Minggu VI PRAPASKAH
Bacaan Kitab Lukas 15:8
– 10
Pengantar Nas
Pasal 15 Injil Lukas
ini mengandung tiga kisah mengenai kepedulian Tuhan Allah bagi mereka yang
terhilang. Mereka yang hilang itu adalah orang-orang berdosa serta para
pemungut cukai. Mereka dianggap sebagai komunitas terbuang dan terpinggirkan
oleh sebagian orang Yahudi pada waktu itu. Kisah tentang mereka yang hilang
diceritakan Yesus Kristus dengan menggunakan perumpamaan. Pertama, “domba yang
hilang”n(ayat 1-7). Kedua, “dirham yang hilang” (ayat 8-10). Ketiga, “anak yang
hilang” (ayat 11-32). Yang tersingkat dari cerita mereka yang hilang ini adalah
perumpamaan “dirham yang hilang.” Tema utama Injil Lukas mengenai cerita mereka
yang hilang ini berkaitan erat sekali dengan kegembiraan atau sukacita besar. Termasuk
juga sukacita besar terjadi dalam lingkup malaikat Tuhan. Karena apa dan siapa
yang hilang telah ditemukan kembali. Tentang dirham yang hilang itu barangkali
adalah dirham yang ada pada penutup kepala perempuan tersebut. Tentu saja
perempuan ini sangat miskin, karena hanya memiliki sepuluh mata uang. Perumpamaan
tentang dirham yang hilang itu sangat mirip dengan perumpamaan domba yang
hilang. Kedua kisah tentang yang hilang itu tetap diupayakan untuk di cari dengan
serius oleh pemiliknya agar supaya ditemukan. Berbeda dengan anak yang hilang,
yang berinisiatif untuk kembali ke rumah bapanya adalah anak itu sendiri.
Penjelasan Nas.
Ayat 8. Orang yang
kehilangan satu dirham adalah seorang perempuan. Pasti dia sangat bersedih hati
karena kehilangan uang tersebut dan sangat gembira jika uangnya diketemukan
lagi. Karena itu perempuan tersebut berusaha seteliti mungkin mencari uangnya
yang hilang dengan menyalakan pelita serta menyapunya. Mengingat bagi perempuan
itu uang yang hilang sangat penting, berharga dan berguna dalam hidup serta
penghidupannya. Memang dia masih memiliki sembilan dirham namun tidaklah mudah
melupakan atau membiarkan begitu saja satu dirham yang hilang. Rasa kehilangan
satu dirham bagi perempuan ini tidak dapat digantikan dengan sembilan dirham
yang masih ada padanya.
Ayat 9. Apabila perempuan
ini menemukan kembali satu dirhamnya yang hilang, maka sukacita besar
menguasainya dengan melimpah. “Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab
dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.. “ Adalah wajar jika orang yang bersukacita pasti ingin supaya orang lain juga
bersukacita bersamanya. Demikian pula orang yang bergembira bersamanya. Perasaan
dan pikiran perempuan ini sangat dipenuhi kegembiraan yang luar biasa. “Heureka,
heureka ... Aku telah menemukannya, aku telah menemukannya ! Begitulah ungkapan
bahasa sukacita tersebut .
Ayat 10. Disinilah letak
maksud dan makna perumpamaan tentang yang hilang. “... akan ada sukacita pada
malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Peristiwa ini
melebihi sukacita bagi banyak orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Pertobatan
para pemungut cukai dan orang berdosa bukanlah peristiwa yang biasa-biasa saja.
Akan tetapi kejadian yang sungguh luar biasa dan tidak menganggapnya sia-sia.
Penerapan Nas
Dirham yang hilang itu
bukan karena kemauan dan kesalahannya sendiri sehingga dia hilang. Demikian pula
keberadaan serta keadaan pemungut cukai dan mereka yang terpinggirkan waktu
itu. Merekalah yang disebut “yang hilang.” Mereka dianggap serta dicap oleh
sebagian besar orang Yahudi saat itu adalah orang berdosa. Rupanya pemahaman
sebagian orang Yahudi seperti ini sangat keliru. Injil Lukas hendak mengajak
kita mengenal kasih Tuhan Allah yang luar biasa terhadap mereka yang hilang dan
merasa berdosa. Tuhan Allah sangat peduli dengan mereka yang terpinggirkan
serta dipinggirkan oleh para petinggi, tokoh agama dan tokoh masyarakat waktu
itu. Sehingga apabila mereka yang hilang itu ditemukan dan bertobat, maka
terjadilah sukacita serta kegembiraan Surgawi yang melimpah. Karena itu bagi
kita seorang pendosa terbesar sekalipun bisa dituntun untuk bertobat. Selagi dia
masih memiliki hidup pasti selalu terbuka harapan baginya agar bertobat. Jika orang
berdosa bertobat dan berbalik kepada Tuhan Allah pasti mendapatkan pengampunan
serta belas-kasihanNya yang tak terbilang.
Tuhan Allah begitu rela
menunjukkan belas-kasih-Nya kepada mereka yang bertobat. Kebaikan serta
kemurahan-Nya diberikan kepada mereka yang hilang dan ditemukan kembali. Seperti
satu dirham yang hilang dan diketemukan, begitu pula satu orang yang
diketemukan dan bertobat membuat sukacita Surgawi yang besar. Meskipun hanya
satu orang saja yang bertobat kita juga bersukacita dalam Tuhan. Sehingga kita
dewasa ini mencari mereka yang terhilang adalah tugas panggilan dan pengutusan
Gereja yang serius dan cermat. Tugas gereja ini tidak mudah, sebab itu harus
memiliki perhatian dan kepedulian semua kita secara bersama-sama. Patut kita sadari
mencari mereka yang hilang dalam kegelapan dunia yang fana ini tidaklah gampang
dan gampangan. Kita membutuhkan sinar
cahaya yang menerangi juga menuntun kita dalam kegelapan mencari yang hilang
adalah Firman dan Roh Tuhan. Dengan Firman dan Roh Tuhan kita diberikan
kearifan menyisir, memilah serta memilih agar menemukan mereka yang hilang
untuk bertobat, berbalik kepada Tuhan Allah.
H.L.T/Maji|SGD|GPIB|edisi
138|
LATAR BELAKANG KITAB
Penulis : Lukas.
Waktu Penulisan
: Antara tahun 68 M dan 70 M.
Rentang Waktu :
Sekitar 38 tahun ( 5 SM – tahun 33 Masehi)
Judul Kitab :
Dari penulis kitab ini : Lukas.
Latar Belakang :
Lukas merupakan kitab terpanjang dan terperinci dari keempat Injil. Lukas
adalah seorang dokter non Yahudi yang menulis Injil ini dan Kitab Kisah Para
Rasul untuk membantu seorang Kristen baru yang bernama Teofilus. Sebagai
seorang rekan dalam penginjilan Rasul Paulus, Lukas dapat mempresentasikan
kisah sejarah hidup Yesus secara terperinci. Lukas membahas kemanusiaan Yesus
lebih banyak dari pada Injil Injil lain.
Tempat Penulisan
: Kemungkinan di Kaiserea atau di Roma.
Mulanya ditujukan
Kepada : Secata spesifik kepada Teofilus, secara khusus kepada orang orang
Yunani; dan secara umum kepada semua orang non Yahudi.
Isi : Lukas
disebut sebagai “Kitab paling indah yang pernah ditulis”. Ia menulis dengan
bercerita kepada kita tentang orang tua Yesus; kelahiran saudara sepupu-Nya,
Yohanes Pembaptis; perjalanan Maria dan Yusuf ke Bethlehem dan silsilah Yesus
dari Yusuf. Pelayanan Yesus kepada umum mengungkapkan belas kasihan dan
pengampunanNya yang sempurna melalui kisah orang Samaria yang baik hati (Pasal
10); anak yang hilang (pasal 15); orang kaya dan Lazarus (pasal 16), Ketika
orang banyak percaya atas kasih Yesus yang tanpa prasangka, yang melampaui
semua batas batas manusia, banyak pula yang menentang dan melawan
pernyataan-Nya. Para pengikut Yesus di dorong untuk menghitung harga pemuridan mereka,
ketika musuh musuh-Nya berusaha membunuh-Nya di atas kayu salib. Akhirnya,
Yesus pun dikhianati, diadili, dijatuhi hukuman mati, dan disalibkan. Akan
tetapi, kubur tidak dapat menahan-Nya! Kebangkitan-Nya menjamin kelanjutan
pelayanan-Nya untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (19:10). Setelah
kemunculan-Nya pada sejumlah kesempatan kepada murid-murid-Nya, Roh Kudus pun
dijanjikan dan Kristus naik kepada Bapa.
Kata Kunci :
“Yesus”;”Anak Manusia”. Sebagai inkarnasi Allah, “Yesus” sering dirujuk sebagai
“Anak Manusia”. Silsilah Yesus dari Yusuf begitu terperinci, demikian juga
karakter kemanusiaan dan kehidupan-Nya yang lain.
Tema :
- Yesus mengerti kelemahan, godaan dan percobaan atas diri kita.
- Yesus datang untuk menyelamatkan baik orang Yahudi maupun non Yahudi.
- Yesus menyelamatkan orang-orang yang terbuang …. dan yang diterima masyarakat.
- Yesus datang untuk menyelamatkan baik yang miskin dan kaya.
- Yesus datang untuk menyelamatkan baik orang dewasa maupun kanak-kanak.
- Yesus datang untuk menyelamatkan baik pria maupun wanita.
- Yesus datang untuk menyelamatkan baik orang merdeka maupun tertindas.
- Yesus datang untuk menyelamatkan setiap orang!
Garis Besar :
- Pengantar. 1:1-4.
- Kelahiran dan masa kecil Yohanes Pembaptis dan Yesus. 1:5-2:52.
- Pelayanan Yohanes Pembaptis. 3:1-20.
- Pembaptisan, silsilah dan pencobaan terhadap diri Yesus. 3:21-4:13.
- Pengajaran dan pelayanan kesembuhan yang dikerjakan Yesus. 4:14-9:50.
- Perjalanan Yesus dari Galilea ke Yerusalem. 9:51-19:27.
- Penderitaan dan penyaliban Yesus 19:28-23:49.
- Penguburan, kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Sorga. 23:50-24:53.
Sumber : Lembaga
Alkitab Indonesia.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar