Bacaan
: Kitab Wahyu 1 : 1 – 8
LATAR
BELAKANG
Kitab
Wahyu aslinya dalam Perjanjian Baru berbahasa Yunani, disebut “Apokalupsis”. Kata
Apokalupsis berasal dari dua kata dasar Yunani, yaitu “apo” (artinya dari) dan “kalupsis”
(artinya tutup). Jadi, Apokalupsis artinya menyingkapkan dari yang tertutup,
untuk diketahui. Karena itu sering juga Kitab Wahyu disebut “Penyingkap Tabir
Rahasia”. Wahyu adalah suatu penglihatan yang diberikan Allah. Penglihatan itu
bisa sangat jelas, atau bisa juga berupa tanda/simbol yang harus ditafsirkan,
semua itu tergantung urgensinya.
Kitab
Wahyu Kristus kepada Yohanes di tulis sekitar tahun 100 Masehi. Wahyu kepada
Yohanes ini adalah dari Allah kepada Kristus untuk ditunjukan kepada para
hamba-Nya mengenai apa yang harus segera terjadi pada akhir zaman. Yang dulu dirahasiakan,
“hanya Allah saja yang tahu”, kini disingkapkan untuk diketahui oleh semua
umat-Nya.
Kristus
menyampaikan Wahyu kepada Yohanes melalui malaikat yang diutus-Nya. Roh Kudus
menguasai dan mendorongnya untuk melihat apa yang disampaikan oleh malaikat.
Wahyu
Yohanes ini merupakan suatu jawaban Allah atas pergumulan iman dan pengharapan
gereja pada zaman pemerintahan Kaisar Domitianus (81-96 M) yang kejam dan
lalim. Mengangkat diri sebagai Tuhan dan Allah. Para pemimpin gereja menolak
sebab hal itu perilahan. Ia menindas gereja dan dengan suatu maklumat ia
melarang adanya gereja, karena gereja dianggap membahayakan Negara. Para
pemimpin gereja ditangkap, dibuang ke suatu pulau dan dibunuh. Yohanes, salah
seorang pemimpin gereja di Asia Kecil, dibuang ke pulau Patmos (di Laut Tengah,
di sebelah barat Asia Kecil) dan pulau banyak pos-pos penjagaan tentara romawi.
Wahyu
bisa juga merupakan suatu pemberitahuan Kristus melalui Roh Kudus, yang
disampaikan kepada seorang hamba Kristus dalam menangani pekerjaan pelayanan
atau pemeliharaan iman umat Tuhan dalam persekutuan gereja-Nya. Wahyu itu
mengenai sesuatu yang harus segera ditindak lanjuti oleh hamba-Nya itu.
PENJELASAN
NAS
Bahan
pemberitaan hari Minggu ini dari Wahyu 1:1-8 ini terdiri dari dua bagian,
secara singkat dapat dijelaskan untuk dipahami sebagai berikut:
Bagian
Pertama (ayat 1-3) sebagai “Pendahuluan” mengenai Wahyu Yohanes ini.
Ayat
1, Wahyu ini bersumber dari Allah, dianugerahkan kepada Kristus, harus
ditunjukkan kepada para hamba-Nya apa yang harus segera terjadi pada akhir
zaman. Yohanes, hamba Kristus, menerima wahyu Kristus itu melalui penyataan
(penglihatan) malaikat yang diutus-Nya.
Ayat
2, Yohanes telah menyaksikan firman dan penglihatannya. Catatan: Yohanes
menulis dan mengirim tulisannya ke 7 jemaat di Asia Kecil melalui seorang
kurisnya, karena ia tidak bisa keluar dari Pulau Patmos karena ada pos
penjagaan yang ketat oleh tentara Romawi.
Ayat
3, Yohanes menyebutnya berbahagia mereka yang membacakan, mendengarkan dan
menurutisegala yang tertulis dalam wahyunya. Mengapa? Karena hal itu merupakan
penghiburan dan jawaban Allah atas pergumulan jemaat sehingga mereka
mendekatkan diri kepada Tuhan dalam iman, pengharapan dan kasih. Dengan itu,
jemaat dibimbing untuk mempersiapkandiri tidak gentar menghadapai penindasan
oleh penguasa Romawi yang semakin kejam. Karena waktunya kesudahan sudah dekat.
Catatan:
tentunya terkandung maksud bahwa yang murtad atau mengabaikan wahyu ini, dia
akan merana selamanya.
Bagian
kedua (ayat 4-8), adalah salam (ayat 4-6) dan penampakan Kristus (7-8).
Ayat
4-6, Yohanes menyampaikan salam kepada ke 7 jemaat di Asia Kecil:
Dari dirinya, ke 7 roh (malaikat)
yang menjaga jemaat, dan dari Yesus Kristus.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar