Bacaan : MATIUS 25 : 14 – 30
LATAR BELAKANG
Perikop Injil Mathius 25 : 14 – 30 di beri judul oleh LAI dengan perumpamaan tentang talenta. Untuk itu dibutuhkan kecermatan memahami arti, maksud dan tujuan perumpamaan dan kedua memahami kaitannya dengan talenta. Dengan begitu uraian teks pada pasal 25 dapat dimengerti isi dan maknanya.
Namanya juga perumpamaan atau ibarat yang tentu saja tidak menunjuk pada realitas yang sebenarnya alias samar-samar, maka untuk memahami sebuah perumpamaan kita harus mengerti dulu apa pokok soalnya. Jika dalam pasal 25:14 , dijelaskan bahwa pokok soalnya adalah Kerajaan Sorga, maka soal ini dulu yang harus ditelusuri, sampai diperoleh kejelasan tentang keterkaitannya dengan talenta itu.
Wimoady Wahono dalam bukunya, “Disini Kutemukan” (1990) hal. 391 memberi penjelasan yang ringkas dan praktis untuk mengerti apa latar belakang soal perumpamaan. Yesus banyak menggunakan bercerita sebagai cara Dia menyampaikan pesan-pesan rohani. Dalam bercerita itu gagasan pokok disampaikan dengan metode perumpamaan, contohnya perumpamaan tentang talenta. Inti ajaranNya adalah soal Kerajaan Allah, lalu Kerajaan Allah itu diuraikan dengan menggunakan perumpamaan talenta. Yang menjadi soal lalu apa pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah (bukan soal talenta). Wismoady membantu kita mendapatkan penjelasan sebagai berikut :
“Dalam pandangan orang Yahuddi, Kerajaan Allah dipahami sebagai berlakunya kuasa dan kegiatan Allah secara nyata di dunia. Bagi mereka, kekaisaran Romawi adalah kekaisaran yang kacau-balau dan menyerobot kekuasaan Allah. Kerajaan Allah akan datang dan umat menunggu dengan mentaati perintah Raja sesuai dengan hukum Taurat.”
Sementara bagi Yesus, Kerajaan Allah itu sudah merupakan kenyataan pada masa itu di Galilea, Kerajaan Allah bukan lagi menjadi konsepsi mesianik di masa depan, tetapi sudah menjadi realitas nyata di dalam diriNya (Markus 1:14-15). Bahwa kemudian timbul reaksi positif dan negative terhadap pernyataan Yesus itu, namun apa pun juga isi perumpamaan yang diajarkan Yesus itu intinya mau menegaskan datang dan akan berlakunya kuasa Allah atas dunia dan manusia. Bagaimana Tuhan Yesus dapat berkata bahwa Kerajaan Allah sudah dekat? Kerajaan Allah dikatakan sudah dekat karena Tuhan Yesus sendirilah yang menjadi Penguasa dari Kerajaan Allah, sehingga pada saat kuasaNya dinyatakan, saat itu jugalah Kerajaan Sorga hadir.
Dengan inti ajaran Yesus tentang Kerajaan Allah seperti ini, maka talenta dipakai Yesus untuk menguraikan isinya.
TELAAH ISI
Pada ayat 14, Yesus memulai cerita dengan perumpamaan seorang yang mau bepergian ke luar negeri dan memanggil hamba-hambanya serta mempercayakan hartanya kepada mereka. Masing-masing diberi modal usaha lima talenta, dua talenta dan satu talenta yang diberi sesuai dengan kesanggupannya (ayat 15). Persoalan muncul kemudian, karena hamba yang menerima satu talenta tidak mendaya-gunakan usahanya (ay. 18) bahkan mengembalikan modal satu talenta itu kepada tuannya (ay. 24).
Reaksi majikan yang memberi modal tentu saja memuji hamba-hambanya yang mendayagunakan usaha berdasar talenta yng diberi serta menghasilkan keuntungan ganda dua kali lipat (tambahan lima dan dua talenta). Namun bagi hamba yang tidak menjalankan usaha, kepadanya dinyatakan “hamba yang jahat dan malas !” (ay 26) lalu satu talenta yang diterimanya itu diambil dan diserahkan kepada hamba yang menerima 10 talenta bahkan hamba yang tidak berguna itu kemudian dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap (ay. 28-30).
MAKNA TEOLOGISNYA
Sekarang kita coba menghubungkan / mengkaitkn soal inti Kerajaan Allah dengan talenta, yakni allah itu berkuasa penuh atas kehidupan di dunia dan kepada manusia. Jika Allah mengaruniakan berkat dalam bentuk kesempatan atau peluang menikmati hidup, maka anugerah (talenta) kehidupan itu harus dimaknai dengan kerja keras, penuh disiplin, memanfaatkan kekuatan SDI yang Tuhan berikan untuk bermanfaat (bersaksi) bagi orang lain dan bagi dunia pada umumnya. Hamba yang jahat dan malas, adalah orang yang tidak tahu bersyukur dan tidak mau bersaksi atas anugerah kehidupan. Tetapi kepada orang yang mau bekerja keras, berusaha mendayagunakan potensinya demi kepentingan diri dan sesame serta bagi dunia, maka kepadanya diberi pujian sebagai hamba yang baik dan setia dan kepadanya akan diberikan tanggungjawab dalam perkara yang besar bahkan layak turut serta dalam kebahagiaan tuannya (ay. 21-23)
APLIKASI TEKS
Problem kita hari ini adalah bagaimana memahami anugerah Tuhan dalam dalam kehidupan nyata. Contoh dalam kitab kejadian terkait dengan ciptaan Tuhan dalam Kejadian 2:15, dimengerti salah oleh hawa (kej. 3:1-8) sehingga berakibat fatal (kej. 3:23-24). Hal ini hendak diingatkan kembali lewat kitab Injil Mathius 25, tegasnya; setiap umat (individu/bersama-sama) yang percaya, hendaknya mengisi dan memanfaatkan hari-hari yang penuh anugerah dengan segala kekuatan SDInya untuk menjadi berkat bagi sesame dan dunia. Kesimpulannya, persepsi tentang Kerajaan Allah dengan demikian menjadi jelas, Allah menghendaki kita berbuat sesuatu dengan karya nyata.
Ay. 15. TALENTA. Perumpamaan tentang talenta mengingatkan kita bahwa tempat dan pelayanan kita di sorga akan ditentukan oleh kesetiaan dalam kehidupan dan pelayanan kita di bumi (bd ay. 29). Talenta melambangkan semua kemampuan, waktu, sumber daya dan kesempatan untuk melayani Allah ketika masih dibumi ini. Hal-hal ini dianggap oleh Allah sebagai sesuatu yang dipercayakan kepada kita dan kita bertanggungjawab untuk mengelolanya dengan sebijaksana mungkin.
Ayat 29. SETIAP ORANG YANG MEMPUNYAI. Yesus menyatakan suatu prinsip penting yang berhubungan dengan pahala dan kedudukan orang percaya di sorga. Apa yang akan diterima orang percaya dalam Kerajaan Allah di masa yang akan datang tergantung pada apa yang mereka miliki saat ini. Kedudukan dan warisan di sorga akan sebanding dengan pengabdian mereka sekarang ini kepada jalan dan kerajaan Allah (lht cat. Luk 22:24-30)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar