Terkait semakin Maraknya Aksi Penutupan dan perusakan Gedung Gereja
Majelis Pekerja Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) menyesalkan dan mengecam keras berbagai aksi penutupan dan perusakan gedung Gereja yang semakin marak terjadi belakangan ini. Di tengah upaya bangsa ini untuk mendukung upaya penegakan hukum dan menciptakan kerukunan antar umat beragama yang lebih baik, tindakan-tindakan anarkis dan main hakim sendiri oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab ini justru merusak upaya kita bersama tersebut.
Melalui pernyataan ini, MPH-PGI meminta agar Pemerintah bersama aparat hukum terkait dapat mengusut tuntas kejadian tersebut dan menindak tegas para pelaku perusakan gedung Gereja itu berdasarkan hukum yang berlaku di negara ini.
MPH-PGI secara khusus meminta kepada pemerintah untuk memberikan jaminan keamanan bagi seluruh warga masyarakat menjalankan ibadahnya dimana pun. Ini adalah amanat konstitusi yang harus dipenuhi oleh negara.Tentang penggunaan rumah tinggal atau bangunan sementara sebagai tempat ibadah haruslah dilihat sebagai upaya darurat karena proses pengurusan ijin mendirikan rumah ibadah yang berliku dan memakan waktu panjang. Tidak seharusnya proses yang demikian menghalangi orang beribadah dan tidak seharusnya masyarakat –apalagi aparat negara- menghambat orang untuk beribadah. Justru tugas pemerintahlah memfasilitasi tersedianya kesempatan dan tempat yang layak bagi umat beragama menjalankan ibadahnya. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri no 9 dan 8 Tahun 2006 menegaskan, bila ada kebutuhan nyata warga untuk mendirikan rumah ibadah dan mendapat hambatan dari masyarakat, pemerintah wajib memfasilitasi tersedianya tempat ibadah tersebut.
MPH-PGI menyerukan kepada semua umat Kristiani di Indonesia dan di mana saja, agar dapat tenang sambil bersikap kritis dan hati-hati dalam menyikapi peristiwa-peristiwa ini. MPH-PGI meminta agar seluruh komponen bangsa ini dapat mendukung kebebasan beragama dan memelihara kerukunan antar umat beragama di negara yang berdasarkan Pancasila ini, sehingga semua orang di negara ini dapat hidup tentram dan menjalankan ibadahnya masing-masing dengan baik.
Waktu merupakan suatu paradoks, dalam arti bahwa setiap orang menyadari waktu tetapi tak seorangpun dapat mendefinisikannya. Paradoks ini muncul dari paradoks lain yang lebih mendasar, yaitu paradoks hubungan antara waktu, ruang dan gerak. Waktu diukur mernurut gerak dalam ruang, antara lain gerak bumi yang berputar pada sumbunya atau geraknya sewaktu mengitari matahari, getaran terukur [ada garpu tala Tetapi gerak sendiri diukur menurut waktu dan ruang karena menerangkan gerak suatu planet. Akhirnya ruang dapat diukur menurut waktu dan gerak. Orang Persia pada zaman kuno mengukur jarak dengan parasang, yakni jarak mendatar yang dapat ditempuh seseorang dengan berjalan kaki selama satu jam.
Menurut kepercayaan orang Yunani, BAPAK WAKTU adalah Dewa Kronos
Nama-nama hari dari bahasa Inggris yang kita kenal saat inipun dipengaruhi oleh budaya bangsa Romawi seperti :
-Sunday (hari Matahari) bahasa Latinnya Dies Solis;
-Monday (Hari Bulan) bahasa Latinnya Dies Lunae;
-Saturday, asal kata Saturnus dewa Pertanian bangsa Romawi
-Tuesday, asal kata Tiw dewa hukum bangsa Teutonik;
-Wednesday, asal kata woden dewa utama bangsa Teutonik;
-Thursday, asal kata Thor dewa perang bangsa Teutonik;
-Friday, asal kata Fria dewa Cinta bangsa Teutonik
Panjang atau lamanya satu hari didasarkan pada gerak perputaran bumi pada sumbunya yang memakan waktu selama 24 jam.
- Sukses seseorang tidak dapat dipisahkan dengan bagaimana dia
mengelola WAKTU itu
- Allah pencipta waktu yang sempurna dan teratur Kej. 1
- Rasul PAULUS bicara tentang Management Waktu “ Ef. 5 : 15 – 16 “
MANFAAT WAKTU
Lewat waktu yang dapat diprediksi sepeti kalender atau penanggalan satu tahun, memungkinkan orang menelusuri berlalunya waktu dan merencanakan masa depan, orang menjadi tahu kapan mem bajak atau menanam, kapan harus mempersiapkan puasa atau pesta, orang diingatkan akan ulang tahun seseorang bahkan sampai mempersiapkan perayaan Natal atau Tahun Baru.
Waktu atau kalender memungkinkan seseorang menyesuaikan kegiatannya dengan kegiatan orang lain yang beribu-ribu kilometer jauhnya, karena kalender yang sama tergantung dirumah semua orang atau dengan waktu semua orang dapat menyesuaikan kegiatan menghubungi per telephone dimana saja dibelahan bumi ini.
PEMAHAMAN WAKTU DARI PRESPEKTIF KRISTIANI
WAKTU itu karunia Allah,
-Sudah ada ketika manusia belum diciptakan (Maz 139 : 16)
-WAKTU itu karunia Allah (rentang WAKTU – kehidupan manusia dan tak seorangpun tahu rentang kehidupannya) sehingga WAKTU itu milik Allah, dapat diambil sewaktu-waktu oleh ALLAH, harus dikuasai oleh Allah, untuk kemuliaan Allah. Pertanyaannya adalah BAGAIMANA SAYA MENGGUNAKAN KARUNIA-KARUNIA ALLAH UNTUK MEMENUHI HIDUPKU ?
WAKTU yang tidak bisa diramal
-Sering kali terjadi bahwa meskipun kita sudah mencoba untuk mengatur WAKTU dengan cara menjadwalkan WAKTU untuk melaksanakan satu kegiatan, tidak jarang tidak sesuai dengan keadaan atau kondisi.
-Untuk itu harus diantispasi atau diwaspadai / Reserve, contingency plan;
Mengapa tidak boleh membuang-buang WAKTU ?
-Lebih tepat menyebutnya, bagaimana menggunakan WAKTU sebaik mungkin, bijaksana, memperhatikan kesehatan dll.;
-Telepon hanya tanyain kabar terus engga jelas;
Motivasi menggunakan WAKTU
-Menjalani WAKTU sama dengan menjalani kehidupan karena setiap detik, menit, jam hari dst. Kita diharuskan mengambil keputusan
-Keputusan yang salah dapat mengakibatkan kesengsaraan, kesusahan, malapetaka dll.
-WAKTU tidak dapat kembali
Hambatan terhadap Management WAKTU
-Pertama, Prioritas yang keliru
Tuliskan empat prioritas anda lalu periksa jadwal besok., setelah itu evaluasi kegiatan anda pada malam hari kemudian tulis lagi empat prioritas yang akan kerjakan besok (Write what you want to do and do what you write) yang sering terjadi apa yang kita tulis lain dengan apa yang kita kerjakan, akibatnya sasaran makin lama tercapai;
-Kedua, sering menunda dengan alasan yang tidak jelas, kebanyakan diakibatkan oleh keraguan. Orang yang suka menunda adalah orang yang tidak akan maju. Khususnya menunda berbuat baik.
-Ketiga, kurang atau tidak berkonsentrasi / tidak focus. Konsentrasi atau focus adlah mengarahkan pikiran pada suatu topik atau satu kegiatan sehingga menghasilkan sesuatu yang berkualitas, untuk itu perlu latihan kemampuan mengembangkan talenta atau karunia yang ada; artinya, gunakan WAKTU anda secara berkualitas. Bisa saja anda bekerja selama delapan jam dikantor atau dimana saja, namun berapa banyak hasil pekerjaan yang diperoleh ? Mengerjakan empat atau lima pekerjan sekaligus tidak salah asal mampu menyelesaikannya namun lebih baik mengerjakan dua pekerjaan secara tuntas dan cepat !;
SIKAP ATAS WAKTU : 7 KUNCI KEBERHASILAN
1.Bertanggung jawab : bertanggung jawablah atas WAKTU yang anda gunakan, artinya memanfaatkan WAKTU yang diberikan ALLAH kepada kita dengan sebaik-baiknya;
2.Minta bimbingan ALLAH : kita harus bertanya kepada ALLAH bagaimana caranya, kapan serta kepada siapa kita haruis melayani dengan menggunakan karunia yang diberikan Allah (Ef. 2 10 kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik), sedang Petrus bicara tentang MANAGEMENT WAKTU di I Ptr 4 : 2,3,10
3.Rencanakan WAKTU anda : WAKTU bisa berlalu begitu saja tanpa ada perkembangan buat hidup kita, untuk itu tetapkan tujuan hidup dan jadwalkan tahapannya lalu konsentrasi terhadap tujuan hidup kita;
4.Konsisten terhadap jadwal : merupakan hal penting untuk mencapai tujuan hidup dan berusaha tidak diganggu hal yang tidak penting;
5.Bergantung pada TUHAN : bila kita bertanya, kapan sesuatu dilaksanakan, berapa banyak WAKTU yang disediakan, seberapa sering harus dilakukan, maka harus minta hikmat TUHAN dan tetap bergantung pada NYA.
6.Hilangkan yang tidak penting : Charles Schwab dari Betlehem Steel melakukan jadwal dan menyingkirkan kegiatan yang tidak perlu. Allah pernah berfirman kepada YOSUA ; janganlah menyimpang kekanan atau kekiri, supaya engkau beruntung kemanapun engkau pergi (Yosua 1 : 7);
7.Evaluasi WAKTU anda : selalu melakukan evaluasi terhadap rencana dengan apa yang sudah kita buat, lalu tanyakan pada diri sendiri :
oApakah aku menggunakan WAKTU dengan baik ?
oApakah aku sering menunda-nunda ?
oApakah aku dapat menjaga konsentrasiku ?
oApakah aku melakukan kegiatan yang benar-2 prioritas ?
oApakah aku mengakami kemajuan (walau sedikit) kearah tercapainya sasaran yang diharapkan Allah padaku ?
PENUTUP
ØGunakan WAKTU anda sesuai dengan maksud tujuan TUHAN;
ØWaktu tidak bisa ditunda, dipercepat, diperlambat, dipinjamkan, dihentikan, dibatalkan atau dijual
ØBila kita tidak mampu mengendalikan dan mengelola WAKTU kita, maka orang lain yang kan mengendalikan kita;
“GPIB MENJADI GEREJA YANG MEWUJUDKAN DAMAI SEJAHTERA BAGI SELURUH CIPTAANNYA”
Motto GPIB ( Lukas 13 : 29 ) :
“DAN ORANG AKAN DATANG DARI TIMUR DAN BARAT DAN DARI UTARA DAN SELATAN DAN MEREKA DUDUK MAKAN DI DALAM KERAJAAN ALLAH”
PENJELASAN SINGKAT VISI GPIB
Dalam sejarah GPIB, Lukas 13 : 29 telah dijadikan motto / semboyan yang diterakan pada logo GPIB, yang berbunyi : “Dan orang akan datang dari Timur dan barat, dan dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan bersama di dalam Kerajaan Allah”. Berdasarkan pada naskah Tata Dasar GPIB 1996, Lukas 13 : 29 disebutkan sebagai Visi ke depan GPIB.
Dalam pergumulannya, gereja dan umatnya masih terbelenggu dengan rasa gelisah dan kuatir akan tantangan dan ancaman dunia, sehingga ia merasa jauh dan belum penuh mengalami damai sejahtera tuhan Yesus Kristus. Gereja terlena dengan damai sejahtera yang diberi oleh dunia. Karena itu, menuju masa depan diakhir PKUPPG Jangka Panjang II tahun 2026, diharapkan GPIB sungguh-sungguh mengalami damai sejahtera Yesus Kristus, dimana kehadirannya tidak lagi dipenuhi dengan rasa takut, gelisah dan kuatir. Justru ia hadir dengan citra pembawa damai sejahtera Yesus Kristus (bdk. Yoh. 14 : 27)
Mengalami damai sejahtera Yesus Kristus harus dicapai dengan citra diri sebagai pembawa damai sejahtera Yesus kristus. Karena itu, dalam kehadirannya, ia harus selalu melakukan tindakan damai sejahtera agar selalu menjadi berkat di tengah bangsa, negara dan masyarakat serta dunia.
MISI GPIB
Menempatkan Tuhan Yesus kristus, Juru Selamat manusia sebagai Kepala gereja
Mewujudkan kehadiran GPIB yang membawa corak damai sejahtera Allah dan menjadi berkat di tengah-tengah dan masyarakat dan dunia
Membangun suatu Jemaat Misioner yang bertumbuh, dewasa dalam iman, kehidupannya adalah teladan serts memberi kontribusi nyata bagi kemajuan gereja, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam suatu semangat oikoumenis dan nasional.
Pemahaman Gereja Misioner
Menuju masa depan, GPIB membayangkan dan mengharap bahwa ia tetap hadir dan menjadi Gereja Misioner menjadi gereja Misioner berarti (1) ia sungguh bertolak dari firman Allah, dan (2) mengalami pembauran karena firman (3) ia mengenakan manusia baru sebagaimana diuraikan Rasul paulus terhadap jemaat di Efesus, Galatia dan Kolose. (4) ia mampu mewujudkan keluarga sejahtera yang kuat dalam peranannya di dalam dan bagi semua, (5) ia memiliki semangat oikumenis dan berjiwa keesaan, baik di dalam dan antar gereja (6) ia selalu merindukan adanya kerukunan antar agama, 970 ia selalu memiliki rasa kesetia-kawanan sosial bagi gereja dan masyarakat, serta (8) ia senang membangun keutuhan ciptaan.
Sebagai warga gereja yang selalui diperbarui Roh Kudus, GPIB diharapkan menjadi (1) ‘persekutuan yang dinamis, proaktif dalam melayani dan bersaksi, baik di dalam gereja maupun masyarakat serta dunia’ (2) “ia harus dapat mewujudkan terciptanya masyarakat yang damai sejahtera di dalam Kerajaan Allah”.
Artinya PKUPPG GPIB mengharapkan di periode kedua dalam Jangka Panjangnya (2006 – 2026) GPIB dapat melakukan tugas misinya “memantapkan spiritualitas umat untuk membangun GPIB sebagai Misioner yang membawa damai sejahtera Yesus kristus di tengah-tengah masyarakat dan dunia”
Tujuan (Goals)
SEKTOR MISIONER
Meningkatkan Mutu presbiter GPIB dan Warga Gereja yang Misioner serta memiliki hubungan timbal yang harmonis dalam masyarakat luas dan berdasarkan pada tri Panggilan Gereja (Persekutuan Pelayanan dan Kesaksian) dengan suatu tolok ukur keberhasilan program yang jelas. Selanjutnya dapat ditingkatkan pemahaman GPIB secara lebih sempurna termasuk pemahaman terhadap seluruh materi bina teologi dan perangkat-perangkat pendukung lainnya secara konsisten
Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan PELKES yang berpusat di wilayah-wilayah baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini termasuk jaminan perumahan dan hari tua Pendeta dalam suatu sistem yang tertata dengan baik dan benar
Mempersiapkan sumberdaya insani dan sistem pendukungnya yang mantap baik secara umum maupun berdasarkan kategori jemaat yang siap menjadi jemaat misioner dalam berbagai bidang pelayanan.
SEKTOR INSTITUSIONAL
Mempersiapkan sistem pemerintahan GPIB yang PRESBITERIAL SINODAL dalam arti yang sesungguhnya termasuk di dalamnya melaksanakan penataan organisasi yang ideal bagi kebutuhan GPIB
Memantapkan mekanisme organisasi serta segala kebijakannya melalui strategi pencapaian yang dilakukan atas hasil penelitian dan pengembangan yang berbasis pada data informasi yang akurat serta obyektif dan terstruktur.
