“Kepemimpinan Masyarakat yang Membangun”,


Bacaan  Kej.1:28-29.
Pendahuluan
            Bacaan ini merupakan bagian cerita pertama tentang penciptaan dari Kejadian 1: 2:4a. Cerita penciptaan ini dipahami sebagai dokumen yang ditulis para imam bait Allah yang kedua, setelah bangsa Yahudi kembali dari Babelonia ke Yerusaem. Kepulangan mereka ke Yerusalem adalah dalam rangka kerajaan Persia ingin memberikan otonomi terbatas di wilayah kekaisarannya dengan mengangkat seorang gubernur dan imam besar diwilayah kekaisarannya. Selaku bangsa Yahudi yang baru kembali dari pembuangan, mereka perlu menyusun ulang identitas mereka sebagai suatu bangsa, setelah sekian lama hidup kacau balau di tanah pembuangan dan bagi mereka yang tertinggal di Palestina dan tidak turut ke Babilonia. Dalam kerangka itu pula timbullah kultus baru dan buku hukum (Torat) bagi mereka, termasuk cerita penciptaan ini. Cerita penciptaan dengan demikian  adalah cerita tentang dunia tempat hidupnya suatu komunitas dan kultusnya. Khususnya cerita penciptaan ini bertujuan pengudusan hari sabat oleh semua mahluk yang diciptakan Allah dalam langit dan bumi ini.
Dalam konteks yang lebih sempit dari Kejadian 1 s/d 2:4a cerita penciptaan ini dapat dilihat dari konteks kejadian 1:26-30.
Ayat 26-27 ; manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Yang mau ditegaskan disini adalah manusia bukan Allah, tetapi dia adalah gambar Allah dan gambar Allah adalah manusia itu sendiri, demikian pendapat E.G. Singgih. Kemudian dinyatakan juga disini kekuasaan manusia itu terhadap binatang (di udara, laut dan daratan).
Dalam ayat 27 dikatakan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan. Keduanya sama-sama diciptakan Allah. Ayat ini biasa dipakai untuk menegaskan tentang pemahaman, bahwa laki-laki dan perempuan pada hakekatnya sama di hadapan Tuhan. Yang satu tidak lebih tinggi dari yang lain derajatnya. Akan tetapi dalam kaum perempuan di Indonesia harus menghadapi tantangan kenyataan, bahwa begitu besar pengaruh paternalisme dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
Dalam ayat 28 manusia diberikan keistimewaan, yakni ia diberkati dalam rangka melanjutkan kehidupan dan menaklukkan dan berkuasa atas yang lain ; hewan, tumbuhan dan lingkungan alam sekitar. Dalam masa tertentu, orang Kristen memakai nas ini secara berlebihan untuk mengesahkan perbuatan manusia dalam mengeksploitasi sehabis habisnya. Akan tetapi kemudian, E.G.Singgih menawarkan agar melunakkan pengertian menaklukkan dan berkuasa itu, sehingga tidak diartikan menaklukkan dan berkuasa mutlak 100%, melainkan mengisi dan memaknainya dengan makna “membangun” dan “memelihara” dalam rangka bertanggung jawab atas masa depan bumi (alam dan kehidupannya) yang merupakan habitat manusia.
John Titaley berpendapat, bahwa gagasan kepemimpinan GPIB untuk melayani masyarakat, agaknya tidak cukup hanya melihat dari sisi Kitab Kejadian, tetapi perlu juga melihat gagasan ini dalam surat-surat Paulus, misalnya 1 Korintus 12:3. Saulus bisa menjadi Paulus selaku seorang pemimpin yang dahsyat, itu hanya terjadi oleh karena pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus itulah yang dapat mengendalikan (perasaan, keinginan dan nafsu-nafsu rendah manusia), membedakan yang benar dan yang baik, yang adil dan yang tidak adil.
  Adalah tugas para presbiter/pemimpin-pemimpin GPIB untuk menyiapkan seluruh warganya menjadi warga yang dibaharui dan terus menerus memberi diri dibaharui oleh Roh Kudus, agar dapat tampil dengan gagasan gagasan dan keteladanan kepemimpinan dalam masyarakat luas. Disini pula kita melihat perlunya peningkatan peran Pelkat dalam keluarga. Pribadi yang baik bertumbuh dari keluarga yang baik, keluarga yang baik menjadikan masyarakat dan bangsa yang baik.

Pertanyaan-pertanyaan untuk diskusi :
1.     Tantangan tantangan apa yang dihadapi oleh kaum perempuan dalam keluarga, gereja dan masyarakat dalam rangka berpartisipasi dalam kepemimpinan gereja dan masyarakat?

Tindakan-tindakan seperti apakah yang menjembatani hubungan hubungan kita dengan kelompok-kelompok masyarakat yang beraneka ragam

Tidak ada komentar :

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA