya bernazar dan tidak mengatakan apapun, maka nazar sang isteri tetap berlaku. Jika sang suami tidak menyetujui nazar isterinya dan pada saat itu juga membatalkannya dengan tegas, nazar sang isteri menjadi tidak berlaku. Masyarakat masa kini yang hidup dalam paham kesetaraan gender merasa sulit untuk memahami hal ini. Satu hal yang penting dihayati, bahwa dalam sebuah keluarga harus ada seorang yang bertanggungjawab. 

Keluarga merupakan persekutuan yang utuh. Perbuatan seorang anggota keluarga berdampak pada anggota keluarga lainnya. Tindakan seorang anak yang masih dalam asuhan orangtua menjadi tanggungjawab orangtua (khususnya ayah). Itu juga yang nampak pada ayat 15. Suami yang membatalkan nazar isterinya setelah berlalu sekian waktu lamanya, dinyatakan ikut menanggung akibat kesalahan isterinya. Laki-laki sebagai kepala keluarga harus mampu membimbing keluarganya dan memikul tanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di keluarga. Begitulah seharusnya sikap iman kita jika kepada kita diberi tanggungjawab untuk melaksanakan tugas atau peran tertentu. Tugas dan peran juga diberikan kepada perempuan yang harus dilaksanakan juga secara bertanggungjawab.

Sering terjadi untuk menghindari ketegangan antara suami-isteri, sang suami (atau isteri) mengambil sikap berdiam diri. Ketika permasalahan muncul, perbuatannya berdampak kepada pasangannya bahkan keluarganya. Perlu dijalin komunikasi yang baik di dalam keluarga supaya semua anggota keluarga saling memberikan kontribusi yang positif. (SBU, Rabu 15 Feb 12 )

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA