Saudara terkasih........
Kisah pertarungan Daud dan Goliat, dan bagaiman Daud memenangkan pertarungn itu bukanlah cerita baru kita orang percaya, apalagi yang Kristen sejak kecil. Kalaupun kita diminta untuk menceritakan kisah Daud dan Goliat, pasti secara garis besar kita pasti bisa. Persoalannya, apakah kita percaya bahwa cerita kemenangan Daud atas Goliat itu benar terjadi? Ataukah itu hanya sekedar cerita kepahlawanan Daud belaka bahkan ada yang mengatakan itu jenis cerita dongeng pengantar ”bobo”? Mudah-mudahan kita yang disini tidak dalam pemikiran seperti itu. Sebab kesaksian Alkitab tentang Daud dan Goliat adalah untuk membuktikan bahwa Allah yang dipercaya Daud adalah Allah yang mampu menolong dan membuktikan bahwa allah-allah bangsa lain dalam hal ini Filistin tidak ada apa-apanya. Kisah ini hendaknya direnungkan bukan hanya untuk orang Israel di masa itu tetapi bagi kita juga orang percaya sekarang ini.
Secara keseluruhan I samuel 17 ini mengisahkan tindakan kepahlawanan Daud yang pertama sesudah ia diurapi oleh Samuel. Dan dalam cerita ini, terdapat perbedaan yang sangat menyolok antara Daud dan Goliat. Digambarkan Daud kecil dan masih belia (ayat 42) sedangkan Goliat sudah dewasa dan tinggi besar (6 hasta, kira-kira 2,7 meter). Daud gembala dan Goliat prajurit profesional. Daud berbaju gembala dan Goliat berbaju perang. Daud bersenjatakan umban (tali pelontar batu) dan Goliat bersenjatakan pedang dan tombak. Siapakah yang bakal muncul sebagai pemenang? So pasti Goliat. Begitulah perhitungan kita selaku manusia bukan? Tetapi Alkitab menyaksikan pada kita kenyataannya ialah bahwa Daud tampil sebagai pemenang atas Goliat. Mungkin kita bertanya, koq, bisa ya Daud menang?
Ada satu kelebihan yang dimiliki oleh Daud namun tidak dimiliki oleh Goliat bahkan raja Saul serta orang israel lainnya saat itu. Apakah itu? Keyakinan Daud bahwa Allah yang hidup mampu menolongnya. Atau dengan kata lain, karena ia menjadikan Allah sebagai sandarannya. Dan itu terungkap pada kata-kata Daud ketika ia berhadapan dengan Goliat yang sombong, angkuh dan memandang remeh musuhnya dalam hal Daud, sehingga tidak melihat kedasyatan Allah yang menyertai Daud. Ayat 45-46 : ”aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segalah barisan Israel yang kau tantang itu..............Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu”. Daud memiliki suatu keyakinan yang teguh tentang TUHAN orang Israel yang tidak dapat dikalahkan siapapun dan dapat mengalahkan siapapun. Daud sekaligus meyakini bahwa setiap orang Israel yang percaya pada TUHAN juga pasti akan dilindungiNYA. Sebagaimana yang dikatakan Daud kepada Saul : ”TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan daari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang filistinitu” (ayat 37). Daud begitu yakin akan TUHANnya dan bahwa TUHAN mampu melindungi dia kapanpun dan dimanapun dia berada.
Kemenangan Daud yang sangat dramatis dan begitu cepat, membuat semangat orang Israel bangkit sementara tentara filistin sibuk melarikan diri. Pengejaran tentara Israel terhadap tentara Filistin menunjukkan kekalahan Filistin yang cenderung mengandalkan diri, kemampuan perang dan juga sososk Goliat sekaligus membuktikan bahwa Goliat dan orang-orang filistin sungguh tidak berdaya menghadapai kekuatan TUHAN yang ”dimulai” dari kemenangan Daud atas Goliat dalam pertempuran satu lawan satu. Oleh sebab itu ayat 53-54 yang menjadi perenungan saat ini merupakan ”kesaksian nyata” bahwa benar filistin telah ditaklukkan TUHAN melalui Daud. Namun yang terpenting bahwa apa yang diyakini Daud tentang TUHAN yang maampu menolong anak-anakNYA, itu benar adanya.
Allah bekerja melalui orang-orang yang sungguh-sungguh percaya kepadaNYA, dan melaluinya Allah dapat menyatakan kedahsyatan kuasaNYA. Walaupun tidak selamanya musuh yang menyerang, masalah yang dapat menghadang, situasi sulit yang menerjang runtuh secepat Goliat roboh, tetapi iman dan penyerahan diri kepada Allah berarti kemenangan. Mengapa? Karena Allah dalam Yesus Kristus menyertai kita dan mampu menolong kita. Milikilah keyakinan dan penyerahan diri kepada Allah seperti Daud. Apakah kita yakin benar bahwa TUHAN tetap menyatakan pertolonganNYA sampai sekarang ini bahkan dalam hidup pribadi, keluarga, persekutuan dan bangsa kita?.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar