Filipi 4 : 2 - 7
PENDAHULUAN
Tanggal 21 April merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tahun 1879 di Jepara lahir Raden Ajeng Kartini atau sering disebut R. A. Kartini. R. A. Kartini berjasa untuk memajukan kehidupan kaum perempuan Indonesia melalui bidang Pendidikan, khususnya bagi para perempuan di sekitar wilayah Jepara. R. A. Kartini membuka sekolah khusus untuk perempuan yang memang saat itu belum mendapat pendidikan formal (sekolah).
Hari Minggu ini tepat tanggal 21 April mengingatkan kita akan perjuangan dan karya R. A. Kartini bagi perempuan, bagi pendidikan dan tentu bagi bangsa. Firman Tuhan akan menjadi landasan akan peringatan ini.
PEMAHAMAN KONTEKS
Filipi merupakan kota yang pertama kali dikunjungi Paulus setelah ia menyeberang dari Asia kecil menuju Eropa tenggara (Kis 16:11-12). Filipi adalah kota penting di Makedonia dan berada di ujung timur jalur Egnasia, yaitu jalur yang biasanya dipakai oleh para pedagang dan pasukan Romawi membawa barang dan perlengkapan dari wilayah timur kekaisaran ke Roma sebelah barat. Nama Filipi diambil dari nama Filipus II, ayah Aleksander Agung. Filipus membangun kota tersebut menjadi kota berbenteng dan ibu kota kerajaan pada abad ke-4 sM.
Surat Filipi termasuk dalam kelompok surat Paulus yang disebut surat-surat dari penjara (juga Efesus dan Kolose) karena kemungkinan besar ditulis saat Paulus di penjara, Meskipun Paulus menghadapi saat-saat sulit, namun ia ingin mengingatkan jemaat di Filipi untuk tetap setia pada Injil Kristus, yang beritakannya kepada mereka (Fil. 4:15-17). Paulus mengingatakan jemaat bahwa mereka mungkin akan mengalami penderitaan seperti dirinya (1:30, 2:17, 18) tetapi mereka tidak boleh takut karena "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (4:13).
Garis besar surat Filipi adalah:
Paulus menyampaikan salam dan mengucap syukur dan doa bagi Jemaat (1:1-11)
Hidup bagi Kristus, hamba Allah yang rendah hati (1:12-2:18)
Peneguhan dan nasihat (2:19-4:9)
Ucapan terima kasih dan salam penutup (4:10-23)
PENDALAMAN TEKS
Filipi 4:2-7 merupakan nasihat-nasihat terakhir Rasul Paulus sebelum menutup suratnya. Bagian ini agaknya bersifat personal karena Paulus menyebutkan beberapa nama di dalmnya. Ayat 2, Paulus menyebut nama 2 perempuan Yunani, yaitu Euodia (artinya perjalanan yang baik) dan Sintikhe (artinya dengan keberuntungan). Paulus mendorong mereka untuk sehati sepikir dalam Tuhan sehingga pertikaian di antara mereka dapat berakhir. Ayat 3, menyatakan kalau Euodia dan Sintikhe sudah menolong Paulus dalam pelayanan pekabaran Injil bersama Klemens. Paulus juga meminta Sunsugos untuk membantu Euodia dan Sintikhe.
Setelah secara langsung menyebut nama-nama mereka yang setia melakukan pekabaran Injil. Paulus melanjutkan nasihatnya supaya mereka memiliki dan menyatakan karakter kristiani dalam hidup beriman:
Sukacita (ayat 4)
Kebaikan (ayat 5)
Pengharapan (ayat 6)
Syukur (ayat 6)
Damai sejahtera (ayat 7)