NYANYIAN IBADAH DAN MUSIK GEREJA

Materi 38
Pokok Bahasan          : Ibadah dan Doa.
I. PENGANTAR
Nyanyian ibadah dan musik gereja merupakan dua jenis kegiatan yang dilaksanakan di dalam satu kegiatan yaitu Ibadah Jemaat. Tidak mungkin nyanyian ibadah dan musik gereja ada tanpa adanya ibadah. Dengan kata lain, adanya nyanyian ibadah dan musik gereja karena adanya ibadah. Karena itu maka nyanyian ibadah dan musik harus melayani ibadah jemaat dan bukan sebaliknya.
II. APA ITU NYANYIAN IBADAH & MUSIK GEREJA
Nyanyian ibadah adalah ungkapan hidup beriman umat. Artinya dengan nyanyian umat mengungkapkan imannya, isi hatinya dan perasaannya. Dengan nyanyian, umat mengungkapkan kesiapannya menghadap Tuhan, memohon Tuhan hadir, mengaku dosa, memohon pengampunan, mengucap syukur serta memohon berkat dan penyertaan Tuhan. Nyanyian dalam ibadah adalah nyanyian umat bukan nyanyian satu atau sekelompok orang. Karena itu dalam hal menyanyi, nyanyian umat harus diutamakan.
Demikian pula dengan musik gereja, ia merupakan ekspresi ungkapan isi hati manusia terhadap Tuhan di dalam ibadahnya dengan suara maupun alat (instrumen) penunjang suara hati umat. Setiap orang mempunyai berbagai ekspresi emosi, dan ekspresi emosi umat itu memerlukan saluran. Saluran bagi ungkapan emosi manusia dapat berupa gerakan badan atau vokal. Mazmur 95 : 2 “Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.” Jadi tekanan untuk datang mendekat kepada Allah melalui nyanyian atau musik itu mendapat tekanan yang sangat sentral dan utama. Allah berkenan menganugerahkan nyanyian dan musik agar kita dapat menggunakannya untuk mengungkapkan ekspresi dan kreatifitas kita dalam menyembah dan memuji kemuliaan-Nya di dalam ibadah kita kepada-Nya. Alkitab menganjurkan agar umat Kristen menyanyikan mazmur, nyanyian rohani dan puji-pujian bagi Tuhan seperti yang terdapat dalam Efesus 5:18-21, Kolose 3 : 16, I Korintus 14:15, dan Yakobus 5 : 13. Nyanyian ibadah /musik itu lahir dari pengalaman spiritual manusia.
Rasul Paulus dan Silas memuji-muji Tuhan ketika berada dalam penjara hingga pintu dan belenggu terlepas (Kisah Para Rasul 16 :25-30).
Musik sangat berkembang dalam kehidupan umat Israel, yang memuncak pada masa pemerintahan raja Daud yang juga terkenal sebagai seorang ahli musik. Bahkan ia telah melihat kuasa yang terkandung dalam musik yang dimainkannya ketika ia harus melayani raja Saul di istana. Setiap kali Saul dapat ditenangkan kembali pada waktu Daud memainkan musik dengan kecapinya. Ketika Daud menjadi raja, ia yakin bahwa musik mempunyai peranan penting bagi pelayanan ibadah dalam Bait Allah. Hasil karyanya yg terutama adalah dibentuknya organisasi musik dalam Bait Allah, yang merupakan penataan organisasi musik gereja yg pertama (1 Tawarikh 25) Perangkat dan peralatan musik dalam ibadah adalah penunjang nyanyian umat. Perangkat dan perlatan musik adalah kantoria atau padua suara, prokantor, organ atau piano dlsb.
Karena nyanyian dalam ibadah adalah nyanyian umat maka Buku Nyanyian yang digunakan adalah Buku yang memenuhi ketentuan-ketentuan ibadah umat seperti, sesuai dengan pemahaman iman gereja, mengunakan bahasa yang baik dan benar serta secara musik merupakan nyanyian persekutuan. Walaupun PS XIV tahun 1986 GPIB telah menetapkan Buku-buku nyanyian yang berlaku di GPIB, berdasarkan ketentuan di atas ini ada baiknya GPIB tetap terbuka terhadap nyanyian yang baru namun tetap kritis. Buku Nyanyian yang berlaku di GPIB adalah Mazmur, Kidung Jemaat, Kidung Muda-Mudi, Kidung Ceria dan Gita Bhakti.
III. APAKAH NYANYIAN IBADAH = LAGU POP ROHANI ?
Untuk menjawab pertanyaan pada judul bab III di atas ada baiknya kita meninjaunya dari sisi kedudukan dan fungsi nyanyian ibadah / musik gereja dalam ibadah, misalnya :
  1. Nyanyian Umat di awal ibadah, tujuannya adalah umat menyambut Firman Tuhan, membina kesatuan umat yang berhimpun, mengantar masuk ke dalam persekutuan umat yang beribadah.
  2. Nyanyian “Tuhan Kasihanilah” (Kyrie Eleison), sifatnya adalah berseru kepada Tuhan memohon belas-kasihan dan pengampunan-Nya atas pelanggaran / kesalahan umat.
  3. Nyanyian Kemuliaan. Lewat nyanyian ini umat yang bersekutu atas dorongan Roh Kudus memuji Allah Bapa, Kristus Anak domba Allah, serta Roh Kudus penolong. Ketiganya adalah kekal / abadi.
Musik rohani / pop rohani tidak memiliki kedudukan, fungsi dan tujuan-tujuan seperti di atas.
Lagu pop rohani tidak seyogyanya dimasukkan dalam Liturgi ibadah gereja karena tidak berhubungan dengan ibadah, tidak memiliki fungsi dan kedudukan yang jelas dalam ibadah. Jadi lagu pop rohani / musik rohani tidak sama dengan nyanyian ibadah / musik gereja.
Hendaknya kita bisa menempatkan nyanyian ibadah / musik gereja dan nyanyian pop rohani pada tempatnya masing-masing dan tidak berusaha untuk menempatkannya pada yang bukan tempatnya.
Daftar Kepustakaan
  1. Inayat Khan, Dimensi Mistik, Musik dan Bunyi, Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2002
  2. Sally M., Worship Evangelism, Zondervan: Grand Rapids, Michigan 1999
  3. Warren D. A., Philosophies of Music History, New York: Dover Publications 1962 

Tidak ada komentar :

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA