KeSaTuaN SaNuBaRi yang Memiliki RaSa PeRCaYa Kepada ALLAH



BaCaaN : KiTaB Keluaran 18 : 13 – 23
             Anda lelah, tetapi tugas masih menumpuk? Kini tersedia banyak produk minuman yang dipercaya bisa memberi tenaga ekstra. Kafein di dalamnya memacu pikiran menjadi lebih aktif dan bersemangat. Namun, obat kuat itu sebenarnya tidak mengusir kelelahan. Ia hanya menundanya! Tubuh Anda tidak bisa dipaksa bekerja di luar batas. Kelelahan adalah tanda bahwa tubuh sudah mencapai beban puncak. Yang Anda perlukan hanyalah istirahat. Dalam sebuah kepanitiaan, ketua menjadi pusat jalannya kegiatan. Jika ketua lemah, maka kegiatan tidak dapat berjalan dengan baik, tetapi sebaliknya jika ketua bersemangat maka segala perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Sungguh sangat penting peran seorang pemimpin. Menyadari besarnya peranan seorang pemimpin, tak jarang banyak orang yang takut dan enggan bila terpilih menjadi pemimpin. Padahal sesungguhnya, seorang ketua tidak melakukan kegiatan dalam kepanitiaan itu seorang diri, sebab ada anggota yang lain seperti sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi lainnya, yang membantunya sehingga tugasnya menjadi lebih ringan.

         Ketika Yitro mengunjungi Musa, dilihatnya sang menantu sangat kelelahan. Sepanjang hari Musa mendengar dan menyelesaikan perkara seluruh umat sendirian, satu per satu. Bayangkan: satu orang melayani ratusan ribu, bahkan jutaan orang! Musa kekurangan waktu istirahat. Yitro, mertua Musa, menasihatinya agar melibatkan orang lain dalam menjalankan tugasnya dengan mendelegasikan kepada orang-orang yang dapat dipercaya, yang benci kepada pengajaran suap, yang cakap dan takut akan Allah. Yitro tau, dengan memaksa diri bekerja saat tubuh lelah, produktivitasnya pasti menurun. Umat pun tidak bisa terlayani dengan baik. Maka, Yitro mengusulkan agar Musa membentuk tim kerja. Dengan belajar percaya kepada orang lain dan rnembagi-bagi tugas, Musa tak perlu sendirian bekerja sampai di luar batas. Jika kita melihat secara keseluruhan perikop ini (Keluaran 18:13-27), maka kita akan melihat bahwa Musa sangat kesulitan sehingga dia harus menerima nasehat dari Yitro mertuanya untuk tidak bekerja seorang diri. Yitro yakin, Tuhan tak pernah memberi tugas kepada seseorang di luar kesanggupannya.
Hari ini, kita belajar dari Musa yang dipakai Allah untuk memimpin bangsa Israel yang jumlahnya sangat banyak untuk keluar dari tanah Mesir. Tugas mengatur dan memimpin orang dalam jumlah yang banyak tentu tidak mudah. Sama seperti Musa yang membutuhkan orang lain dalam menjalankan tugasnya, kita pun juga demikian. Orang yang bekerja mati-matian tanpa kenal istirahat sering dianggap orang yang tekun dan penuh dedikasi. Ini keliru. Menolak untuk beristirahat itu tidak berhikmat. Tidak menghargai bagaimana Allah merancang tubuh kita. Betapa sering kualitas kerja malah menjadi melorot atau emosi menjadi labil saat kita kelelahan. Lalu, kita jadi cepat marah! Jika beban kerja Anda berlebihan, kurangilah atau minta bantuan orang lain mengerjakannya. Jangan memaksakan diri!
 Bekerja di luar batas kemampuan kita, jelas bukanlah kehendak Tuhan. Sepandai apapun kita, sekuat apapun kita, sekaya apapun kita, tak dapat dipungkiri bahwa kita membutuhkan orang lain untuk menolong kita. Mari kerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kita dengan saling bekerja sama. Pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan. Kita bersama-sama berdoa sambil percaya kepada-Nya agar Tuhan, memampukan satu dengan yang lainnya agar dapat saling bekerjasama dalam melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Tuhan memampukan kita semua. Amin…
Vikaris Grace Rintjap

Tidak ada komentar :

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA