Lukas 1:42-45
Orang selalu berlomba untuk menjadi ‘nomor satu’ dalam hidup ini. Dan orang akan sangat bangga kalau ia berhasil dinobatkan menjadi ‘nomor satu’. Majalah atau surat kabar biasanya mempublikasikan nama-nama mereka yang berpredikat ‘nomor satu’ dalam hidup ini : siapa orang paling kaya di dunia, siapa orang paling berkuasa di dunia, siapa orang yang penghasilannya paling besar di dunia, siapa perempuan yang paling cantik di dunia dan seterusnya.
Menurut saudara, siapakah istri ‘paling bahagia’ di antara isteri-isteri yang ada di dunia? Beberapa orang mengatakan bahwa isteri yang paling bahagia di antara isteri-isteri yang ada di dunia adalah Hawa, isteri Adam. Sebab menurut orang-orang itu, Hawa tidak mempunyai mertua. Jadi sebagai isteri Adam, Hawa tidak pernah terlibat konflik dengan mertua, terutama ibu. Itu menurut pendapat beberapa orang. Dan pendapat itu belum tentu benar.
Menurut saudara, siapakah perempuan ‘paling bahagia’ di antara perempuan-perempuan yang ada didunia? Menurut Alkitab, Maria dari Nazaret, tunangan Yusuf adalah perempuan ‘paling bahagia’ di antara perempuan-perempuan di dunia. Injil Lukas 1:41-42 mengatakan :”Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring : “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan-perempuan dan diberkatilah buah rahimmu”. Roh Kudus, Roh Allah, Allah sendiri yang menyuruh Elisabet mengatakan bahwa Maria adalah perempuan ‘paling bahagia’ di antara perempuan-perempuan yang ada di dunia. Sebagai bukti konkrit bahwa Maria adalah perempuan ‘paling bahagia’ di antara perempuan-perempuan yang ada di dunia adalah sambutan yang penuh sukacita dari bayi dalam rahim Maria. Yohanes yang waktu itu masih seorang bayi dalam rahim elisabet, melonjak kegirangan ketika mendengar salam Maria. Yohanes melonjak kegirangan dalam rahim elisabet sebaab yang sedang berada di rumah mereka adalah Ibu dari Mesias, Sang Penyelamat yang dari Allah adalah seorang perempuan biasa. Maria bukan anak bangsawan terhormat. Maria bukan anak pengusaha paling kaya. Maria bukan anak penguasa paling berkuasa. Maria bukan seorang politikus terkenal. Maria berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di Nazaret, sebuah kota kecil di daerh Galilea. Sekalipun Maria hanyalah seorang perempuan biasa, Allah berkenan memilih Mariah untuk mengandung, melahirkan, dan membesarkan Mesias, Sang Penyelamat dari Allah. Ketika Allah mencari seorang perempuan untuk mengandung, melahirkan, dan membesarkan Mesias, Sang Penyelamat dari Allah, Allah tidak memilih seorang perempuan dari kalangan ‘terhormat’. Allah justru memilih Maria, seorang perempuan biasa dan keluarga sederhana. Sebab yang menjadi ukuran bagi Allah bukan penampilan luar dari perempuan itu, yaitu kecantikannya atau status sosialnya. Yang menjadi ukuran bagi Allh adalah penampilan dalamnya, yaitu yang bebas dari kejahatan, hati yang bebas dari kebencian, hati yang bebas dari dengki, hati yang bebas dri dendam. Yang dibutuhkan adalah seorang perempuan yang rendah hati, seorang perempuan yang hidup takut akan Tuhan. Allah mengetahui bahwa Maria adalah perempuan yang paling tepat untuk mengemban tugas yang mulia, yaitu mengandung, ,elahirkan, dan membesarkan Mesias, Sang Penyelamat dari allah. Sebab hatinya bersih, tidak menyimpan dengki. Karena itu ketika harus menghadap allah dalam ibadah, jangan hanya mengutamakan penampilan luar seperti : pakai pakaian yang bagus, berdandan dengan rapih, dan sebagainya. Itu memang perlu. Tetapi yang sangat perlu adalah membershkan hati kita dari segala macam kejahatan seperti : kebencian, dendam, iri, dan sebagainya. Supaya kita berkenan di hadapan Allah.
---mfm-SGD-K—12---
Tidak ada komentar :
Posting Komentar