PENDAHULUAN
Pelayanan Kategorial Gereja Protestan di Indonesia bagian
Barat (PelKat GPIB) adalah unit Misioner GPIB sebagai wadah pembinaan dan
pemberdayaan warga gereja dalam keluarga dan masyarakat sesuai kategori agar
para anggotanya berperan aktif dalam pengembangan panggilan dan pengutusan
gereja secara utuh dan berkesinambungan. Maka PelKat GPIB hendaknya dipahami
sebagai wadah Pembinaan Warga Gereja (PWG) yang sangat strategis dan sebagai
pelaksana misi gereja, kepada:
a.
Anak-anak (usia sampai dengan 12
tahun) disebut Pelayanan Anak disingkat PA.
b.
Teruna (13-17 tahun) disebut
Persekutuan Terunan disingkat PT;
c.
Pemuda
(18-35 tahun) disebut Gerakan Pemuda disingkat GP;
d. Kaum
Perempuan (sudah menikah, usia >35 tahun) disebut Persekutuan Kaum Perempuan
disingkat PKP;
e. Kaum
Laki-laki (sudah menikah, usia > 35 tahun) disebut Persekutuan Kaum Bapak
disingkat PKB;
f.
Kaum
lanjut usia (usia diatas 60 tahun) disebut Persekutuan Kaum Lanjut Usia
disingkat PKLU.
Pengurus PelKat GPIB berfungsi membantu Majelis
Sinode atau Majelis Jemaat untuk membuat kebijakan (tingkat Siondal),
memikirkan penjabaran kegiatan (tingkat Jemaat), merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program pembinaan, pelayanan dan kesaksian warga gereja sesuai
kategori.
VISI,
MISI DAN TEMA
Melalui pergumulan yang berdasar paham teologi
dan pertimbangan atas nilai dan tanda zaman diusulkan rumusan Visi dan Misi
berdasarkan kajian Firman dari Injil Yohanes 14 : 27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia
kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Dalam sejarah GPIB, Lukas 13:29 telah dijadikan
motto/semboyan yang diterakan pada logo GPIB yang berbunyi “Dan orang akan datang dari Timur dan Barat
dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.”
Mengalami damai sejahtera Yesus Kristus harus
dicapai dengan citra diri sebagai pembawa damai sejahtera Yesus Kristus. Karena
itu, dalam kehadirannya ia harus selalu melakukan tindakan damai sejahtera agar
selalu menjadi berkat di tengah bangsa, Negara dan masyarakat serta dunia.
Dalam pergumulannya, gereja dan umatnya masih terbelenggu dengan rasa gelisah
dan kuatir akan tantangan dan ancaman dunia, sehingga ia merasa jauh dan belum
penuh mengalami damai sejahtera Tuhan Yesus Kristus.
Gereja terlena dengan damai sejahtera yang
diberi oleh dunia. Karena itu, menuju masa depan diakhir cerita PKUPPG jangka
panjang II, tahun 2026, diharapkan GPIB sungguh-sungguh mengalami damai
sejahtera Yesus Kristus, dimana kehadirannya tidak lagi dipenuhi dengan rasa
takut, gelisah dan kuatir. Justru ia hadir dengan citra pembawa damai sejahtera
Yesus Kristus. Menuju masa depan GPIB memastikan bahwa ia tetap hadir dan
menjadi Gereja yang Misioner. Menjadi Gereja Misioner juga berarti memberi diri
untuk selalu diperbarui Roh Kudus. Dalam pembaruan terus menerus oleh Roh Kudus
ini maka GPIB diharapkan menjadi “Persekutuan yang dinamis, proaktif dalam
melayani dan bersaksi, baik di dalam gereja maupun masyarakat serta bagi dunia”
sekaligus “Persekutuan yang mewujudkan terciptanya masyarakat yang damai
sejahtera menuju kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini dengan rumusan visi dan
misi sebagai barikut:
Visi: “GPIB
menjadi gereja yang mewujudkan damai sejahtera Allah bagi seluruh ciptaan-Nya.”
Misi:
1. Menjadi Gereja yang terus menerus diperbaharui
dengan bertolak dari Firman Allah, yang terwujud dalam perilaku kehidupan warga
gereja, baik dalam persekutuan, maupun dalam hidup bermasyarakat.
2. Menjadi gereja yang hadir sebagai contoh
kehidupan, yang terwujud melalui inisiatif dan partisipasi dalam kesetiakawanan
sosial serta kerukunan dalam masyarakat, dengan berbasis pada perilaku
kehidupan keluarga yang kuat dan sejahtera.
3. Menjadi Gereja yang membangun keutuhan ciptaan
yang terwujud melalui perhatian terhadap lingkungan hidup, semangat keesaan dan
semangat persatuan dan kesatuan warga Gereja sebagai warga masyarakat.
Artinya, melalui PKUPPG Jangka Panjang tahap
kedua (tahun 2006-2026) GPIB diharapkan dapat melakukan tugas misinya,
“Memantapkan spiritualitas umat untuk membangun dan mengembangkan GPIB sebagai
Gereja Misioner yang membawa damai sejahtera Yesus Kristus di tengah-tengah
masyarakat dan dunia”.
Dalam memenuhi Visi dan melaksanakan Misi, maka
PKUPPG Jangka Panjang II itu, berdasar dan bersumber dari Tema Firman Allah : “Yesus Kristus adalah Sumber Damai
Sejahtera” (Yohanes 14 : 27 ).
PKUPPG
Pokok-pokok Kebijakan Umum Panggilan dan
Pengutusan Gereja (disingkat PKUPPG) adalah garis besar atau pokok-pokok
kebijakan umum Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) dalam memenuhi
tugas panggilan dan pengutusannya di tengah-tengah gereja, masyarakat dan dunia
dalam suatu periode waktu tertentu (dhi. 20 tahun).
Rentang wilayah pelayanan GPIB dari Raha
(timur) sampai Sabang (barat) dan dari Nunukan (utara) sampai ke Cilacap
(selatan) memastikan bahwa ada keunikan kontekstual dan kearifan lokal. Ini
semua sangat dihargai dan diakomodasi dalam pelayanan tingkat jemaat sendiri.
Ini keharusan yang harus dihormati. Tapi keharusan ini dilihat dalam konteks
Sinodal. Karena itu maka GPIB merumuskan PKUPPG sebagai acuan jangka panjang. Pelaksanaannya
menjadi keputusan sinodal, akan tetapi prakteknya oleh jemaat secara parakhial.
Bahkan sampai perilaku warga jemaat sebagai pribadi. Dapat dikatakan bahwa
PKUPPG merupakan pilihan yang menggabungkan pikiran-pikiran teologis secara
historis-oikomenis, tantang-jawab GPIB yang berciri nasionalistik, dan
kekhasan-kekhasan kontekstual.
Sebagaimana hakekat gereja, maka PKUPPG
merupakan dasar dan pedoman dari setiap perangkat organisasi yang mengembangkan
tugas dan tanggungjawab serta kewajiban gereja dalam menjabarkan
program-program kerja, sehingga ia lebih terarah, terencana dan
berkesinambungan.
PKUPPG adalah merupakan perwujudan dari Gereja
Misioner yang selalu menghadirkan misinya, yaitu Gereja yang selalu
menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah dan menjadi garam dan terang bagi dunia
serta mengharapkan umat-Nya dapat duduk, makan bersama menikmati persekutuan
kerajaan Allah. kehadirannya diharapkan dalam wujud nyata melalui
program-program kerja sesuai fungsi utama dan pokok gereja.
PKUPPG adalah penetapan Kebijakan Umum atas
Panggilan dan Pengutusan Gereja untuk dapat menjalankan Visi dan Misi GPIB yang
telah ditentukan. Kebijakan Umum ditetapkan karena harus menindaklanjuti adanya
Panggilan dan Pengutusan Gereja. Kebijakan yang ditetapkan mengikuti fungsi
yang ada di GPIB selaku Gereja. Jadi PKUPPG disusun berdasarkan fungsi gereja
yang dikenal dengan “Tri Dharma Gereja”, yaitu Persekutuan, Pelayanan dan
Kesaksian. Ketiga fungsi ini merupakan fungsi utama dalam gereja yang
disebut juga fungsi misioner. Agar fungsi misioner tersebut dapat terwujud
dengan baik maka perlu ditunjang oleh Sumber Daya Gereja. Jadi Sumber Daya
Gereja berfungsi sebagai penunjang terhadap proses administrasi dalam
pengertian yang luas. Penunjang dimaksud adalah: Sumber Daya Insani, Fasilitas dan
Sistem Informasi. Adapun pokok-pokok program disesuaikan dengan 6
(enam) bidang kegiatan pada PKUPPG, yaitu :
1. TEOLOGI, meliputi bidang Iman dan Ajaran, Ibadah dam Musik Gereja serta
Pengkajian Teologi;
2. PELAYANAN dan KESAKSIAN (PelKes), meliputi bidang Pengembangan dan Penatalayanan
Pos PelKes, PMKI, Diakonia Crisis Centre (Penanggulangan Bencana SatGas
BENCANA).
3. GEREJA, MASYARAKAT dan AGAMA-AGAMA (GerMaSa), meliputi keesaan Gereja (Oikomene),
Kemasyarakata: HAM, Hukum, Lingkungan Hidup, dan Lintas Agama-Agama (Hubungan
agama lain)
4.
PEMBINAAN dan PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI
serta PENINGKATAN PERANAN KELUARGA (PPSDI-PPK), meliputi bidang Pembinaan dan Pengembangan Warga Gereja
(Warga Jemaat, Kategorial dan Presbiter), Peningkatan Peran Keluarga (bapak,
Ibu, Pemuda, Teruna dan Anak), Kelompok Profesi dan Fungsional, Pendidikan
serta Pengembangan Personalia GPIB.
5. PEMBANGUNAN EKONOMI GEREJA, meliputi bidang Keuangan (perbendaharaan dan
akuntansi), Daya dan Dana, Pemanfaatan dan Pengembangan Harta Milik Gereja,
Badan Usaha/Badan Hukum GPIB.
6. INFORMASI, ORGANISASI DAN KOMUNIKASI (InfOrKom) meliputi bidang Sistem Informasi
Manajemen (SIM), Perencanaan Organisasi dan Komunikasi serta Penilitian dan
Pengembangan (LitBang).
Arah dan tujuan KUPPG-GPIB Jangka Pendek II,
tahun 2011-2016 dijabarkan dengan memperhatikan Pemahaman Iman GPIB. Untuk
tahun pertama tantang Manusia. Untuk tahun kedua tentang Gereja, Misi dan
Pemerintahan Allah. Untuk tahun ketiga tentang Negara, Bangsa dan Masyarakat.
Untuk tahun keempat tentang Masa Depan.
Dan untuk tahun kelima tentang Alam dan Sumber Daya. Dengan tetap mengarah pada
teema Utama dan tema KUPPG Janga Pendek II 2011-2016: “Membangun tatanan kehidupan
masyarakat yang rukun dan adil” (Roma 15:5-7), maka tema Lima Tahunan
Alkitabiah disusun sebagai berikut:
1.
2011-2012
: Manusia Baru yang terus menerus dibaharui (Efesus 4:23,24)
2.
2012-2013
: Kepemimpinan yang membangun masyarakat (Kejadian 1:28, 29).
3.
2013-2014
: Kemitraan dan kesetaraan demi kesetiakawanan sosial (Galatia 3:28)
4.
2014-2015
: Membangun Kemitraan antar umat beragama demi keselamatan bangsa (Roma
10:14-15)
5.
2015-2016
: Menata alam secara adil demi kelangsungan hidup sejahtera (Mazmur 8:6-9)
SASARAN,
KUALITAS SDI, POKOK KEGIATAN PELKAT
Berdasarkan Pemahaman Iman, Tata Gereja dan
PKUPPG maka disusun sasaran, kualitas dan profil SDI serta pokok-pokok setiap
PelKat sbb:
§ PA : Anak berkarakter positif dalam mewujudkan
damai sejahtera Allah.
§ PT : Teruna kreatif dan dinamis yang menjadi
berkat
§ GP : Pemuda yang Misioner
§ PKP : Perempuan yang menjadi teladan dalam
keluarga dan masyarakat
§ PKB : Bapak yang membangun dan menjaga keutuhan
keluarga guna menjadi berkat di masyarakat demi kemuliaan Allah
§ PKLU : Komunikasi PKLU sebagai teladan bagi
anak, cucu dan keluarga
Kualitas
SDI setiap PelKat Sbb :
§ PA : Pelayan > komitmen, peduli dan
mengupayakan yang terbaik. Anak > andalkan Tuhan, cinta keluarga, pantang
menyerah dan menjadi berkat
§ PT : Pelayan > komitmen, peka, peduli dan
memiliki kerendahan hati. Teruna > memiliki relasi yang baik dengan Tuhan dan
berani bersaksi, menjadi berkat dalam keluarga, percaya diri, kreatif, dinamis
dan mandiri
§ GP : Menjadi kader gereja dan masyarakat yang
bisa diandalkan
§ PKP : Mampu membina suasana yang baik di
lingkungan sekitar keluarga dan masyarakat
§ PKB : Bapak yang melindungi keluarga
§ PKLU : Spiritualitas kuat dan selalu bersyukur
Profil
SDI setiap PelKat :
§ PA : Senantiasa berdoa dan bersyukur, taat dan
hormat, ramah dan rendah hati, rajin dan bertanggungjawab, berani dan pantang
menyerah
§ PT : Kesukaannya adalah Firman Tuhan, menjadi
partner bagi orang tua, energik, kreatif dan dinamis, memahami perbedaan, mampu
memilih yang positif
§ GP : Pemuda yang dinamis, kreatif, setia dan
berani
§ PKP : Rendah hati, membina keluarga, berpikir
konstruktif, aktif dalam persekutuan, membuka diri terhadap masyarakat
sekeliling
§ PKB : Bapak yang Tangguh dan luwes
§ PKLU : Percaya diri sendiri dan mampu membawa
perubahan dalam keluarga dan masyarakat
Profil
PelKat secara menyeluruh
PelKat menjadi ujung tombak pelaksana visi dan
misi GPIB, spritualitas yang teguh, mandiri, kreatif, peduli, mampu
bekerjasama, berpikir secara global dan bertindak secara lokal
Pokok – pokok Kegiatan setiap PelKat :
§ PA : Spiritual dan Sosial
§ PT : Spiritual, Sosial, Kreatif
§ GP : Spiritual, Sosialisasi, Wawasan Kebangsaan
dan Global, Kader Gereja dan Masyarakat, Pembinaan yang tepat guna
§ PKP : Kegerejaan, Kekeluargaan, Kewirausahaan,
Kemasyarakatan
§ PKB : Kegerejaan, Kekeluargaan, Kewirausahaan,
Kemasyarakatan
§ PKLU : Spiritual, Sosial, Intelektual, Fisik
Tidak ada komentar :
Posting Komentar