ALLAH MENGAMPUNI



Bahan Khotbah Ibadah Keluarga, Rabu, 5 Oktober 2014
Bacaan Kitab Zefanya 2 : 1 – 3

LAI 1958

1   Baiklah kamu putus harap dan hatimu berdukacita, hai bangsa yang tiada tahu pucat muka.

2  Dahulu dari pada takdir itu beranak (maka seperti sekam terbanglah segala hari), dahulu dari pada kamu kedatangan kehangatan murka Tuhan! Dahulu dari pada kamu kedatangan hari murka Tuhan!

3  Caharilah Tuhan, hai kamu sekalian di dalam negeri yang lembut hatimu, dan yang lagi melakukan hukum-Nya! Usahakanlah kebenaran, usahakanlah rendah hati, mudah-mudahan kamu dilindungkan pada hari murka Tuhan.


Penulis : Zefanya.

Waktu Penulisan : Antara 640 dan 612 SM.

Rentang Waktu : Tidak disebutkan,

Judul Kitab : Dari penulis kitab ini,  Zefanya. Nama ini berarti “Yahwe melindungi”

Latar Belakang:  Zefanya melayani Yehuda selama tahun tahun sebelum kehancuran total tiba – yaitu saat Yosia muda menjadi raja. Yosia memulai sebagai seorang raja yang baik dan mengadakan reformasi meluas sampai ke akar-akarnya, kemungkinan dipengaruhi oleh nabi Zefanya. Akan tetapi, usaha-usaha ini tidaklah cukup, karena Yehuda jatuh semakin dalam di dalam dosa dan kemurtadan. Zefanya yang hidup semasa dengan Yeremia, bermukim di Yerusalem. Nubuatnya mengenai penghakiman Allah atas Yehuda baik yang akan segera jatuh, maupun dalam jangka panjang. Zefanya kemungkinan merupakan cicit Hizkia, raja Yehuda terdahulu.

Tempat Penulisan : Yehuda.

Mulanya Ditujukan Kepada : Terutama kepada Yehuda.

Isi : Kitab Zefanya merupakan pesan tentang penghakiman. Nabi ini dengan jelas sekali mengunakan 53 ayat dalam kitab ini untuk mengambarkan murka yang akan jatuh atas Yehuda, Filisten, Moab, Amon, Etiopia, dan Asyur.  Perhatian khusus diberikan atas dosa dan kehancuran yang akan datang atas Yerusalem. namun, berkat di masa depan tersedia bagi semua umat Allah, tidak peduli bangsa Yahudi ataupun kafir apabila mereka taat kembali berpaling kepada-Nya. Sisa-sisa bangsa Israel yang dijanjikan akan dipulihkan, dan akan ada sukacita diantara segala bangsa di bumi (pasal 3).


Kata Kunci : “Hari penghakiman Tuhan” ; “Sisa”. Zefanya dengan sungguh-sungguh menyerukan bahwa pembalasan dan kesucian memimpinnya untuk menyatakan penghakiman atas seluruh bangsa atas dosa-dosa mereka dalam “Hari Tuhan yang Besar” yang akan datang (pasal 1),. Namun, Allah telah berjanji untuk mengangkat sebuah “sisa” umat yang akan dikumpulkan kembali dari seluruh ujung bumi untuk hidup dalam sukacita dan penghiburan dari Tuhan.

Tema :

  • Allah tidak berprasangka …. Ia membenci dosa dan mencintai ketaatan.
  • Allah inginkita mempunyai hati yang murni, dan tidak munafik, dengan penampilan luar yang menunjukkan kesalehan.
  • Hari Tuhan yang akan datang akan membawa penghukuman jauh lebih hebat dari apa yang pernah diketahui dunia.
  • Sebuah hubungan yang diperbaharui dengan Allah tersedia bagi semua yang memilih hati yang sungguh-sungguh bertobat.
Garis Besar :
  • Penghukuman Allah atas Yehuda.  1:1-2:3.
  • Penghukuman Allah atas bangsa-bangsa disekitar Yehuda,  2:4-3:8.
  • Pemulihan Allah atas Yehuda.  3:9-20
PeNJeLaSaN TeKS

Dalam pasal 1 : 4-9 dijelaskan dengan rinci segala dosa dan kejahatan bangsa Yehuda  yang menyakiti TUHAN. Yaitu dosa menyembah berhala, mengabaikan TUHAN, dan tidak mencari TUHAN. Atas segala dosa bangsa Yehuda ini maka TUHAN akan mendatangkan hukuman bagi bangsa ini. Dalam ayat 14b -15 digambarkan tentang hari TUHAN itu. Ayat 14 Bahwa hari besar Tuhan sudah hadir; telah hampirlah Ia dan sengajakan datang; amat pahitlah akan teriak pada hari Tuhan itu, dan orang pahlawan sekalipun akan berteriak dengan kepahitan!. Ayat 15  Bahwa hari itu akan hari kehangatan murka, suatu hari kepicikan dan ketakutan, suatu hari penggagahan dan kebinasaan, suatu hari gelap gulita, suatu hari yang berawan-awan dan kegelapan malam.
Kedua ayat ini menggambarkan betapa ngerinya hari penghukuman dari TUHAN itu. Tidak akan ada yang dapat tahan berdiri pada waktu itu.
Bagaimana umat TUHAN dapat menyelamatkan diri dari penghukuman itu ? ayat 3 bacaan kita menjadi jawaban. Sebelum hari penghukuman itu datang, bangsa Yehuda diminta untuk mencari dan menemukan Tuhan, mencari dan mendapatkan keadilan, mencari kerendahan diri. Bila mereka meninggalkan dosa dan bertobat maka TUHAN masih membuka pintu pengampunan bagi bangsa Yehuda. Nas ini menuntun kita untuk belajar  bahwa sekalipun TUHAN begitu murka dengan segala dosa dan kesalahan umat-Nya, bangsa Israel, TUHAN selalu menyediakan jalan untuk ‘pulang’ ke pangkuan TUHAN, Allah mereka.
Dalam Perjanjian Baru, Pribadi TUHAN, ALLAH  yang mengampuni itu nyata. Lewat perumpamaan tentang seorang anak yang meninggalkan bapanya (Lukas 15:11-32).
APLIKASI
Dari Firman ini, kita belajar betapa besarnya kasih dan pengampunan TUHAN kepada manusia. TUHAN menginginkan umat-Nya selamat. TUHAN menyediakan pintu bagi pengampunan kepada siapa yang mau bertobat, dan TUHAN sudah menyediakan pengampunan itu dengan memberikan Sang Pengantara, yaitu Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus.
Karena itu jangan kita berpaling, menjauhkan diri dan meninggalkan TUHAN.  Karena begitu banyak   kesalahan yang telah dibuat. Jangan katakan bahwa saya tidak layak untuk menerima kebaikan TUHAN. Sungguh TUHAN terbuka terhadap setiap  orang. Begitu baik dan besarnya pengampunan yang TUHAN berikan, jangan kita menganggap  murah kebaikan TUHAN dengan bertekun di dalam dosa; dengan prinsip kalau mengaku dosa, tohdiampuni juga!!! Kita justru harus menghargai, memiliki hati yang takut, hormat akan kebaikan TUHAN dalam hidup kita, yaitu dengan melakukan apa yang berkenan kepada TUHAN.

Catatan

Kebutuhan Untuk Diampuni

Allah membenci dosa; Dia tidak tahan melihat keburukannya. Karena itu dosa yang tidak diakui dalam hidup kita merintangi dan merusak hubungan kita dengan Allah.

"Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaraNya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2)

Bukan hanya tidak adanya pengampunan yang merintangi kita dan Allah, hal itu juga merusak hubungan kita dengan orang lain.

"Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara menceraikan sahabat yang karib" (Amsal 17:9)

Kebutuhan Akan Pengampunan

Karena Allah membenci dosa, harga sebuah pengampunan sangatlah tinggi. Injil menuliskan beberapa syarat untuk pengampunan:

  • Pengorbanan. Ibrani 9:22 berkata tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan." Dalam Perjanjian Lama diperlukan korban domba yang tak bercacat untuk meredakan murka Allah. Yesus, Anak Allah yang tak berdosa, mati di kayu salib dan menjadi korban penebusan dosa. Yesus membayar pengampunan bagi kita ketika mati di salib.

"Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar supaya Ia membawa kita kepada Allah." (1 Petrus 3:18a)

"Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kasih karuniaNya." (Efesus 1:7)

  • Mengampuni sesama. Syarat untuk pengampunan dosa adalah mengampuni sesama. 1 Korintus 13:5 berkata "kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain". Ingat bahwa Amsal 17:9 mengajarkan pada kita bahwa sahabat sejati mengampuni. Allah juga menjadikan mengampuni sesama sebagai syarat untuk menerima pengampunan dariNya.

"Karena jika kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tapi jika kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14,15)

"Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:32)

  • Pengakuan Dosa Kita harus mengakui dosa kita pada Allah jika ingin hubungan kita dengan Dia dipulihkan. Melihat pada kebutuhan akan pengampunan, kita mengetahui dosa yang tidak diakui dapat memisahkan hubungan kita dengan Allah. Pengakuan adalah jalan untuk memulihkan hubungan kita dengan Allah, karena walau kita tidak setia, Ia tetap setia (2 Timotius 2:13).

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni sehala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yoh 1:9)

  • Bertobat. Kita harus memutuskan untuk berubah, berpaling dari dosa kita.

"Karena itu beginilah jawab Tuhan :"Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan dihadapanKu." (Yeremia 15:19a)

Hasil dari Pengampunan.

Alkitab menjanjikan kebaikan atas pengampuan Allah:

  • Kebahagiaan. Ketika tahu bahwa Tuhan mengampuni kita diberkati (bahagia).

"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan dan yang tidak berjiwa penipu." (Mazmur 32:1-2)

  • Allah memilih untuk tidak memperhitungkan dosa kita. Hasil dari pengampunan adalah Allah tidak mengingat kesalahan kita. Dia tidak menyimpannya untuk mendakwa kita. Karena darah Kristus telah menutupi dosa kita, Allah tidak mengingat-ingat dosa kita.

"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu." (Yesaya 43:25)

  • Allah mengangkat kita dari dosa. "Sejauh timur dari barat, demkian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita" (Mazmur 103:12)
  • Kita dapat mengampuni diri sendiri. Saat kita diampuni, kita dapat mengampuni diri sendiri dan meneruskan hidup kita.

"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari pada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Yesus Kristus." (Filipi 3:13,14)

Tidak ada komentar :

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA