PEKERJAAN YANG MEMULIAKAN TUHAN

Bacaan 1 Raja-Raja 5 : 1 – 12
Sabtu, 21 Apr 2012
Salam sejahtera .....
Seorang anak meminta kepada ayahnya untuk diijinkan menyetir mobil ayahnya. Tetapi ayahnya menolak dengan alasan bahwa dia belum cukup umur untuk menyetir mobil berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagi sang ayah, memberikan kepada anaknya sesuatu yang belum waktunya, sama saja dengan tidak mendidik anaknya untuk taat kepada aturan, padahal manusia hidup menurut aturan yang berlaku. Terasa menyakitkan mungkin bagi si anak, tetapi tidak bagi si ayah. Melakukan sesuatu sesuai dengan waktu yang tepat adalah hal yang baik, terutama setelah segala sesuatunya siap.
Salomo memulai pekerjaan pembangunan Bait Allah setelah ia selesai dengan konsolidasi kekuasaan dan mendapatkan hikmat dari Tuhan. Itu ia lakukan dengan mempersiapkan semua kebutuhan bahan bangunan dengan Hiram, raja Tirus. Hiram dimintanya untuk mempersiapkan bahan bangunan bagi Bait Allah itu, sehingga pekerjaan pembangunan diharapkan tidak tersendat-sendat. Konsekuensinya ia juga harus membayar sesuai dengan kebutuhannya. Lalu terjadilah perjanjian antara Salomo dan Hiram. Raja Hiram mengakui kecerdasan Salomo yang telah mempersiapkan dan merencanakan semuanya dengan baik. Itulah sebabnya Hiram sangat mengagumi Salomo sebagai seseorang yang bijaksana menjadi raja atas bangsa Israel.
Pekerjaan yang disiapkan dan direncanakan dengan baik bukan saja menimbulkan kepuasan tersendiri karena jaminan berhasilnya pekerjaan itu. Pekerjaan yang teratur dan disiapkan dengan baik sesuai waktu yang tepat juga mendatangkan pujian juga. Sebagai umat Tuhan, pekerjaan kita tidak saja hanya harus dipahami dari sisi kita sendiri, tetapi juga melibatkan Tuhan. Pekerjaan kita yang terencana dan disiapkan dengan baik juga mendatangkan pujian bagi nama Tuhan.

KJ.460 : 2
Doa: Berikanlah kami kekuatan melakukan pekerjaan supaya nama Tuhan dimuliakan

KEBERANIAN MEMBUAT KEPUTUSAN

Bacaan 1 Raja-Raja 3 : 16 – 25

Kamis, 19 Apr 2012
Saudara terkasih ....
Membuat keputusan adalah tindakan yang tidak mudah. Tidak mudah karena dia bisa menimbulkan kekecewaan kepada pihak-pihak tertentu. Apalagi kalau keputusan itu haruslah memuaskan semua pihak, terutama pihak-pihak yang bertikai. Dapat dipahami kemudian kalau orang yang harus membuat keputusan itu membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum tiba kepada keputusan. Bahkan sering terjadi karena saking lamanya sehingga tidak diputus-putuskan. Akibatnya orang berada pada situasi yang tidak menentu. Karena itu, membuat keputusan bukanlah hal yang mudah, baik menyangkut isi keputusan, maupun menyangkut waktu membuat keputusan. Yang lebih sulit lagi adalah ketidakberanian untuk membuat keputusan. Ketidakberanian membuat keputusan jauh lebih buruk dari pada keputusan yang salah. Salomo bertindak cepat. Ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuat keputusan. "Ambilkan aku pedang." Tahu bahwa perbantahan antara kedua perempuan sundal itu bisa bertele-tele karena belum ada tes DNA pada waktu itu Salomo bertindak cepat. Kecepatan bertindak ini paling tidak menguntungkan bagi kedua perempuan itu. Mereka tidak perlu berlama-lama menunggu keputusan itu. Ada kepastian segera siapa sebenarnya yang berhak dan yang tidak atas bayi itu.
Sering terjadi dalam kehidupan kita bahwa kita diberi wewenang untuk menentukan sesuatu bagi orang lain. Ada harapan yang tinggi dari orang-orang tersebut untuk mendapatkan kepastian dari kita. Semakin lama kita membuat keputusan, semakin lama pula orang-orang tersebut menunggu dalam ketidakpastian. Itu akan membuat banyak orang semakin merasakan kesulitan. Dalam situasi apapun, keputusan cepat sangat dibutuhkan. Lebih baik membuat keputusan yang salah dengan segera karena keputusan tersebut bisa diperbaiki dari pada tidak membuat keputusan. (Sabda Bina Umat)

KJ.432 : 2
Doa: Mampukan kami Tuhan, agar kami dapat menolong sesama kami dengan segera

PERMINTAAN YANG SEJATI

Bacaan1 Raja-Raja 3 : 1 – 9
Rabu, 18 Apr 2012

Mungkin kita pernah membaca dongeng tentang seorang miskin yang bertemu dengan jin dalam botol atau lampu ajaib yang menawarkan kepada si miskin tiga permintaan. Setelah dua permintaan berupa kekayaannya tidak menyenangkan bahkan menakutkan, ia akhirnya meminta kembali ke keadaan semula, sebelum ia bertemu si jin, yaitu tetap miskin. Itu permintaan berdasarkan keadaan miskinnya sehingga yang ia piker hanya kekayaan saja. Padahal, ia sendiri tidak siap hidup sebagai orang kaya. Itu permintaan yang berdasarkan dorongan jasmani saja. Permintaan yang demikian, biasanya tidak berdasarkan pertimbangan matang, bukan kebutuhan utamanya. Akibatnya, menyesal kemudian. Banyak orang melakukan kesalahan serupa tanpa disadarinya ketika ia harus memilih pekerjaan, atau pasangan hidupanya, atau agamanya: tiga pilihan penting dalam kehidupan seseorang. Itu juga yang terjadi dengan Salomo. Setelah ia mengkonsolidasikan takhtanya dan kuat, dalam mimpi ia diperkenan Tuhan meminta apa saja. Sambil mempertimbangkan semua yang sudah dikerjakan Tuhan bagi ayahnya, Daud, sehingga Daud menjadi seorang besar, maka yang ia minta hanya "hati yang faham menimbang antara yang baik dan yang jahat." Bukan kekayaan, bukan kekuasaan, dan bukan pula kemuliaan. Hati yang faham membedakan yang baik dan yang jahat. Itu akar dari semua keberadaan kita, terutama ketika seseorang berada dalam posisi berkuasa. Dengan kekuasaan yang dimilikinya, Salomo bisa berbuat apa saja, yang baik dan yang tidak. Itulah sebabnya ia membutuhkan sesuatu yang dapat menuntunnya menggunakan semua kekuasaan itu.
Sebagai pengikut Kristus, kita telah diberi teladan oleh Tuhan Yesus. Ia memilih menjadi berguna bagi manusia dari pada mementingkan dirinya sendiri.

KJ.416 : 2
Doa: Berikanlah kami hati yang faham memilah yang baik dan yang jahat

PENGANTARA YANG TIDAK EGOIS

Bacaan 1 Raja-Raja 2 : 13 – 21

Senin, 16 Apr 2012
Saudara Terkasih ....
Juru bisik dalam kehidupan politik, sangat menentukan. Karena penguasa sering tidak bisa melihat dan mendengar sendiri apa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, maka ketergantungan dia kepada informasi yang diterimanya dari orang lain sangatlah besar. Itulah sebabnya, peran dari para juru bisik, yaitu orang-orang yang dekat dengan penguasa sangatlah penting. Tidak dipungkiri lagi kalau orang yang ingin mendapatkan sesuatu, sangat lihai dalam mencari tahu jalan-jalan yang tepat itu dengan cara mencari tahu para juru bisik itu. Sebaliknya, para juru bisik itu sering juga lalu memanfaatkan kedudukannya yang penting itu bagi keuntungan dirinya sendiri. Batsyeba, yang bukan saja jadi juru bisik bagi raja Salomo, akan tetapi juga seseorang yang turut berperan penting dalam proses membuat Salomo anaknya itu menjadi raja menggantikan Daud, didekati Adonia untuk menyatakan keinginannya agar disampaikan kepada raja Salomo. Adonia tidak salah memilih Batsyeba. Ia adalah orang yang tepat untuk itu, bukan nabi Natan, Benaya yang panglima atau Imam Zadok. Tetapi diantara mereka Batsyeba adalah yang terpenting. Adonia tahu itu dan karenanya dialah yang dipilih. Batsyeba melakukan tugasnya dengan baik, tanpa ada embel-embel bagi dirinya.
Menjadi yang terdekat dan terpenting tidaklah mudah, karena seseorang bisa memanfaatkan kedudukan istimewanya itu bagi kepentingan dirinya sendiri. Sebagai umat Tuhan, kita juga istimewa dan dekat dengan Tuhan. Umat adalah alat Tuhan. Karena itu mestinya kita tidak boleh melakukan fungsi keumatan itu supaya mengungtungkan diri kita kecuali bagi kepentingan Tuhan. Sebagai yang dekat dengan Tuhan, Yesus tidak berbuat begitu melalui kematian dan kebangkitan-Nya, tetapi taat sepenuhnya.

KJ.332 : 2
Doa: Ya Tuhan, ampuni kami kalau keistimewaan kedudukan kami sebagai Umat-Mu telah kami salah gunakan bagi kepentingan kami sendiri

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA