Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus ……..
Hizkia dikenal sebagai seorang pembaharu dalam perjanjian lama. Bagaimana Tuhan memakai kekuatan (karakter) Hizkia untuk pembaharuan ? Kunci yang kita temukan dalam bacaan ini ialah, bahwa ia “melakukan apa yang benar dihadapan Tuhan.” Melakukan apa yang di hadapan Tuhan berarti melakukan yang benar, nyaman atau tidak nyaman. Kita telah diajar tentang apa yang benar secara politis atau benar yang sesuai dengan norma umum. Hizkia melakukan yang benar dihadapan Tuhan — ia melakukan pembaharuan yang membawa umat pada pertobatan dan taat kepada Tuhan, bukan kepada yang lain.
Ia “menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan meremukkan tugu - tugu berhala dan menebang tiang-tiang berhala dan menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa.” Pembaharuan itu berarti menyingkirkan apa-apa yang menghalangi atau menjadi batu sandungan dalam hidup umat untuk taat kepada Tuhan. Ada keberanian dalam diri Hizkia untuk menyingkirkan, meremukkan, menebang dan menghancurkan apa - apa yang menghalangi ketaatan dan pengabdian kepada Tuhan.
Bila seseorang sungguh percaya dan taat kepada Tuhan, maka ia mempunyai keyakinan mendalam tentang hal-hal yang benar. Inilah alasan dari “percaya” dan “taat”. Kepercayaan dan ketaatan pada Tuhan itulah yang membuat seseorang berbeda - tampil beda, “tidak ada lagi yang sama seperti dia.” Artinya, bahwa kepercayaan dan ketaatan pada Tuhan itu akan nampak dalam kesaksian hidup yang utuh. Kepercayaan Hizkia menyediakan baginya arah dan Tuhan menyertai.
Bila ada sesuatu yang diperlukan gereja untuk pembaharuan, maka itu adalah mengetahui ke arah mana Tuhan mau memimpin. Hizkia mengetahui bahwa ada hal-hal yang telah merampas pengabdian total kepada Tuhan, itulah yang ia hancurkan. Mungkin ada hal-hal yang telah merampas pengabdian total kita kepada Tuhan.