Minggu Epifani III
Minggu, 20 Januari 2013
Bacaan Alkitab : Kitab Markus 7:14-16
14 Lalu
Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua,
dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
15 Apapun dari luar, yang masuk ke dalam
seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya."
16 (Barangsiapa
bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!)
Injil ini ditulis oleh Markus yang ditujukan untuk pembaca orang-orang
bukan Yahudi pada umumnya maupun untuk pembaca orang Roma pada khususnya. Siapa
pun para pembaca Injil ini, Fokus yang diberitakan adalah Pribadi Yesus. Ia
menghadirkan diri-Nya sebagai Hamba (Bandingkan Yesaya 52 13 – 53:12) yang
rendah hati terutama dalam melaksanakan pelayanan-Nya. Pelayanan Ilahi Yesus
mengedepankan: ‘etiket hidup’. Semua orang haruslah memasuki persekutuan hidup
seperti di dalam ‘Kerajaan Allah’, tanpa ada kesombongan hati melainkan selalu
rendah hati (bdn. Markus 9:47; 10:23).
Saat ini, gambaran ‘Kerajaan Allah’ mengungkapkan kesediaan untuk saling
melakukan ketergantungan hidup satu sama lain, dalam kerangka saling menghargai
yang dilandasi kesucian hidup (kekudusan hidup). Bacaan hari ini mengungkapkan
adanya perjumpaan Yesus dengan orang Farisi yang memperbincangkan hal mengenai
hukum Taurat dan adat istiadat. Yesus memandang mereka sebagai golongan rabi
(guru keagamaan) dan sebagai ahli Taurat di mana hukum Taurat dan adat
istiadat, sangat dihargai dan dipegang teguh.
Dalam hal ini, Yesus tidak berprasangka apa-apa pada orang Farisi,
terutama mengyangkut: ‘hal’ yang dapat menajiskan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari perbincangan itu. Namun
satu hal yang paling penting bagi Yesus, bahwa; Hukum Taurat dan adat istiadat
yang diselenggarakan oleh Musa, merupakan bentuk keagamaan yang mengedepankan
legalitas. Maksudnya; keagamaan yang mengedepankan pembenaran atas hidup, tanpa
terlebih dahulu secara utuh memehami hidup pribadi. Secara lahir: jika ada
‘hal’ yang datangnya dari luar-dan masuk ke dalam hidup bukan ‘hal’ yang dapat
menajiskan. Jadi: ‘hal’ yang dapat menajiskan selalu dianggap datangnya dari
bathin (hati) – bukan datang dari luar.
Kita tidak berprasangka pada pemeluk agama yang mengedepankan legalitas dengan
keagamaan yang ada pada kita. Tapi saatnya bagi kita; untuk berkarya bersama
orang lain dengan melakukan perjumpaan keagamaan. Dengan begitu; pribadi kita
dapat mengambil langkah maju dalam hidup bersama – tanpa mengalami persoalan
keagamaan. Sebagaimana Yesus dengan orang Farisi telah melakukan perjumpaan
keagamaan, sehingga ada hidup bersama yang lebih maju. Dengan begitu; pribadi
kita bersama orang lain tidak saling mendatangkan ‘hal’ yang dapat menajiskan
hidup. Tetapi ada hidup bersama yang menghantarkan kesombongan hati, melainkan
hidup bersama yang memiliki: rendah hati, kesucian hidup (kekudusan hidup), dan
memiliki rasa saling menghargai hukum keagamaan dan adat istiadat yang sudah
ada dalam tataran masyarakat majemuk di bumi ciptaan Tuhan ini.
------------SGD/K|GPIB|R.A.S/js-------------
INJIL MARKUS
Penulis : Markus
Waktu Penulisan : Antara tahun 50 dan 70 Masehi
Rentang Waktu : Sekitar 3½ tahun (Tahun 29 – 33 Masehi)
Latar Belakang : Kitab Markus adalah kitab terpendek dari ke empat Injil dan merupakan
sebuah kitab tentang tindakan yang lebih berfokus pada perbuatan Yesus daripada
perkataan-Nya. Secara umum diterima bahwa khotbah Petrus, sahabat Markus,
merupakan sumber utama materi Injil ini. Markus juga menghabiskan waktu dengan
Paulus dan Barnabas ketika ia kembali bersama mereka dari Yerusalem ke
Anthiokia dalam perjalanan pengabaran Injil mereka yang pertama. Akan tetapi,
Markus pulang lebih dulu dan kembali ke Yerusalem. Kemudian Barnabas ingin
membawa saudara sepupunya Markus, dalam perjalanan penginjilan kedua. Namun,
Paulus tidak setuju dan berangkat dengan Silas. Paulus dan Barnabas berdamai
kembali di kemudian hari, dan Markus menjadi sahabat dekat dan penolong Paulus.
Tempat Penulisan : Roma (kemungkinan ketika Petrus dan Markus berada di dalam penjara)
Ditujukan Kepada : Secara umum kepada semua orang non Yahudi, tetapi terutama kepada
orang-orang Roma
Isi : Injil menurut Markus memberi gambaran yang hidup atas Yesus dengan
pengajaran, penyembuhan, dan pelayanan-Nya terhadap kebutuhan orang –orang.
Yesus merupakan contoh yang sempurna dan korban yang sempurna bagi manusia di
sepanjang masa. Pelayanan-Nya kepada umum termasuk ketika Ia memperlihatkan
kekuasaan Ilahi-Nya atas penyakit, alam, setan-setan, dan bahkan maut. Mujizat
– mujizat ini juga menunjukkan belas kasihan Yesus terhadap dunia yang sedang
terluka. Namun, perlawanan dan kebencian terhadap Yesus bertumbuh dari pihak
Imam Besar, orang – orang Farisi, dan Saduki. Pada akhirnya, Yesus bersedia
membiarkan terjadinya penangkapan dan penyaliban atas diri-Nya. Akan tetapi
kebangkitan-Nya memeteraikan kemenangan puncak bagi semua yang percaya
kepada-Nya untuk menyelamatkan mereka.
Kata Kunci : “Pelayanan”’ “Segera”. Pelayanan Yesus Kristus berpusat di sekitar
keberadaan-Nya sebagai “pelayan” bagi semua orang, memberi hidup-Nya sebagai
tebusan bagi banyak orang. Injil Markus menggunakan istilah “segera’ untuk
menekankan betapa penting dan mendesaknya mempercayai Anak Allah,
yaitu….sekarang!
Tema: Yesus peduli terhadap seluruh aspek hidup kita. Tindakan Yesus sesuai
dengan perkataan-Nya, maka kita pun harus berbuat demikian jika kita ingin
menjadi seorang saksi yang baik bagi-Nya. Kematian Yesus di atas kayu salip
membayar harga setiap dosa kita hanya bila kita berpaling kepada-Nya dengan
hati yang bertobat dan mempercayai-Nya sebagai Juruselamat. Tidak ada sebuah
pribadi pun yang terlalu rendah dan berada di luar jangkauan tangan kasih
Allah. seperti Yesus telah datang untuk melayani kita, maka kita jua harus
melayani orang lain.
Garis Besar :
1. Permulaan pelayanan Yesus Kristus. 1:1-13
2. Pelayanan Yesus dengan penyembuhan dan pengajaran-Nya. 1:14 – 18:26
3. Instruksi yang diberikan Yesus kepada murid-murid-Nya. 8:27 – 13:37
4. Pengkhianatan, pengadilan, dan penyaliban Yesus. 14:1 – 15:41
5. Penguburan dan kebangkitan Yesus. 15:42 – 16:20
Tidak ada komentar :
Posting Komentar