YESUS BINTANG PENUNTUN JALAN HIDUP



Bacaan : Kitab Matius 2: 1 – 6
PENGANTAR
Injil Matius ditulis dan ditujukan kepada jemaat Kristen yang berlatar belakang Yahudi.
Orang-orang Yahudi selalu menganggap/mengakui diri sebagai anak-anak / keturunan Abraham secara lahiriah, dan Abraham adalah Bapa leluhur mereka. Orang-orang Yahudi juga masih selalu menganggap Daud sebagai raja idaman. Mereka tetap memiliki pengharapan mesianis; bahwa raja/mesias dari keturunan Daud masih akan datang untuk memerintahdan memulihkan kerajaan Israel. Ini menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi belum mengakui Yesus sebagai Mesias/Raja dari keturunan Daud.
Injil Matius ditulis untuk meyakinkan jemaat Kristen bahwa Yesus adalah keturunan Abraham. Yesus juga adalah Mesias/Raja dari keturunan Daud; Yang Diurapi; Anak Allah. Hal ini tampak dalam kisah kehidupan-Nya; sejak kelahiran, pelayanan, penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga. Itu sebabnya, penginjil secara sadar memulai tulisannya dengan menyajikan silsilah Yesus, anak Abraham, anak Daud.
Dengan cara demikian, jemaat mau diingatkan dan diyakinkan bahwa mereka tidak perlu menunggu mesias yang lain. Karena Mesias yang dinantikan dari keturunan Daud telah datang, yaitu Yesus. Jemaat Kristen juga diingatkan supaya tidak membiarkan orang-orang Yahudi tertentu memengaruhi dan menarik mereka kembali kepada Yudaisme yang terus menanti kedatangan Mesias dari keturunan Daud.
MEMAHAMI TEKS DALAM KONTEKS
Teks bacaan kita dimulai dengan tempat Yesus Lahir, yaitu di Betlehem, di tanah Yehuda. Betlehem (Rumah Roti), pada zaman dulu disebut Efrat atau Efrata. Betlehem adalah rumah atau kota Daud (1 Samuel 16:1; 20:6). Hal ini menjelaskan bahwa Yesus adalah Raja dari keturunan
Daud; sebagaimana telah dinubuatkan oleh nabi Mikha. “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, daripadamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mikha 5:1)
Teks kita juga menyebut nama raja yang berkuasa pada saat Yesus lahir, yaitu Herodes; seorang keturunan Idumea (Edom), yang di-Yahudi-kan. Ia sangat berjasa kepada Roma dalam peperangan melawan Palestina. Sehingga menjadi gubernur pada tahun 47 sM dan mendapat gelar raja pada tahun 40 sM dan memerintah sampai tahun 4 sM. Herodes adalah raja yang keras, kejam dan selalu curiga. Ia tidak segan membunuh orang-orang lain, bahkan anggota keluarganya sendiri, jika dianggap dan dicurigai ingin mengambil kedudukan dan kuasanya. Meskipun kejam dan tirani, tetapi Herodes selalu berusaha menyenangkan dan mengambil hati orang-orang Yahudi dengan membangun Bait Allah, meringankan pajak, menyediakan pangan. Tujuannya agar orang-orang tidak berontak melawan dia, tetapi selalu patuh dan mendukung pemerintahnya.
Dengan mengisahkan demikian, penginjil ingin mempertentangkan antara Yesus, raja Yehuda dari keturanan Daud yang sesungguhnya dengan Herodes, raja Yehuda yang bukan dari keturunan Daud. Yesus adalah  raja damai dipertentangkan dengan Herodes sebagai raja tirani dan kejam.
Kisah selanjutnya menampilkan kedatangan orang-orang majus dari Timur, ke Yerusalem. Mereka adalah orang-orang pintar dan bijak yang bisa melihat tanda-tanda di langit melalui bintang dan meramalkan kejadian yang akan datang. Karena itu, ketika melihat bintang raja terbit di langit, mereka yakin bahwa seorang raja Yahudi telah lahir. Seorang raja yang besar dan penuh kuasa. Oleh karena itu, mereka rela meninggalkan negeri dan pekerjaan, menempuh perjalanan jauh dan datang ke Yerusalem. Mereka yakin bahwa Yesus sebagai raja orang-orang Yahudi telah lahir di Yerusalem. Sebab Yerusalem adalah pusat kekuasaan politik dan keagamaan orang-orang Yahudi. Herodes juga bertempat tinggal di dalam kompleks Yerusalem. Mereka tidak tahubahwa Yesus lahir di Betlehem. Tetapi dengan cara hadir di Yerusalem dan bertanya-tanya, “Di mana Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah-Nya” para majus telah memberitakan tentang kelahiran Yesus, raja dari keturunan Daud kepada Herodes dan orang-orang di Yerusalem.
Berita ini membuat Herodes terkejut, gusar, gelisah dan marah karena takhta dan kedudukannya terancam oleh raja yang baru lahir. Hal ini mengemparkan seluruh Yerusalem karena takut terhadap tindakan kejam yang akan diambil Herodes. Namun, sebelum bertindak, Herodes berusaha mencari informasi dari para imam, farisi dan ahli Taurat tentang kapan dan di mana raja orang Yahudi dilahirkan. Herodes pun mengetahui bahwa Yesus, raja orang Yahudi, lahir di Betlehem.
KHOTBAH
Tahun ini Hari Natal bertepatan dengan Hari Minggu. Banyak warga gereja mungkin kecewa dan mengeluh karena hari libur Natal berkurang. Namun jika kita merenung bahwa Yesus Kristus, Tuhan atas waktu, bahkan Dia sebagai sang Waktu telah menciptakannya demikian maka sesungguhnya ada hikmat yang bisa kita peroleh. Sehingga perayaan Natal tahun ini mesti menjadi perayaan besar sarat makna bagi perjalanan hidup kita.
Hari Natal adalah hari  Lahir Yesus Kristus. Allah mengambil rupa manusia dan lahir sebagai seorang bayi yang polos, miskin dan hina. Hari Minggu adalah hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian; mengalahkan segala kuasa dunia; baik dunia orang hidup, maupun dunia orang mati. Jadi, jika dua Hari Raya ini dirayakan bersamaan maka maknanya jelas, bahwa Yesus Kristus lahir untuk menjadi pemenang. Apa dan bagaimana pun keadaan ketika Ia lahir, tidak menghalangi atau merintangi-Nya untuk meraih kemenangan. Bahwa kemenangan yang diraih bukan tanpa pengorbanan, tetapi justru dengn pengorbanan besar. Bahwa kemenangan Yesus Kristus merupakan kemenangan Allah, bahkan kemenangan seluruh ciptaan; kemenangan gereja dan orang percaya atas kuasa dosa yang merusak dan mematikan. Oleh karena itu, perayaan Hari Natal tahun ini mesti menjadi moment kelahiran baru bersama Yesus Kristus. Sehingga, kita pun akan mengalami kemenangan di setiap langkah dan jalan serta seluruh karya-layan hidup kita, meskipun banyak tantangandan rintangan menghadang.
Mencapai kemenangan tanpa tantangan, rintangan dan hambatan iman adalah kemenangan murahan. Kemenangan sejati akan diraih jika kita berjuang dalam hidup melawan kekuatan-kekuatan dunia yang kejam dengan memandang pada Yesus, sang Bintang Penuntun jalan hidup. Sebab hanya Yesus yang mampu menuntun sampai ke tujuan akhir, yaitu kemenangan sejati. Mseperti para majus yang rela meninggalkan tempat tingal dan menmpuh perjalanan jauh karena melihat bintang raja terbit di Timur. Bintang itu menuntun mereka sampai ke Yerusalem, pusat kekuasaan politik dan keagamaan. Di tengah situasi yang mencekam, karena berita tentang kelahiran Yesus, raja orang Yahudi disampaikan kepada Herodes, para majus tidak takut. Mereka sangat yakin bahwa kekuatan yang terpancar dari bintang yang mereka lihat akan menarik dan menuntun mereka sampai tujuan, yakni berjumpa dengan Yesua. Keinginan dan motivasi mereka tulus murni untuk menyembah Yesus, sang Raja Damai, membuat mereka mampu melewati setia hambatan dalam ketidaktahuan dengan tenang.
Tidak sedikit dari kita telah sampai di tujuan pencarian dalam hidup. Ada yang sesuai rencana-rencana yang kita susun di awal melangkah. Tetapi mesti diakui bahwa ada lebih banyak yang tidak kita rencanakan sebelumnya, itulah yang kita capai. Itulah mujizat karena kita menjalani kehidupan dan melakukan seluruh aktifitas kita dengan memandang pada Yesus. Karena itu, kita tidak perlu berbangga diri atas semua pencapaian diri. Kita tidak perlu resah, kecewa dan berkeluh karena Hari Natal bertepatan dengan hari Minggu. Sebaliknya, kita tetap tenang dan tetap mengarahkan pandangan dan visi hidup kita selanjutnya kepada Yesus, sang  Bintang Penuntun Jalan Hidup. Jalani setiap jejak hidup dengan motivasi yang tulus dan murni, yakni sebagai sebuah model penyembahan kepada Yesus. Dengan demikian, kita akan mampu mengatasi dan melewati setiap rintangan dan hambatan sebesar apa pun.
Yesus adalah “Bintang” yang menerangi dan menuntun jalan hidup kita menuju masa depan yang pasti cerah. Mari terima Yesus di hati kita dan serahkan hidup kita dibimbing dan dituntun oleh-Nya serta dapat bersaksi tentang nama-Nya bagi semua orang, termasuk para penguasa. A.F/asp|GPIB|SGDK|20161225

Tidak ada komentar :

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA