Bacaan : Lukas 1 : 5 -13
Sehubungan dengan penyelenggaraan ibadah kepada Allah, raja Daud membagi para imam dalam 24 kelompok Abia termasuk dalam kelompok ke delapan (1Tawarikh 24:10). Imam Zakharia termasuk dalam kelompok Abia dalam penyelenggaraan ibadah kepada Allah di Bait Suci. Sebagai seorang imam yang bertugas dalam penyelenggaraan ibadah kepada Allah, Zakharia selalu berusaha untuk menjadi seorang hamba Tuhan yang baik, yang setia, yang taat. Tidak hanya Zakharia yang selalu berusaha untuk hidup benar dihadapan Allah. Elisabet, istri Zakharia juga selalu berusaha untuk hidup benar di hadapan Allah. Dengan demikian kita boleh mengatakan bahwa Zakharia dan Elisabet istrinya, menjadi kesayangan Allah. Sebab mereka hidup menyenangkan hati Allah.
Selama menikah dengan Elisabet, Zakharia dan Elisabet tidak memperoleh anak. Sebab Elisabet tidak bias mengandung dan melahirkan anak karena mandul. Sebagai pasangan suami istri, Zakharia dan Elisabet tidak hanya berusaha supaya bisa memperoleh anak. Zakharia dan Elisabet juga terus menerus memohon kepada Tuhan melalui setiap doa yang mereka panjatkan kepada Allah, agar Allah berkenan memberikan kepada mereka anak sebagai “berkat” dalam hidup mereka sebagai suami istri. Tetapi sampai Zakharia dan Elisabet lanjut usia, mereka mereka tidak memperoleh anak. Mengapa Allah tidak mengabulkan permohonan orang-orang seperti Zakharia dan Elisabet yang menjadi kesayangan-Nya? Apa kesalahan Zakharia dan Elisabet yang membuat Allah tidak mengabulkan permohonan mereka?
Allah tidak mengabulkan permohonan Zakharia dan Elisabet bukan karena mereka berbuat kesalahan terhadap Allah. Allah tidak mengabulkan permohonan Zakharia dan Elisabet bukan karena Allah tidak lagi menyayangi kedua hamba-Nya itu. Allah tidak mengabulkan permohonan Zakharia dan Elisabet karena bagi Allah, belum tiba saatnya untuk mengabulkan permohonan kedua hamba-Nya itu. Allah tidak mengabulkan Zakharia dan Elisabet karena Allah menunggu saat yang tepat untuk memberikan kepada Zakharia dan Elisabet anak yang mereka minta dari Allah. Injil Lukas 1 menceritakan, setelah Zakharia dan Elisabet lanjut usia, Allah mengutus malaikat-Nya untuk menemui Zakharia dan menyampaikan berita sukacita dari Allah bahwa Allah berkenan mengabulkan permohonan Zakharia dan Elisabet. Allah akan memberikan kepada Zakharia dan Elisabet seorang anak laki-laki. Ketika Zakharia sedang bertugas sebagai Imam di Bait Suci, malaikat Allah menemui Zakharia dan berkata kepada Zakharia : ”Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes” (Lukas 1:13).
Setelah mendengar berita sukacita dari Allah yang disampaikan oleh malaikat, seharusnya Zakharia meresponi berita sukacita dengan luapan sukacita. Sebab akhirnya Zakharia dan Elisabet bisa memiliki anak dalam perkawinan mereka. Tetapi Zakharia memberikan respon sebaliknya atas berita sukacita itu. Zakharia tidak percaya kepada berita yang disampaikan malaikat Allah. Zakharia meragukan kebenaran Firman Allah yang disampaikan melalui malaikat. Sebab Elisabet tidak hanya mandul. Elisabet juga telah lanjut usia. Menurut akal sehat manusia, sangat tidak mungkin bagi Elisabet yang mandul dan telah lanjut usia untuk mengandung dan melahirkan anak.
Allah adalah Bapa Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia selalu mendengar setiap doa yang kita panjatkan dan Dia pasti mengabulkan setiap permohonan yang kita sampaikan kepada-Nya. Tetapi Allah akan memberikan ’yang kita minta kepada-Nya’ bukan menurut waktu yang kita tentukan. Allah akan memberikan ’yang kita minta kepada-Nya’ menurut waktu yang Dia sendiri tentukan. Cukup lama Zakharia dan Elisabet memohon kepada Allah agar Allah berkenan memberikan kepada mereka anak dalam perkawinan mereka. Setelah Zakharia dan Elisabet lanjut usia, barulah Allah memberikan kepada mereka ’yang mereka minta kepada Allah’, Elisabet yang telah lanjut usia itu mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki.
Allah adalah Bapa Maha Pengasih dan Penyayang. Dia selalu mendengar setiap doa yang kita panjatkan dan Dia pasti mengabulkan setiap permohonan yang kita sampaikan kepada-Nya. Tetapi Allah akan memberikan ’yang kita minta kepada-Nya’ bukan menurut keinginan kita. Allah akan memberikan ’yang kita minta kepada-Nya’ sesuai ’yang kita butuhkan dalam hidup kita.
Karena itu jangan pernah marah kepada Allah kalau Allah belum memberikan kepada kita ’yang kita minta kepada-Nya’. Belajarlah dari cerita tentang Zakharia dan Elisabet . juga jangan pernah marah kepada Allah kalau Allah memberikan ’sesuatu yang lain, yang berbeda’ dari yang kita minta kepada-Nya. Sebab Allah mengabulkan permohonan kita bukan menurut ’yang kita inginkan’, melainkan sesuatu dengan ’yang kita butuhkan’. Sebab Allah lebih mengetahui apa yang paling kita butuhkan dalam hidup ini.
---mfm----SGD-K-12----
Tidak ada komentar :
Posting Komentar