SEKTOR PENUNJANG
Mempersiapkan suatu prakondisi dan kondisi yang mantap guna mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan misioner di dalam GPIB ke dalam dan ke luar. Untuk itu diperlukan ketersediaan sumberdaya dan dana yang optimal yang digunakan dan dikelola secara teratur dalam koridor hukum yang ditaati bersama oleh semua elemen-elemen dalam sistem GPIB
TEMA FIRMAN ALLAH – TIAP KUPPG
2006-2011 Mempersipakan masa depan bangsa yang damai dengan sikap tulus dan jujur (Maz. 37 : 37)
2011-2016 Membangun tatanan kehidupan masyarakat yang rukun dan adil (roma 15:5-7)
2016-2021 Mengembangkan sumberdaya gereja untuk meningkatkan Pelayanan dan Kesaksian di dalam dan bersama masyarakat
2021-2026 Roh Kudus menuntun orang percaya bersinergi di dalam gereja untuk mewujutkan kasih Allah dalam dunia (Mat.22 : 37; Ul. 6 ; 5 Im.18 : 19)
Tema Alkitabiah Tahunan
2005-2007 Membangun masa depan dengan semangat pendamaian dan pemulihan dalam Yesus Kristus (Rom.15 : 7)
2007-2008 Melayani dalam ketulusan dan kejujuran (Maz.25 ; 21)
2008-2009 Bersaksi dalam kekuatan kasih karunia Allah (II Kor.1 : 12)
2009-2010 Roh Kudus memberi damai sejahtera dan sukacita (Rom.14 : 13-23)
2010-2011 Membangun masa depan bersama Roh Kudus ( I Kor.14 : 12)
Sasaran PKUPPG 2006 – 2026 Per Sektor
SEKTOR MISIONER
TERCIPTANYA Presbiter GPIB yang bermutu, Warga Gereja yang Missioner serta memiliki hubungan timbal balik yang harmonis dalam masyarakat luas, serta mampu melaksanakan Tri Panggilan Gereja (Persekutuan Pelayanan dan Kesaksian) dengan tolok ukur keberhasilan program yang jelas. Selanjutnya, tercipta kondisi pemahaman iman GPIB serta seluruh materi bina teologis dan perangkat-perangkat pendukung lainnya secara lebih baik dan konsisten.
Terjadi peningkatan kualitas dan kualitas kegiatan PELKES yang berpusat di wilayah-wilayah baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Sejalan dengan itu, tersedia perumahan dan jaminan hari tua Pendeta dalam suatu sistem yang tertata dengan baik dan benar
Tersedianya sumberdaya insani yang potensial, profesional dengan sistem pendukungnya yang mantap, baik secara umum maupun berdasarkan kategori jemaat yang siap menjadi jemaat misioner dalam berbagai bidang pelayanan.
SEKTOR INSTITUSIONAL
Tersedia dan terlaksananya sistem pemerintahan GPIB yang PRESBITERIAL SINODAL dalam arti yang sesungguhnya, di mana mekanisme organisasi dan manajemen gereja terlaksana sesuai kebutuhan GPIB
Berjalannya mekanisme organisasi serta segala kebijaksanaannya dan strategis pencapaian yang dilakukan atas hasil LITBANG yang berbasis pada data informasi yang akurat serta obyektif dan terstruktur
Tersedianya sistem manajemen jemaat yang bersifat on-line
SEKTOR PENUNJANG
Tersedianya suatu prakondisi dan kondisi yang mantap guna mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan misioner di dalam GPIB ke dalam dan ke luar
Tersedianya sumberdaya serta dana yang optimal yang digunakan dan dikelola secara teratur dalam koridor hukum yang di taati bersama oleh semua elemen-elemen dalam sistem GPIB
BAB III
SASARAN PKUPPG 2006-2011
Tema : Mempersiapkan masa depan bangsa yang damai dengan
sikap tulus dan jujur (Maz.37 : 37)
Tertatanya penyelenggaraan kegiatan-kegiatan sektor Misioner RUTIN & NON RUTIN
Tersedianya data dan informasi yang terstruktur di seluruh tingkatan pelayanan
Tersedianya sistem (benchmark) untuk kegiatan pembinaan sumberdaya insani
Tersedianya sumber-sumber daya & dana untuk mendukung optimalisasi hasil kegiatan rutin & non rutin
Terlaksananya manajemen organisasi GPIB yang profesional
Terlaksananya Pemilihan Majelis Jemaat, PHMJ baru
Tersedianya Rantap Tata Gereja GPIB yang baru untuk ditetapkan dalam PS XIX
Tercapainya kondisi persekutuan yang berkualitas tinggi untuk menjawabberbagai tantangan perkembangan zaman termasuk tanggap dalam berbagai permasalahan hukum, HAM, politik dsb.
Semakin nyatanya perans erta GPIB dalam gerakan oikumenis, PGI dan organisasi gereja dunia
Dimulainya sistem pembiayaan studi lanjut Pendeta (S2 dan S3) dari kontribusi rutin jemaat yang dikelola khusus untuk itu
SASARAN PKUPPG 2011-2016
Tema : Membangun tatanan kehidupan masyarakat yang rukun dan adil
(Roma 15 ; 5 – 7)
Terlaksananya kegiatan diberbagai tingkatan dengan keberhasilan kuantitatif dan kualitatif yang lebih baik dari periode sebelumnya
Tersedia dan tertatanya sistem Pembinaan dan Pendidikan GPIB
Terlaksana dan terevaluasinya hasil penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam semua bidang secara mantap
Tercapainya pemahaman dan penghayatan yang tinggi terhadap pemahaman Iman GPIB
Gereja telah siap menjadikan semua Pos Pelayanan, terjamin baik dari aspek teologi maupun daya dan dananya termasuk di kawasan-kawasan kumuh perkotaan dan kawasan industri
Tercapainya keseimbangan dalam hidup bergereja sehingga jemaat yang mampu mensubsidi yang kurang mampu dalam suatu pola yang terkoordinir secara sinodal
Tersedianya berbagai fasilitas pengikatan mutu SDI seperti sekolah, rumah sakit dan pusat-pusat pelayanan lainnya di berbagai wilayah
Tersedianya berbagai kader (SDI) ang potensial untuk melaksanakan fungsi jemaat misioner di berbagai kategori jemaat
SASARAN PKUPPG 2016 – 2021
Tema : mengembangkan sumberdaya gereja untuk meningkatkan Pelayanan & Kesaksian di dalam dan bersama masyarakat
Terselenggaranya kegiatan rutin dan non rutin di berbagai tingkatan secara mantap dengan indikator keberhasilan yang lebih baik dari periode sebelumnya
Tercapainya upaya Kemandirian Daya dan Dana untuk menunjang berbagai kegiatan, minimum RUTIN
Tersedianya sumerdaya insani GPIB yang memadai untuk penyelenggaraan berbagai bidang kegiatan secara optimal
Terevaluasinya pemahaman iman jemaat termasuk pola tingkah laku etika dan moral sehingga tampak kemajuan Pembangunan Tubuh Kristus.
Tersedianya kader-kader GPIB yang berkualitas di berbagai bidang pelayanan di dalam dan di luar gereja
Tersedianya tenaga Pendeta lulusan S2 dan S3 dari berbagai perguruan Tinggi dan berbagai Program Studi terakreditasi
Pegawai dan Pendeta telah memperoleh penghasilan dan jaminan hidup hari tua yang memadai dan pasti
SASARAN PKUPPG 2021 – 2026
Tema :Roh Kudus menuntun orang percaya bersinergi di dalam gereja untuk mewujudkan kasih Allah dalam dunia (Mat.22 : 37; Ul.6:5; Im.18 : 19)
Terwujudnya jemaat GPIB yang bersatu, utuh, kudus, am dan misioner
Terlaksananya kegiatan-kegiatan rutin dan non rutin secara mantap di berbagai tingkatan dalam suatu tatanan sistem pemerintahan GPIB yang ditaati bersama
Terselenggaranya kegiatan-kegiatan sektor Misioner yang sudah optimal
Terevaluasinya berbagai program untuk memacu optimalisasi kegiatan di berbagai sektor lainnya
Mampunya gereja (GPIB) dalam menanggulangi warga jemaat yang hidup di bawah garis kemiskinan
Tertampungnya anak yatim piatu, orang tua jompo, orang cacat, korban narkoba, dll dalam suatu lingkungan / tempat tinggal binaan milik GPIB ataupun hasil kerjasama dengan institusi lain
Tersedianya sumber dana tetap GPIB untuk membiayai berbagai aktivitas non rutin termasuk pembiayaan di pos-pos pelkes
Seluruh jemaat telah memiliki fasilitas ibadah yang permanen termasuk pastorinya dan memiliki IMB untuk gereja
Termanfaatkannya seluruh asset gereja secara optimal dan dalam koridur hukum
STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN :
Penjabaran setiap program rutin dan non rutin dalam berbagai bidang dengan indikator keberhasilan program yang terukur baik kualitatif maupun kuantitatif
Penyiapan kader SDI mulai dari tingkat PA, PT, GP dan PW serta PKB
Pendampingan dan penggembalaan
Evaluasi dan pengkajian setiap hasil kegiatan
Pelatihan, magang dan pendampingan berkelanjutan
Komitmen, konsistensi dari setiap insan GPIB untuk melaksanakan tugas panggilan dan pengutusan secara konsekuen
Optimalisasi pemanfaatan asset-asset GPIB secara profesional dengan pola kemitraan yang dapat dipertanggung-jawabkan.
BAB IV
SASARAN KUPPG 2006-2011
Tema : membangun masa depan dengan semangat pendamaian dan pemulihan
dalam Yesus kristus (Rom.15 : 7)
2006 - 2007 :
Terselenggaranya kegiatan rutin dan non rutin dengan indikator penilaian keberhasilan yang terukur, minimum secara kualitatif
Tertatanya Kantor MS-GPIB dan Majelis Jemaat sebagai pusat penyelenggaraan administrasi yang efektif, efisien dan profesional termasuk tersedianya PPMS dan PPMJ
Tersedianya sistem / tatalaksana organisasi GPIB dan pelaksanaan tata usaha / administrasi yang mantap sesuai ketentuan Tata Gereja GPIB
Tersedianya sistem mutasi Pendeta GPIB & terlaksananya ‘tour of duty’ di lingkungan kantor MS dan MJ
Terevaluasinya masalah dan kebutuhan Gereja dan jemaat berdasarkan hasil Litbang
Tersedianya Sistem Informasi Managemen GPIB yang tersosialisasi di berbagai tingkatan
Tersedianya paket dan mekanisme PWG yang berstruktur sesuai kebutuhan
Terbentuknya berbagai lembaga di dalam GPIB sesuai ketentuan Tata Gereja
Tersedianya pedoman studi lanjut bagi Pendeta / Pegawai GPIB
Tersedianya Pedoman perekrutan Calon Vikaris termasuk mekanisme pembinaan dan evaluasinya
Terevaluasinya berbagai hal yang berhubungan dengan masalah asset, lembaga-lembaga milik GPIB di berbagai tingkatan
Terbangunnya suatu sistem pengusahaan daya dan dana di dalam GPIB untuk diaplikasikan dalam periode KUPPG berikutnya
Tersedianya paket-paket pembinaan bagi para presbiter, PHMJ dan fungsionaris gereja lainnya
Terdatanya berbagai variable yang diperlukan untuk penataan data-base jemaat dan pegawai GPIB
Tersetifikasinya tenaga-tenaga bina PA/PT dan pengajar katekisasi baik Pendeta maupun Penatua/ Diaken
Dimulainya pengelolaan dana khusus untuk studi lanjut Pendeta GPIB yang berasal dari kontribusi jemaat di samping upaya penggalangan beasiswa dari dalam dan luar negeri.
Tersedianya format yang baku baik di tingkat sinodal maupun jemaat, tentang format laporan / media informasi
2007 – 2008
Tema : melayani dalam ketulusan dan kejujuran (Maz. 25 : 21)
Terlaksananya berbagai kegiatan rutin dan non rutin secara profesional dan berkesinambungan atas dasar hasil evaluasi periode sebelumnya
Tersosialisasinya SIM GPIB
Terbangunnya dan dimanfaatkannya Webside GPIB yang dikelola secara kantor MS untuk kepentingan komunikasi, penataan data-base dan lain sebagainya
Tersusunnya Pola pembinaan dan metode pelaksanaan Pembinaan BPK yang spesifik
Tersusunnya rencana pengembangan lembaga-lembaga, badan-badan pelaksana dan institusi lainnya dalam GPIB untuk mencapai hasil kerja yang lebih berkualitas
Terbentuknya Tim khusus untuk melaksanakan berbagai keputusan PS XVIII yang berhubungan dengan Tata Gereja GPIB
Terlaksanakanya program pelkes yang lebih luas baik internal maupun eksternal
Terlaksananya pengembangan dan sosialisasi aspek teologis dalam kegiatan GPIB termasuk hubungan dengan negara dan masyarakat
Tersedianya konsep pengkaderan jemaat untuk menjamin kepemimpinan dan masa depan GPIB
Tersedianya sistem prosedur baku menyangkut perencanaan, pengadaan, pengelolaan, pemeliharaan serta pelepasan atau penghapusan fasilitas gereja
Tersedianya IMB untuk pembangunan gereja dan fasilitas lainnya
Terdata ulang secara akurat, jumlah dan nilat assets GPIB termasuk kondisi pemanfaatan saat ini
Teratasinya masalah Yayasan Dana Pensiun GPIB
Terselenggaranya berbagai kursus berjenjang yang diperlukan Pendeta/Pegawai GPIB sesuai kepentingan khusus
Terdesiminasinya Buku Sabda-Sabda GPIB yang ditulis dan diedit oleh Penulis / Redaksi profesional
2008 – 2009
Tema : bersaksi dalam kekuatan kasih karunia Allah (II Kor.1 : 12)
Terlaksananya Pembinaan SDI dengan pola yang relevan dengan kebutuhan di berbagai sektor dan tingkatan
Terkoordinirnya berbagai kegiatan PWG dengan mengoptimalkan Pusat PWG di Griya Bina Lawang dengan Departemen Bindik dan Litbang serta pada hal-hal tertentu dengan Yapendik GPIB
Terbangunnya GPIB center di daerah pasir Mukti Cibinong
Terlaksananya pendataan dan pengelolaan asset-asset GPIB secara profesional dan terkoordinir oleh MS GPIB
Tersusunnya pola-pola pengusahaan dana dan daya untuk pelaksanaan di berbagai tingkatan
Terlaksananya pengembangan pemahaman Teologis dari berbagai aspek kegiatan GPIB
Terevaluasinya kegiatan-kegiatan BPK untuk kegiatan pengembangan atas rekomendasi hasil riset
Terlaksananya kegiatan diakoni sosial yang mantap di jemaat maupun lewat Yayasan Diakonia
Tercapainya proses penulisan yang profesional dari berbagai materi yang dikelola Lembaga penerbitan GPIB
Terlaksananya program komunikasi antara jemaat dengan MS maupun antar jemaat dengan jemaat dan Mupel lewat media khusus
Terselenggaranya administrasi perkantoran gereja yang semakin mantap
2009 – 1010
Tema : Roh Kudus memberi damai sejahtera dan sukacita (Rom. 14 : 13 – 23)
Terevaluasinya kinerja berbagai unit dan lembaga di dalam lingkup GPIB untuk rekomendasi pengembangan maupun perubahan dalam Tata Gereja Baru
Terevaluasinya kesiapan PS XIX dengan segala materi persidangan yang telah tersosialisasikan di berbagai tingkatan GPIB
Tersedianya rekomendasi strategi baru untukpelaksanaan kegiatan 5 tahun ke depan setelah PS XIX
Tertatanya sistem administrasi kepegawaian Pendeta dan Pegawai GPIB untuk berbagai kepentingan
Tersusunnya evaluasi penilaian kinerja berbagai kegiatan untuk diterapkan dalam periode KUPPG ke 2 Jangka Panjang II
2010 – 2011
Tema : membangun masa depan bersama Roh Kudus ( I Kor. 14 : 12)
Terselesaikan seluruh naskah atau materi Rantap XIX
Terevaluasinya kinerja berbagai kegiatan melalui Litbang untuk rencana pengembangan ke depan
Terlaksananya semua kegiatan berdasarkan sasaran KUPPG I (2006-2011) dengan baik dan sesuai target sebelumnya
Tersusunnya rekomendasi MS XVIII kepada PS XIX yang terstruktur, berbobot dan aplikatif
PROGRAM GPIB ( 2006-2011 )
BIADANG IAI (TEOLOGI)
Pembinaan Warga Gereja yang Misioner dan peningkatan mutu presbiter
Pengembangan hubungan / komunikasi antar denominasi dan antar umat beragama
Peningkatan bobot ‘PERSEKUTUAN’, ‘PELAYANAN’ & ‘KESAKSIAN’ baik internal maupun eksternal GPIB
Evaluasi kinerja seluruh fungsionaris gereja dan penentuan materi dan metode pembinaan ke depan
Sosialisasi dan peningkatan Pemahaman Iman GPIB kepada seluruh warga gereja
Pemantapan sistem dan isi pengajaran (materi bina) BPK, pastoral, Katekisasi dsb.
Sosialisasi dan penjabaran AKTA-AKTA GEREJA secara konsisten
Pengembangan musik gereja dan kidung puji-pujian
Pembentukan dan pengembangan Departemen Teologi
Penyempurnaan / pengembangan pedoman khotbah serta pembinaan para Pelayan Firman guna penyampaian khotbah yang komunikatif, mudah dicerna dan atraktif
Pengembangan Tata Ibadah (perbaikan mutu buku sabda-sabda)
Pelaksanaan KKR dan KPI secara periodik
BIDANG PELAYANAN DAN KESAKSIAN
Peningkatan kualitas kegiatan PELKES yang berpusat di wilayah-wilayah
Pembangunan Rumah Sakit / balkesmas / Poliklinik GPIB
Penyediaan perumahan Pendeta & jaminan hari tua (Pilot Projeck di Mupel Jakarta Selatan)
Pembangunan dan pengelolaan panti jompo dan rumah singgah GPIB
Pengusahaan dan pelengkapan sarana & prasarana PELKES di Pos-pos pelayanan
Pendirian Yayasan Kedukaan GPIB
Pemantapan sistem kepedulian sosial akibat bencana alam, kelaparan, wabah penyakit, dsb baik lokal, regional maupun nasional
Penentuan standar bantuan diakonia sosial dalam jemaat
Penataan sistem pemberian beasiswa bagi warga jemaat dan Pendeta untuk studi lanjut
Mengadakan pembinaan Pelkes secara periodik
Membuat dan menetapkan mekanisme kesaksian secara tepat
BIDANG PERENCANAAN & PEMBINAAN SDI :
Pelaksanaan operasional Pembinaan Warga Gereja, BPK dan presbiter dari sisi desain kurikulum dan implementasinya
Pelaksanaan operasional pembinaan keterampilan tenaga bina Pelkes
Penyiapan tenaga-tenaga motivator GPIB dalam berbagai disiplin ilmu sesuai kebutuhan pos-pos Pelkes
Sertifikasi tenaga-tenaga pembina PA, PT, katekisasi dsb. dari aspek kependidikan dan teknologi pendidikan
Membantu operasionalisasi pemanfaatan terpadu dari Pusat Pembinaan Warga Gereja di Lawang
Pengelolaan sarana & prasarana (SDHMG) untuk kepentingan pembinaan warga gereja, Presbiter dan Vikaris
MendesainGPIBCenter untuk kepentingan pembinaan Pendeta dan presbiter lain serta warga GPIB ke depan
Membantu dalam pelatihan / pembinaan BPK di lapangan
BIDANG PENDIDIKAN :
Penyusunan dan sosialisasi pedoman Studi lanjut bagi Pendeta dan Pegawai GPIB
Penyiapan kurikulum pelatihan / pembinaan di berbagai bidang, bekerjasama dengan bidang-bidang lain
Evaluasi dan penataan ulang Yapendik dan operasinalisasinya
Peningkatan mutu pendidikan dasar sampai menengah bagi lembaga-lembaga di bawah Yapendik
Pengadaan STT sendiri atau pendirian Universitas GPIB
Mengadakan pembinaan administrasi keuangan lembaga-lembaga pendidikan di bawah Yapendik
Menyelenggarakan kerjasama pelaksanaan program S@ melalui sistem universitas terbuka
Melakukan penjajakan untuk memperoleh beasiswa dari dalam dan luar negeri bagi pengembangan mutu pendidikan SDM GPIB
Mengupayakan beasiswa bagi studi lanjut Pendeta di dalam negeri yang berasal dari kontribusi jemaat secara rutin.
BIDANG PELAYANAN KATEGORIAL :
Membantu Operasionalisasi dan penjabaran kegiatan bidang-bidang lain sesuai kebutuhan pelayanan masing-masing kategori jemaat
Penataan ulang kegiatan-kegiatan BPK yang memberi warna khusus dalam pelayanannya berdasarkan kebutuhan anggota (kategori jemaat)
Peningkatan partisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara melalui ketrampilan masing-masing kategori jemaat
Menemu-kenali kebutuhan anggota sesuai kategorinya dan mempersiapkan metode pelaksanaan yang tidak mengulangi pola bidang-bidang lain, dsb.
Membina keutuhan jemaat melalui BPK berdasarkan sistem presbiterial sinodal
Membuat program kerja BPK di tingkat sinodal secara lebih spesifik untuk kemudian dijabarkan di jemaat
Berperan serta dalam segala aktivitas pemberantasan narkoba, kekerasan dan pelanggaran HAM
Peningkatan prestosi dan daya kreasi terutama pada tingkatan PA sampai dengan GP.
BIDANG GEREJA DAN MASYARAKAT :
Menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah maupun parlemen yang bersifat merugikan pelaksanaan kepercayaan umat kristiani pada umumnya
Mengadakan dialog-dialog dalam skala nasional untuk memberikan masukan kepada pemerintah dan DPR
Pengembangan hubungan / komunikasi antar denominasi dan antar umat beragama
Partisipasi dalam berbagai forum gerejawi maupun pemerintah dll
Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga keagamaan dan sosial lainnya
Berpartisipasi dalam pengembangan PGI dan gerakan oikumenis
Memfasilitasi kader-kader GPIB untuk duduk dalam berbagai institusi pemerintahan dan swasta yang potensial
Membina kehidupan sosial yang harmonis dan saling menguntung dengan lembaga-lembaga keagamaan lainnya
BIDANG ORGANISASI & KOMUNIKASI :
Sosialisasi Tata gereja dan PKUPPG baru
Penyiapan Juklak dan Juknis mekanisme organisasi GPIB sesuai Tata Gereja
Penyiapan perangkat manajerial organisasi GPIB yang fleksibel namun taat aturan
Penentuan standar kinerja Pendeta dan Pegawai GPIB dan mekanisme pelaksanaannya
Penentuan sistem pengendalian organisasi dan perangkat GPIB
Pengkajian penjenjangan jabatan, skala penggajian, asuransi, keselamatan kerja dsb.
Pembentukan Dewan pakar GPIB tingkat sinodal maupun wilayah untuk membantu pelaksanaan berbagai kebijakan dan kegiatan
Pembuatan sistem perekrutan Pendeta, Pegawai, Vikaris GPIB dan tenaga-tenaga profesional lainnya
Pemantapan penggunaan Webside GPIB untuk berbagai keperluan komunikasi
Penyediaan fasilitas / sistem informasi GPIB
Pembuatan Sistem Manajemen Jemaat
Pengembangan profesionalisme lembaga-lembaga di dalam GPIB
Pembuatan media komunikasi internal dan eksternal (majalah, buletin, brochures, dsb)
Pengembangan sistem pengawasan keuangan dan inventaris gereja (on-lie)
Publikasi dan desiminasi berbagai terbitan GPIB termasuk informasi lintas jemaat, dsb
Pembuatan PPMS dan sosialisasi format umum PPMJ
Pembinaan hubungan dinamis antara Majelis Jemaat dan Majelis Sinode
BIDANG PENELITIAN dan PENGEMBANGAN :
Studi identifikasi permasalahan-permasalahan dalam jemaat GPIB serta hubungan komunikatif dengan MS dan Mupel
Studi penjajakan kebutuhan pelatihan / pembinaan presbiter dan warga GPIB
Evaluasi sistem perekrutan Vikaris GPIB
Evaluasi sistem penilaian kinerja Pendeta dan Pegawai GPIB
Penentuan indikator / tolok ukur keberhasilan / kierja berbagai program GPIB
Pengkajian kepejabatan Pendeta dan penentuan persyaratannya
Pengkajian sistem pendidikan dan pembinaan di GPIB
Evaluasi berbagai kegiatan dalam GPIB sebagai bahan masukan untuk penyusunan program dan penentuan berbagai kebijakan
Menyusun sistem informasi manajemen GPIB
Mempersiapkan perangkat penunjang sistem informasi sesuai kondisi jemaat
Mengkaji ulang sistem penentuan PTB Jemaat ke MS, sistem kolekte di jemaat dan kemungkinan pengaktifan perpuluhan
BIDANG EKUBANG (DANA & DAYA) :
Pembentukan Departemen Keuangan untuk mengoptimalkan sumberdaya dan dana
Penertiban dan pemantapan sistem dan mekanisme keuangan GPIB (sentralisasi atau bagi hasil?)
Evaluasi fungsi dan status asset-asset GPIB
Pembangunan sarana dan prasarana peribadatan
PembangunanGPIBCenter (Pejambon, Cibinong atau lokasi lainnya)
Pemantapan administrasi SDHMG
Pembangunan dan pelengkapan fasilitas di pos-pos Pelkes dan wilayah pelayanan lainnya
Pengembangan konsep ekonomi kerakyatan
Pengusahaan sumberdaya dan dana yang transparan dan berkesinambungan
BIDANG UMUM :
§Peningkatan perans erta MS dalam kebijakan publik dalam NKRI
§Penertiban asset-asset GPIB
§Pelaksanaan bantuan hukum bagi jemaat dan institusi GPIB
§Sertifikasi SDHMG dan penentuan mekanisme pengelolaannya
§Pemberdayaan warga gereja dalam masalah hukum yang berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga, HAM, dsb
§Sosialisasi kebijakan pemerintah dan GPIB
§Perelevansian perangkat-perangkat hukum dalam kaitan dengan pemberlakuan Tata Gereja Baru , dsb
BAB V
PENUTUP
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat di dalam melaksanakan tugas panggilan dan pengutusannya du tengah-tengah kehidupan masyarakat yang sedang berkembang dituntut untuk selalu mengantisipasi setiap permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Untuk itu sangat dibutuhkan tenaga-tenaga yang beriman sehingga mampu mencermati, menganalisis dan menentukan kebijakan-kebijakan selanjutnya bahkan menjadi pelaksana yang membawa damai sejahtera.
Pokok-pokok Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja untuk waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang (2006-2026) dan kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja untuk 5 (lima) tahun mendatang merupakan pedoman, patokan dan tolok ukur bagi seluruh jajaran GPIB tingkat Sinodal hingga Jemaat-jemaat yang dapat dijabarkan dalam program kerja sesuai kebutuhan terencana, terarah dan bermanfaat. Bahwa PKUPPG ini hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan sesuai visi dan misi GPIB
Didasari bahwa dalam pelaksanaan PKUPPG ini banyak faktor yang saling terkait dan menentukan yaitu pelaksana dan sarana/prasarana. Hanya dengan kesungguhan, kesetiaan, kesediaan serta ketekunan apa yang direncanakan dapat terlaksana dan berhasil guna.
Kiranya Tuhan Yesus Kristus Kepala gereja menolong seluruh jajaran GPIB sehingga mampu melaksanakan PKUPPG ini.