ETIKA PERGAULAN

Pokok Bahasan : Kapita Selekta
Sub Pokok Bahasan : Etika Pergaulan I

Pengertian Etika :
  • Kata Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos " artinya kebiasaan, adat. Kata ethos lebih berarti kesusilaan, perasaan batin, atau kecendrungan hati dengan mana seseorang melakukan perbuatan.
  • Dalam bahasa Latin istilah ethos dan ethikos itu disebutkan dengan kata mos dan moralitas. Oleh sebab itu kata "etika"sering dikaitkan dengan kata "moral ".
  • Dalam bahasa Indonesia kata etika berarti kesusilaan, berasal dari kata sila (bahasa Sansekerta) artinya :
    1. Norma (kaidah), peraturan hidup, perintah.
    2. Keadaan batin terhadap peraturan hidup (sikap, siasat batin, perilaku, sopan santun)
Kesusilaan ini mau menerangkan dan menunjukkan bahwa arti kata "su " itu baik, bagus. Jadi kesusilaan itu berkaitan dengan yang baik, bagus. Secara teologis etika bergerak pada lapangan kesusilaan, artinya kesusilaan bertalian dengan norma-norma yang seharusnya berlaku, dengan ketaatan batiniah pada norma-norma itu.
Etika termasuk golongan ilmu normatif. Ia menunjukan masalah tentang apa yang baik.
Dari pengamatan sekilas terhadap hidup, kita mengenal bahwa tidak ada hal yang pasti dalam hidup ini, kecuali senantiasa berubah. Perubahan itu ada yang terlihat jelas, ada juga yang sulit diamati.
Perubahan-perubahan itu ditimbulkan oleh berbagai faktor antara lain :
Faktor Internal
  • Perasaan ingin tahu untuk coba-coba
  • Emosi yang masih labil
  • Pikiran yang terlalu idealistik
  • Rasa solidaritas dan spontanitas yang tinggi
Faktor Eksternal
  • Lingkungan yang kadang-kadang tidak bersahabat
  • Berpacaran dengan tidak mengetahui batasannya sehingga terjadilah sex bebas
  • Bergonta-ganti pacar supaya tidak jomblo (ket : single)
  • Nge-dugem (ket: bergelimang dunia gemerlap di caf� - diskotik);
  • nge-boat (ket: baca nge-bo-'t , meminum obat terlarang);
  • nge-drop-in (ket: mampir ke tempat tertentu untuk tujuan tidak baik ?)
  • dan nge-seks (ket: melakukan hubungan seks bebas) dianggap biasa-biasa saja
  • Tampil beda dengan pakaian yang serba ketat sehingga membuat lawan jenis terangsang
  • Nge-bokep (ket: baca nge-bo-k�p, nonton blue-film) sehingga merangsang untuk melakukan apa yang ditonton.
Hal-hal tersebut seringkali dianggap sebagai kemajuan jaman karena tidak mau dicap sebagai "anak mami". Dalam pergaulan seharusnya kita mempunyai batasan-batasan etika pergaulan yang benar sebagai pemuda/i Kristen.
Batasan-batasan yang harus diketahui ialah :
Apa arti cinta, sex, pacaran (LOVE, SEX and DATING = LSD)
Apa CINTA itu ?
Kata Cinta dalam bahasa Inggris Charity, kata Latin Caritas (diambil dari kata Carus yang berarti Yang disenangi, yang bernilai) adalah padanan kata Yunani "agape" Kasih Allah kepada manusia. (1 Korintus 13). Kasih "Agape " tidak pernah dipakai dalam bentuk kata benda, tetapi kata kerja "agapao " berarti menyambut dengan sayang seorang anak atau teman. Kasih "agapao "dihubungkan dengan pilihan dan selalu bersifat positif
Agape menghendaki, merencanakan dan melakukan segala sesuatu bagi orang yang dikasihi demi / untuk kebahagiaan, kesuksesan orang yang kita kasihi. Motivasi perbuatan agape adalah untuk kebaikan, kebahagiaan orang lain (baca 1 Yohanes 4 : 7 - 21; 1 Korintus 13 : 1 - 7; Yohanes 14 : 15, 21, 23; Matius 5 : 43; Markus 12 : 30, 31)
PHILIA
Philia (bahasaYunani) berbicara tentang rasa persahabatan
Philia dalam perjanjian baru (PB) adalah kasih persaudaraan.
Sifat - sifat Philia :
Philia mempunyai unsur perasaan, emosi kehangatan dan mengandung kesetiakawanan.
Philia ada karena hubungan. Philia mungkin ada diantara saudara, teman, guru - murid, suami - istri, majikan - pegawai.
Philia tidak begitu stabil. Hal ini terlihat daalm hubungan antara teman, kadang hari ini sayang, besok benci (Roma 12 : 19; Ibrani 13 : 1, 1 Petrus 3 : 8 - 9; 1 Tesalonika 4 : 9).
EROS
Kata Cinta dalam Inggris Love berarti cinta, asmara (to fall in love = jatuh cinta; to make love = bercinta- cintaan, merayu, mencumbu ; dalam bahasa Yunani disebut "Stergo" kasih yang mengandung arti kemesraan (Roma 12 : 10)
Eros selalu menggunakan kata - kata romantis yang membuat bulu kuduk merinding bukan karena takut tapi cinta.
Eros - adalah sesuatu yang wajar pada manusia. ini merupakan pemberian Allah pada manusia dan tidak bersifat negatif / jelek. Eros adalah positif. Karena itu eros harus digunakan secara bertanggung-jawab yaitu dalam pernikahan (sesuai maksud Allah yang mulia). Jika kita menggunakan Eros diluar pernikahan berarti perusakkan terhadap pemberian / maksud Allah.
Sebelum seseorang mengikat janji maka bacalah terlebih dahulu Kidung Agung 8 : 6.
Apa yang dimaksud dengan pacaran itu ?
Kata pacar dalam bahasa Inggris - "Dating " yang berarti perkenalan, berkencan. Pacar = bunga; Berpacaran = menjadi pemelihara bunga. Sebagai pemelihara kita harus : merawat, menjaga, menanti dengan sabar bunga itu mengembang
Tahap-tahap berpacaran :
  1. Saling melihat / berkenalan
  2. Saling tertarik
  3. Saling pendekatan
Pedoman berpacaran :
  1. Tempat yang tepat
  2. Waktu yang tepat
  3. Penguasaan diri yang tepat
  4. Pengertian yang tepat tentang pacaran
  5. Menghindari diri dari pacaran yang tidak tepat, Ingatlah selalu : Cinta EROS kita terima dari Allah bukan dari kekasih itu
  6. Berpacaran dengan orang yang tepat
  7. Apakah dia orang yang takut akan Tuhan
  8. Apakah dia orang yang mengasihiTuhan dan Firman- Nya
Apa yang dimaksud dengan seks itu ?
Seksualitas merupakan hal yang sulit untuk didefinisikan karena menyangkut banyak aspek kehidupan dan diekspresikan dalam bentuk perilaku yang beraneka ragam. sedangkan kesehatan seksual telah didefinisikan oleh WHO (1975) sebagai "pengintegrasian aspek emosional, intelektual, dengan cara yang positif, memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi, dan cinta". Apakah seks dan seksualitas merupakan sesuatu yang sama ? Ternyata kebanyakan orang memahami sekualitas sebatas istilah seks, padahal antara seks dengan seksualitas merupakan hal yang berbeda. kata seks sering digunakan dalam dua hal, yaitu:
  1. Aktivitas seksual genital
  2. Label gender (jenis kelamin).
Seksualitas memiliki arti yang lebih luas karena meliputi bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomuniksikan perasaan tersebut terhadap orang lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti, sentuhan, ciuman, pelukan, senggama, atau melalui perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, etika berpakaian.
Banyaknya variasi seksualitas dan perilaku seksual membutuhkan perspektif yang holistik (menyeluruh). Bagaimanapun seksualitas dan kesehatan seksual memiliki banyak dimensi antara lain:
  • Dimensi sosiokultural
  • Agama dan etika
  • Psikologis
  • Biologis.
Dimensi Sosiokultural
Merupakan dimensi yang melihat bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar manusia, bagaimana seseorang menyesuaikan diri dengan tuntutan peran dari lingkungan sosial, serta bagaimana sosialisasi peran dan fungsi seksualitas dalam kehidupan manusia. Misalnya bagi bangsa Timur, khususnya Indonesia, melakukan hubungan intim (senggama) di luar nikah merupakan sebuah aib.
Dimensi Agama dan Etika
Seksualitas berkaitan dengan standar pelaksanaan agama dan etika. Jika keputusan seksual yang ia buat melawati batas kode etik individu maka akan menimbulkan konflik internal, seperti perasaan bersalah, berdosa dan lain-lain. Sikap mengenai seksualitas memiliki rentang mulai dari pandangan tradisional (hubungan seks hanya boleh dalam perkawinan) sampai dengan sikap yang memperbolehkan sesuai dengan keyakinan individu tentang perbuatannya.
Misalnya:
Seseorang meyakini kalau hubungan seks diluar nikah itu tidak diperbolehkan menurut agama atau etika, tapi karena kurang bisa mengendalikan diri, ia tetap melakukan juga. Michael et al (1994) membagi sikap dan keyakinan individu tentang seksualitas menjadi 3 kategori:
1) Tradisional :
Keyakinan keagamaan selalu dijadikan pedoman bagi perilaku seksual mereka. Dengan demikian homo seksual, aborsi, dan hubungan seks pranikah dan di luar nikah selalu dianggap sebagai sesuatu yang salah.
2) Relasional :
Berkeyakinan bahwa seks harus menjadi bagian dari hubungan saling mencintai, tetapi tidak harus dalam ikatan pernikahan.
3) Rekreasional :
Menyatakan bahwa kebutuhan seks tidak ada kaitannya dengan cinta.
Seks itu pada dasarnya sama dengan makan, minum, tidur dan berolah-raga. Seks itu indah dan baik sebagai, anugerah Allah (Kejadian 1 : 31). Hubungan Seks itu harus dilakukan dalam konteks perjanjian antara Allah dan manusia yang bermuara pada perkawinan. (bandingkan Efesus 5 : 22-33).
Jika kita melakukannya di luar konteks perjanjian (covenant) Allah dan berarti merusak anugerah Allah.
Setiap orang selalu membutuhkan teman / sahabat atau dalam pergaulannya. Pergaulan merupakan suatu hubungan yang meliputi tingkah laku seseorang. Pergaulan merupakan suatu hubungan antar pribadi yang tidak dapat dihindari. Seringkali dalam pergaulan kita menemui kesulitan yang menimbulkan persoalan pribadi, sehingga dapat menggoncangkan jiwa dan menghambat / merugikan perkembangan pribadi yang bersangkutan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pergaulan :
  1. Pengenalan individu
  2. Pengertian terhadap individu
  3. Setiap individu mempunyai kekurangan dan kelebihannya
  4. Keterbukaan diri
  5. Menghormati hak -hak individu
  6. Setia
  7. Jujur
Ciri-ciri pergaulan yang baik:
  • Tidak mementingkan diri sendiri tanpa syarat di dalamnya
  • Bersifat teguh
  • Bersedia berkorban
  • Bersifat berguna / berfaedah
Melalui pergaulan kita memiliki sahabat. Persahabatan harus membuat hidup saudara lebih maju dan bergairah dalam menjalani hidup ini. Sebagai orang percaya yang masih terus melanjutkan perjalanan ini menatap masa depan yang gilang gemilang, kita dituntut untuk taat dan setia dengan :
  • Sikap selektif (tahu memilih)
  • Sikap kritis (tahu menilai)
Sehingga kita tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif misalnya :
  • Nge-dugem
  • Nge-drop-in
  • Nge-boat
  • Nge-seks
Jika kita melakukan hal-hal tersebut, maka kita akan menjadi batu sandungan bagi keluarga, gereja dan masyarakat .
Ingatlah selalu : 1 Timotius 4 : 12
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah, karena engkau muda, jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu".
Buku bacaan :
  1. Etika Kristen Bagian Umum ---Dr J Verkuyl - BPK Gunung Mulia
  2. Etika Sexual ---Dr J Verkuyl - BPK Gunung Mulia
  3. Pengambilan keputusan Etis dan faktor-faktor di dalamnya -Malcolm Brownlee BPK Gunung Mulia
  4. Ensiklopedi Perjanjian Baru -Xavier Leon - Dufour
  5. Wahyudi,K.2000 KesehatanReproduksi Remaja. Lab Ilmu Kedokteran Jiwa FK UGM Jogjakarta .
  6. Purnawan, I. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pada Anak Jalanan di Stasiun Kereta Api Lempuyangan Jogjakarta. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran UGM
Materi ke - 44 (bagian ke 2)
Pokok Bahasan : Kapita Selekta
Sub Pokok Bahasan : Etika Pergaulan II
ETIKA PERGAULAN II
Ada syair lagu yang mengatakan : "Masa mudaku, masa yang terindah, masa Tuhan memanggilku, masa mudaku masa yang kukenang kutinggalkan seg`nap dosaku"
Masa muda dapat dikatakan indah, apabila kita mengisi masa muda itu dengan suatu yang berguna untuk Tuhan, orangtua, gereja & masyarakat.
Saat ini dunia tempat kita beranjak telah mengalami banyak perubahan dan pergeseran nilai, norma-norma. Semua norma-norma yang ada cenderung mengalami penurunan baik kejujuran, kesetiaan, sosial, hukum dan nilai-nilai moral dan tata susila. Norma agama pun sering mengalami pergeseran di dalamnya.
Berbagai kecendrungan tindakan a-moral adalah kesetiaan terhadap imannya yang telah luntur dan tercabik-cabik oleh berbagai kompromi.
Kompromi terhadap sex bebas akibatnya melakukan abortus, mengidap HIV dan Aids:
Kompromi terhadap minuman keras akibatnya Ngedrugs
Jika kita terlalu kompromi terhadap hal-hal tersebut, maka kita akan menjadi batu sandungan bagi keluarga, gereja dan masyarakat.
Agar kita dapat menjadi berkat bagi keluarga, gereja dan masyarakat kita harus memiliki pengetahuan yang berkwalitas terhadap apa yang disebut sex bebas, HIV, Aids dan memakai narkoba (Nge-drugs).
Hubungan seks sebelum menikah sangat merugikan, baik secara fisik maupun psikologis. Bagi mereka yang sudah melakukan, pengalaman itu akan menimbulkan rasa cemas, dan bersalah, malu serta merasa dipermalukan. Apabila kita melakukan seks di luar pernikahan dapat berisiko tinggi terkena penyakit AIDS dan PHS (Penyakit Hubungan Seks ) Banyak penderita AIDS atau HIV positif tampak sama sepertinya dengan anda, bahkan mereka sendiri pun mungkin tidak menyadari bahwa mereka terserang virus tersebut, karena masih dalam stadium awal dan belum menimbulkan gejala.
Penelitian Bagian Kulit dan Kelamin ini terhadap remaja di Jakarta menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita penyakit hubungan seksual ( PHS ) terutama penderita Gonore. Infeksi PHS seperti gonorhu ini pada wanita umumnya tidak menunjukkan gejala sehingga penularan penyakit tidak disadarinya.
Ada berbagai jenis Penyakit Hubungan Seksual, namun yang paling umum adalah ; Sifilis, Gonorhu, dan Herpes Genitalia. Sifilis merupakan penyakit hubungan seksual yang paling ganas di banding penyakit kelamin lainnya. Karena dapat menyerang organ tubuh seperti ; hati, kulit, pembuluh darah bahkan otak. Gejala- gejala berawal dari adanya PHS(?)
Selain hal tersebut,dapat juga mengakibatkan AIDS.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; [1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Ngedrugs dimulai dari :
  1. Rasa ingin tahu yang berlebihan dan mereka yang menggunakan tidak menyadari pengaruh negatifnya.
  2. Sifat coba-coba dan biasanya si pengguna tidak menyadari bahwa sifatnya itu akan membawanya pada kehancuran mental.
  3. Tidak menyadari bahwa kejahatan narkoba mempunyai dampak yang luas yang bersifat multi demensi dan merupakan ancaman laten yang dapat mengakibatkan lost generation, karena korbannya usia produktif.
NARKOBA (Narkotika-Psikotropika-Obat Bahan Berbahaya)
A. NARKOTIKA UU/RI No 22/1997
Adalah zat atau obat yg berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
B. PSIKOTROPIKA UU/RI No 5/1997
Adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikotropika melalui susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
C. Obat Bahan Berbahaya UU Kesehatan RI No 23 /1992
Adalah obat -obatan yang bersifat psikotropika, yaitu berpengaruh langsung maupun tak langsung pada sistem / susunan syaraf pusat dan berpengaruh pada proses-proses pikir (mental) dan proses-proses perasaan (emosional)
Akibat Ngedrugs
  • Seorang yang memberikan dirinya pada kebiasaan merokok/minuman keras
  • Seorang yang menyerahkan dirinya secara berlebihan untuk mengejar kenikmatan sesaat yang akan menghancurkan masa depannya.
Jenis Narkoba
  • Heroin ( Putaw / Etep )
  • Ganja ( Cimeng / Gele )
  • Cocain
  • Ecstacy (Inex, Butterfly, Blackheart)
  • Metaphetamine
  • Shabu atau Ubas
  • Obat Penenang ( Obat tidur, Pil koplo, Happy Five BK, Nipam, Valium, Semu, Lexotan, dll
Zat Adiktif lainnya
  • Alkohol
  • Zat yang mudah menguap (Lem aibon, thinner, bensin, spiritus)
  • Zat yang menimbulkan halusinasi ( Jamur, kotoran kerbau, sapi, kecubun)
Gejala Ketagihan Narkoba
  • Tulang sekujur subuh terasa sakit & linu
  • Otot kerasa kaku
  • Kepala terasa hendak pecah
  • Tenggorokan berisi cairan kental
  • Mata berair, hidung berlendir (seperti flu)
  • Terus menerus batuk & sering menguap
  • Tekanan darah & suhu tubuh tinggi
  • Menggigil kedinginan
  • Tidak berani menyentuh air
  • Menyembunyikan diri dari lingkungan keluarga
Jika kita melakukan hal-hal tersebut, maka kita akan menjadi batu sandungan bagi keluarga, gereja dan masyarakat karena akibatnya:
Bagi Pemuda/ Si Pelaku:
Hilangnya penghargaan dan kepercayaan diri, gagal sekolah menimbulkan kejiwaan, terpencil dari pergaulan berarti kehancuran bagi masa depan
Bagi Keluarga:
Adanya keresahan dalam keluarga yang mengakibatkan perceraian
Bagi Gereja
Adanya krisis iman yang dapat memprihatinkan kehidupan bergereja
Bagi Masyarakat
Menghambat jalannya pembangunan nasional
Dengan mengetahui bahaya tersebut di atas, maka sebagai pemuda Kristen, kita harus:
  • Bertanggung jawab sesuai dengan iman.
  • Dapat memahami dan mengerti tugas dan kewajibannya untuk masa depan dan tidak terbawa arus pergaulan yang merusak mental dan spiritual sehingga dapat menjadi teladan yang baik
Dalam bahasa Yunani ada 3 (tiga) kata yang menggambarkan Cinta/Kasih yaitu :
AGAPE
Sebagian besar kata yang kita terjemahkan sebagai "kasih" dalam Perjanjian Baru (PB) adalah kata "Agape"
Agape - adalah Kasih Allah
Agape datangnya dari Allah. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kasih Allah kepada manusia. Dalam 1 Yohanes 4 : 8; dikatakan bahwa Allah adalah "Agape"
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pergaulan
  1. Pengenalan individu : Berusaha mengetahui sifat, sikap, pandangan hidup, latar belakang dan tingkah lalu individu yang kita kenal.
  2. Pengertian terhadap individu : Berusaha untuk mengerti setiap teman mempunyai ciri khasnya keunikannya, budayanya, dan pendidikannya.
  3. Setiap individu mempunyai kekurangan dan kelebihannya.
  4. Keterbukaan diri : Sangat penting karena dengan keterbukaan diri, kita dapat berkomunikasi dengan lancar, menerima pandangannya, mengerti jalan pikirannya, mengetahui apa yang menjadi pergumulannya.
  5. Menghormati hak - hak teman / sahabat.
  6. Setia : Seorang sahabat akan mengatakan apa adanya pada temannya (Amsal 27 : 6 - Seorang kawan memukul dengan maksud baik)
  7. Jujur (Amsal 2 : 6-9) sahabat yang baik tidak akan berbasa-basi dan munafik.
Ciri-ciri pergaulan yang baik:
  1. Tidak mementingkan diri sendiri (Amsal 17 : 17) tanpa syarat di dalamnya
  2. Bersifat teguh (Amsal 18 : 24b - ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara)
  3. Bersedia berkorban (Amsal 18 : 24a - tidak ada teman yang mendatangkan kecelakaan)
  4. Bersifat berguna / berfaedah (Amsal 27 : 17 - besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya). Melalui pergaulan kita memiliki sahabat. Persahabatan harus membuat hidup saudara lebih maju dan bergairah dalam menjalani hidup ini. Amsal 27 : 6 - seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium dengan cara berlimpah-limpah.
  5. Persahabatan adalah kasih. Persahabatan adalah perbuatan. Persahabatan bersedia mengambil resiko dari pergaulan yang bertanggung jawab.
  6. Pergaulan yang tidak bertanggung jawab terlihat dari tindakan yang tidak mencerminkan kehidupan yang dipenuhi oleh buah-buah Roh (Galatia 5 : 22-23 - kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelamahlembutan, dan penguasaan diri)
  7. Pergaulan yang tidak bertanggung jawab terlihat dari tindakan yang mencerminkan kehidupan yang dipenuhi oleh kedagingan (Galatia 5 : 19-21 - percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, roh pemecah belah, kedengkian, kemabukan, pesta pora (barang siapa melakukan hal-hal itu, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan ALLAH).
Dengan menyadari pergaulan yang bertanggung-jawab dan tidak bertanggung-jawab diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa ketika kita berani menyatakan diri sebagai Pemuda Kristen, maka pergaulan yang bertanggung-jawablah yang akan kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sekali-kali kita masuk dalam kelompok 'NATO = NO ACTION TALK ONLY`. Sikap ini hanya menyatakan saya adalah Pemuda Kristen, tetapi tindakan pergaulan kita tidak mencerminkan perbuatan tersebut. Hal ini sama dengan OMONG KOSONG, NOL BESAR (Yakobus 2 : 14-26).
Sebagai orang percaya yang masih terus melanjutkan perjalanan ini menatap masa depan yang gilang gemilang, kita dituntut untuk taat dan setia kepada Yesus dengan :
  • Sikap selektif (tahu memilih)
  • Sikap kritis (tahu menilai)
Sehingga kita tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif misalnya :
  • Nge-dugem
  • Nge-drop-in
  • Nge-boat
  • Nge-seks - karena akan menghancurkan masa depan kita sendiri.
Jika kita melakukan hal-hal tersebut, maka kita akan menjadi batu sandungan bagikeluarga ,gereja dan masyarakat karena
Bagi Pemuda/ Si Pelaku:
Hilangnya penghargaan dan kepercayaan diri, gagal sekolah menimbulkan kejiwaan, terpencil dari pergaulan berarti kehancuran bagi masa depan
Bagi Keluarga:
Adanya keresahan dalam keluarga yang mengakibatkan perceraian
Bagi Gereja :
Adanya krisis iman yang dapat memprihatinkan kehidupan bergereja
Bagi Masyarakat :
Menghambat jalannya pembangunan nasional
Dengan mengetahui bahaya tersebut di atas, maka sebagai pemuda Kristen, kita harus:
Bertanggung jawab sesuai dengan iman.
Dapat memahami dan mengerti tugas dan kewajibannya untuk masa depan
Tidak terbawa arus pergaulan yang merusak mental dan spiritual sehingga dapat menjadi teladan yang baik.
Ingatlah selalu : 1 Timotius 4 : 12
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah, karena engkau muda, jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu".
Buku bacaan :
  1. Etika Kristen Bagian Umum ---Dr J Verkuyl - BPK Gunung Mulia
  2. Etika Sexual ---Dr J Verkuyl - BPK Gunung Mulia
  3. Pengambilan keputusan Etis dan faktor-faktor di dalamnya -Malcolm Brownlee-BPK Gunung Mulia
  4. Ensiklopedi Perjanjian Baru -Xavier Leon - Dufour
  5. Wahyudi,K.2000.Kesehatan Reproduksi Remaja. Lab Ilmu Kedokteran Jiwa FK UGM Jogjakarta
  6. Purnawan, I. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pada Anak Jalanan di Stasiun Kereta Api Lempuyangan Jogjakarta. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran UGM

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA