Bacaan 1 Raja-Raja 20 : 35 – 37
Saudara ........
Banyak cara Allah untuk menyatakan kehendakNya kepada manusia, tetapi karena keterbatasan manusia maka cara Allah sering sulit dimengerti. Oleh karena itu, Allah sealu memberikan penjelasan melalui kejadian nyata disekitar manusia, agar manusia dituntun untuk memahami cara Allah menyatakan kehendakNya.
Contohnya tampak dalam bacaan kita. Sesuai perintah Tuhan, salah seorang nabi menyuruh temannya untuk memukul dirinya. Nabi yang diminta memukul, tidak mau memukul, karena merasa bahwa itu bukan perbuatan yang baik. Anehnya, bahwa justru nabi yang tidak mau memeukul temannya tersebut menerima hukuman, yaitu dimakan binatang. Bacaan saat ini mengajarkan kepada kita bahwa melaksanakan kehendak Tuhan tidak tergantung pada kemampuan kita untuk mengerti kehendak Tuhan, Firman Tuhan tetap harus dilaksanakan, karena dengan melaksanakan kebenaran Firman Tuhan, kita sedang merancang dan membangun kehidupan masa depan.
Melangkah dalam pimpinan Tuhan membuat setiap langkah yang kita ayunkan adalah langkah iman. Langkah iman yang kita ayunkan dapat saja membuat orang lain menjadi sakit, tetapi dapat juga membuat kita sendiri sakit dan menderita atau berada pada situasi yang tidak enak. Yang penting di sini adalah lakukanlah kehendak Tuhan, maka kita akan membangun masa depan dalam pimpinan Roh Allah.
Saudara yang Tuhan Kasihi...
Allah turun ke dunia menjadi manusia, merupakan cara penyelamatan Allah yang sulit dimengerti oleh akal kita. Allah menjelaskan bahwa tindakan penyelamatan itu membawa manusia memahami Allah yang tidak terbatas dan kekal. Melalui tindakan Allah menjadi manusia, manusia di tuntun untuk Mengenal Allah.
Memahami kehendak Allah kalau tidak dengan pimpinan Roh Allah sering kita tidak mengerti. Oleh karena itu, manusia dipenggil untuk berjalan dalam tuntunan Roh Allah, sehingga dalam keterbatasan, kita dimampukan untuk mengerti Allah dan cara Allah menyatakan kehendakNya. Dengan mengerti Allah dan cara Allah menyatakan kehendakNya, maka langkah kita ke depan adalah langkah membangun bersama Allah.
Ketika nabi bertemu orang dan ia menyuruh orang tersebut memukul dirinya, maka orang yang disuruh langsung memukul, sehingga nabi mengalami memar di mata. Memar yang dialami adalah dalam rangka melakukan kehendak Allah, yaitu supaya ia tidak dikenali oleh raja Ahab. Dengan demikian, pada waktu ia berbicara menyampaikan Firman Tuhan, Ahab tidak menerima Firman Tuhan karena yang menyampaikan firman tersebut bukanlah seorang nabi. Dalam hal ini kita dapat belajar bahwa rencana Allah tak pernah dapat digagalkan oleh kelemahan dan keberdosaan manusia. Jika Allah mau menyatakan kehendakNya, Allah justru dapat memakai manusia berdosa untuk menyatakan kehendakNya. Sama halnya dengan keledai Bileam. Keledai yang tidak memiliki akal justru dipakai Allah untuk menegur Bileam agar melaksanakan tugas dengan akalnya. Dengan cara tersebut, Bileam diajak untuk melihat bahwa Allah tidak dapat dilawan. Hal lain yang dapat kita pelajari dari pokok ini adalah bahwa kita tidak dapat memakai pikiran kita untuk menyaring Firman Tuhan. Yang dapat kita lakukan adalah menyerahkan pikiran kita untuk diproses dengan kekuatan dan kuasa Firman Tuhan.
Orang yang memukkul dan nabi yang menerima pukulan, semuanya melakukan kehendak Tuhan, meskipun tidak mengenakkan. Di sinilah kita belajar bahwa sebagai orang yang dipakai dan dipilih Allah, kita jangan mempersoalkan situasi enak atau tidak enak, tetapi konsentrasikan diri hanya kepada Allah. Dengan demikian, situasi enak atau tidak enak yang muncul dalam melaksanakan tugas panggilan sebagai orang percaya akan menjadi berkat bagi semua kita.
Dengan banyak cara, Allah menegur Ahab. Nabi yang dipukul sampai memar dipakai Allah untuk mengingatkan Ahab bahwa jika ia tidak mendengar Firman Tuhan dan melakukan kehendakNya, maka ia juga akan dipukul. Di sinilah kita melihat kasih Allah, bahwa Allah tidak pernah jemu-jemu mengingatkan manusia dengan berbagai cara agar manusia berjalan sesuai dengan kehendak Allah. Allah juga selalu berusaha dengan berbagai cara supaya manusia selamat.
Belajar dari cerita ini, marilah kita menjadi umat yang selalu mendengar dan melakukan kebenaran Firman Tuhan agar kita meyakini bahwa Firman Tuhan sangat berkuasa.