Hari Natal
Selasa, 25 Desember 2012
Bacaan Alkitab : Yohanes 1:1-14
Saudara-saudara yang terkasih;
Kelahiran seorang anak amat menyenangkan bagi
ayah-ibunya selaku orang tua, sanak keluarga dan begitu pula bagi semua orang
yang punya hubungan dengan keluarga tersebut (termasuk tetangganya). Bahkan
bagi warga jemaat, kelahiran seorang anak diberitakan dalam warta jemaat
sebagai ucapan ikut berbahagia. Sayangnya, banyak bayi yang tidak berdosa,
sengaja dibuang atau digugurkan oleh orang tuanya karena masalah belum menikah atau lahir di luar nikah.
Ada juga yang membuang bayi karena alasan ekonomi dan lain sebagainya. Padahal
anak (bayi) adalah anugerah Allah. perbuatan yang tidak bermoral tersebut
melanggar perintah Allah. semakin manusia jauh dari Allah, semakin ia tersesar.
Manusia banyak berbuat jahat dan hidup dalam kegelapan, sehingga makin “terbuang” dalam gelap (kejahatan). Dalam
keadaan yang demikian, Allah datang atau hadir ke dunia ini melalui Tuhan
Yesus, supaya manusia berjalan dalam kebenaran Firman-Nya.
Saudara-saudara yang terkasih;
Kelahiran Yesus Kristus di dunia ini (di
Betlehem) telah dinubuatkan oleh para nabi sejak dulu kala –zaman purbakala (Mi.
5:1). Ia hadir sebagai Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal,
Raja Damai (Yes. 9:5). Ia menjadi terang dunia. Mereka yang berjalan dalam
kegelapan akan melihat terang itu dan bersorak-sorai (Yes. 9:1-2; Yoh. 1:4, 5,
9). Berdasarkan ayat-ayat diatas, Phillips Brooks dan Lewis Henry Redner
(1868), menuangkan dalam syair dan lagu mereka (Kidung Jemaat 94:1), yang telah
digubah dalam bahasa Indonesia dan berbunyi demikian : Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap; bintang di langit
cemerlang melihat kau lelap. Namun di lorong g’lapmu bersinar t’rang baka;
harapanmu dan doamu kini terkabullah.
Ada dua kata kunci yang dapat kita garis bawahi
disini, yaitu: Firman dan Terang. Pertama, kata Firman (Yunani: Logos)
merupakan inti dari Injil Yohanes. Firman itu bersaksi tentang Allah sendiri.
Firman itu manjadi manusia dalam Yesus Kristus, menunjuk pada maksud Allah
untuk menyelamatkan manusia dan dunia ini. Manusia diingatkan tentang kejadian
(penciptaan) yang Allah kerjakan dengan firman-Nya-sebelumnya tidak ada. Oleh
sebab itu, kepada Dia sajalah manusia patut percaya dan menyembah-Nya. Firman
yang telah menjadi manusia dalam Yesus Kristus, turun ke dunia. Ia tidak
berawal; Ia sudah ada sebelum segala makhluk ada dan Firman itu adalah Allah
sendiri. Ia datang ke dalam dunia karena kasih-Nya kepada manusia dan setiap
orang yang percaya kepada-Nya akan selamat dan tidak binasa (Yoh. 3:16). Ia
datang supaya manusia diselamatkan dari dosa dan jangan hidup dalam kegelapan
(kesesatan).
Kedua, adalah tentang terang. Sekalipun kita
berada dalam suatu gedung yang megah, luas dan begitu wah modelnya, tapi kalau
gedung itu tidak dilengkapi dengan penerangan, maka gelaplah keadaannya (bukan
menyenangkan tapi menyeramkan). Dunia ini perlu terang (kebenaran) Kristus,
sehingga manusia tidak berjalan dalam kegelapan (dosa). Dalam Mazmur 119:103,
dikatakan : Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Kalau
kita berjalan dalam kegelapan pasti sering terantuk atau bahkan terjatuh. Akan
tetapi, jika kita berjalan dalam terang, kita tahu di mana ada jalan yang
kurang baik. Terang itu adalah Firman Tuhan, yang selalu melengkapi kita untuk
berjalan dalam tuntunan-Nya. Persoalannya adalah : apakah firman Tuhan itu
menjadi teman yang setia dan menjadi “senjata’ bagi kita untuk melawan musuh
(kuasa si jahat)? Ataukah Alkitab yang adalah firman Tuhan, hanya disimpan di
rumah saja dan baru dibawa kalau ibadah keluarga (sektor) atau ibadah hari Minggu;
ataukah Alkitab di taruh di samping – di bawah bantal kalau sedang sakit,
supaya jangan ada gangguan kuasa si jahat? Maaf, bahkan ada yang menaruh
Alkitab di samping peti orang yang meninggal, dengan maksud tertentu (supaya
dikenal Tuhan?).
Saudara – saudara yang terkasih;
Allah tidak menghendaki segala perbuatan jahat
(termasuk magis). Ia mau supaya hidup kita selalu diperbarui dan
sungguh-sungguh taat dan setia melakukan kehendak-Nya. Kelahiran Yesus Kristus
membawa kita untuk selalu hidup dalam kebenaran-Nya dan menjauhkan diri dari
segala bentuk kejahatan termasuk yang menimbulkan perilaku kurang baik.
Misalnya : mengisi suasana natal dengan minum-minuman keras (bermabuk-mabukan),
pesta pora, tidak peduli dengan yang lemah, main judi dan lain sebagainya. Bertobatlah
dari segala perbuatan jahat dan terangilah selalu hidup kita dengan Firman-Nya.
Biarlah Dia lahir dalam palungan hati kita, supaya Dia menjamah hidup kita yang
penuh dengan kegelapan dan diterangi oleh kebenaran Firman-Nya.
Selamat hari Natal saudara – saudara dan
jadilah terang bagi dunia sekitar kita. Amin. SGD | A. H. L/js.