Materi 26
A. APA ITU GEREJA
Gereja adalah salah satu realitas
yang paling fundamental dari Iman Kristen. Doktrin tentang Gereja disebut
Ekklesiologi. Alkitab menerangkan bahwa Gereja sebagai persekutuan orang percaya,
tubuh Kristus dan Persekutuan oleh Roh Kudus. Persekutuan Orang Percaya.
Perjanjian Baru menyebut Gereja
sebagai Persekutuan Orang Percaya (1 Petrus 2 : 9). Kata yang dipakai untuk
Gereja adalah Ekklesia (ek : keluar; kaleo : memanggil). Jadi secara harafiah
berarti kumpulan orang-orang yang dipanggil ke luar. Dalam bahasa Ibrani :
Qahal yang berarti himpunan orang yang dipanggil untuk mendengarkan
nasihat-nasihat atau untuk penugasan militer.
Komunitas Mesianik.
Komunitas Mesianik adalah
himpunan orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Mesias yang
memproklamirkan kehadiran Kerajaan Allah (Lukas 4 : 21; 11 : 20; 12 : 32).
Bandingkan pengakuan Simon Petrus (Matius 16 : 18).
Tubuh Kristus.
Istilah ini dipakai untuk Gereja
dalam Pemahaman secara Universal (Efesus 1 : 22; Kolose 1 : 18). Tetapi juga
untuk Gereja lokal (1 Korintus 12 : 27). Istilah tubuh Kristus menekankan
Kesatuan Gereja, Saling ketergantungan warganya dan hubungan vital Gereja
dengan Kristus Kepala Gereja.
Persekutuan oleh Roh Kudus.
Gereja adalah ciptaan Roh Kudus.
Oleh Roh Kudus Gereja menjadi Persekutuan Kudus yang diikat oleh Kasih (Galatia
5 : 22). Gereja menjadi wadah yang memiliki Roh Kudus dan karunia-karunia Roh
Kudus memperlengkapi warga Gereja untuk melaksanakan tugas kesaksian kepada
dunia. Gereja sebagai Persekutuan Orang Percaya maupun Individu digambarkan
juga sebagai Rumah Roh Kudus (1 Korintus 3 : 16; Efesus 2 : 21; 2 Petrus 2 :
5). Gambaran ini menunjuk pada sifat kudus Gereja. Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran
(1 Timotius 3 : 15). Simbol ini menunjuk kepada tugas Gereja sebagai pengawal
dan pembela kebenaran Allah. Gereja dibangun di atas Firman Allah dan
selanjutnya bertugas memelihara dengan setia kebenaran tersebut.
Keluarga Allah.
Orang-orang percaya yang telah
mengalami Pembaharuan hidup oleh Roh Kudus diangkat menjadi "Anak angkat
Allah" (Roma 8 : 15-16), menyebabkan Gereja disebut sebagai Keluarga
Allah. Sebagai anggota Keluarga Allah, masing-masing warga Gereja terpanggil
untuk saling menolong (Galatia 6 : 1). Sebagaimana yang layak terjadi di antara
sesama saudara.
Catatan :
Masih ada istilah-istilah yang
dipakai untuk menggambarkan Gereja seperti Kitab Wahyu : Pengantin Perempuan
Kristus, Yerusalem Baru, Israel Baru.
B. CIRI-CIRI GEREJA
Keesaan.
Kristus sendiri menginginkan dan
mendoakan agar Gereja bersatu. Kesatuan yang diinginkan Tuhan bukan terutama
Kesatuan Organisatoris, tetapi kesatuan komunitas atau organism seperti yang
terdapat dalam Keesaan Allah sendiri (Yohanes 17 : 1 - 26). Keesaan ini sama
sekali tidak menghapuskan kepelbagaian dalam tubuh Gereja. Sebaliknya
kepelbagaian Karunia. Fungsi dan Jabatan masing-masing warga merupakan Ungkapan
dari kesatuan organis tersebut (1 Korintus 12 : 4, 6). Keesaan itu terjadi
karena Gereja memiliki satu Bapa, satu Tuhan dan satu Roh. Dan juga bersama
mengalami satu Panggilan, satu Pengharapan, satu Iman, satu Baptisan (Efesus 4
: 1 - 6).
Kekudusan.
Allah memilih umat-Nya yaitu
Gereja-Nya agar menjadi kudus ( 1 Petrus 1 : 15 dan 16). Kekudusan tersebut
tidak hanya kekudusan yang nampak secara lahiriah dalam bentuk
perbuatan-perbuatan yang di cap kudus melainkan pancaran dari karya Roh Kudus,
yang memisahkan kita dari dosa dan menanamkan sifat Ilahi-Nya dalam kehidupan
Gereja.
Bersifat Khatolik (Am).
Gereja bersifat Universal. Ia
tidak dibatasi secara Geografi. Gereja adalah satu Keluarga Allah (Efesus 4 :
6). Satu di dalam Tuhan Yesus Kristus (Efesus 2 : 14, 16; 1 Korintus 10 : 17).
Satu dalam Persekutuan dalam Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4 : 16). Bavink
menjelaskan sifat Am dari Gereja menunjuk kepada :
- Keesaan yang utuh dari
jemaat-jemaat lokal yang tersebar.
- Keesaan yang meliputi warga
yang berasal dari segala bangsa, zaman dan tempat.
- Merangkul seluruh pengalaman
manusia baik dalam hidup ini maupun hidup yang akan datang, yang nampak maupun
yang tidak nampak. Dengan kata lain ide Am, merupakan suatu pengakuan tentang
keesaan tentang Agama Kristen didasarkan atas keyakinan bahwa Keristenan adalah
agama dunia yang melayani semua manusia dan menguduskan setiap makhluk tanpa
memandang tempat, bangsa maupun waktu.
Bersifat Rasuli.
Gereja dibangun atas dasar
pengajaran Rasul dan Nabi (Efesus 2 : 20). Gereja bersifat rasuli artinya
Gereja tercipta akibat diberitakannya Injil yang apostolik yaitu Injil yang
sesuai dengan yang ditradisikan dari Kristus kepada para Rasul sesuai dengan
apa yang dicatat dalam Alkitab, dan tetap memelihara dan meneruskan dengan
setia tradisi Injil Rasuli itu.
Dalam tulisannya kepada jemaat di
Korintus Paulus sangat menekankan aspek tradisi Rasuli yang diajarkannya kepada
Jemaat di Korintus. Kepada Timotius Paulus menuntut agar Timotius memelihara
tradisi Rasuli itu agar regenerasi kepemimpinan itu tidak berbalik menjadi
degenerasi.
C. PANGGILAN DAN PENGUTUSAN
GEREJA
Panggilan Utama Gereja adalah
memberitakan Injil Tuhan Yesus Kristus (1 Petrus 2 : 9 ; Matius 28 : 19-20;
Markus 13 : 10-13 ; Lukas 4 : 14, 19). Panggilan tersebut dilaksanakan melalui
Persekutuan (Koinonia), Pelayanan (Diakonia), Kesaksian (Marturia). Istilah-istilah
ini dikenal sebagai Tri Dharma Gereja yang tidak dapat dipisahkan walaupun
dapat dibedakan. Gereja adalah persekutuan yang bersaksi dan melayani;
kesaksian yang harus dilaksanakan adalah kesaksian oleh persekutuan yang
dibarengi dengan pelayanan. Pelayanan adalah pelayanan di dalam dan oleh persekutuan
dan merupakan kesaksian.
D. TANGGUNG-JAWAB WARGA GEREJA
Pelaksanaan Panggilan dan
Pengutusan adalah tanggung-jawab dari seluruh warga gereja. Adalah keliru
pendapat yang mengatakan bahwa pelaksanaan Panggilan dan Pengutusan hanyalah
tanggung-jawab dari para pejabat dan fungsionaris dalam organisasi Gereja.
Imamat Am orang percaya menegaskan keikutsertaan aktif semua warga untuk
mengemban panggilan dan pengutusan Gereja secara bertanggung-jawab.
DAFTAR PUSTAKA
- Sinclair B. Ferguson dkk, New Dictionery Of Theology, Intervarsity Press, Leicester, England
- Louis Berkhof, A Summary Of Christian Doctrine, The Banner Of Truth Trust Edinburgh England
- Bahan Pelajaran Katekisasi Buku 1, Majelis Sinode GPIB
Tidak ada komentar :
Posting Komentar