Bacaan : Yeremia 12 : 1 – 17
Saudara, kekasih Kristus ...
Saudara, kekasih Kristus ...
Mungkin kita pernah bertanya dalam hati, mengapa kog orang-orang yang berbuat curang, manipulasi atau korupsi justru mengalami kehidupan yang lebih baik dan menikmati kesenangan dengan segala sesuatu yang dimiliki. Sementara kehidupan orang-orang jujur dan setia melakukan kehendak Tuhan justru mengalami banyak masalah serta penderitaan. Hal itu pula yang dialami oleh Yeremia. Suatu kali, ia melontarkan pertanyaan mengapa sepertinya Tuhan membiarkan orang-orang fasik hidup mujur. Menarik untuk diperhatikan, mengadukan keluhannya tentang keadilan Tuhan, dan ia pun menyadari siapa dirinya yang tidak layak sedikit pun untuk mempertanyakan keadilan Tuhan. Bagaimana Tuhan menanggapinya? Tuhan mengatakan bahwa Yeremia seperti seorang pelari yang sedang bertanding dengan seorang pejalan kaki (5a). Dengan demikian ia seharusnya menjadi pemenang. Bila dengan seorang pejalan kaki saja ia sudah menyerah kalah, bagaimana dengan perbandingan selanjutnya yakni melawan kuda (5b)? Tuhan tidak bermaksud meremehkan Yeremia, tetapi Ia menyadarkannya bahwa apa yang dialaminya belum seberapa, kaena kekuatan Tuhan tersedia baginya, bahkan dalam pergumulan yang lebih berat sekalipun. Dalam responnya di sini, Tuhan mengalihkan Yeremia dari fokus ke pribadi dan musuh-musuhnya kepada rencana Tuhan atas kehidupannya, seperti yang diungkapkan dalam ay.5.
Seringkali di dalam hidup ini, perhatian kita lebih tertuju pada kemujuran orang fasik, tantangan, dan tekanan hidup. Malah terkadang, hal itu membuat kita iri dan bertanya, mengapa seolah-olah Tuhan menutup mata dengan semua ketidakadilan itu. Perlu kita perhatikan, bahwa Tuhan tidak menginginkan kita berorientasi pada hal-hal seperti itu. Hal yang Tuhan inginkan adalah agar kita memiliki cara pandang yang benar, bahwa segala sesuatu yang terjadi seharusnya membuat kita bisa "berpacu melawan kuda", bertindak lebih dari yang biasa, dan menang terhadap situasi.
KJ.400 : 3,4
Doa: Biarlah kami menfokuskan hidup kami kepada apa yang menjadi rencana Tuhan
Seringkali di dalam hidup ini, perhatian kita lebih tertuju pada kemujuran orang fasik, tantangan, dan tekanan hidup. Malah terkadang, hal itu membuat kita iri dan bertanya, mengapa seolah-olah Tuhan menutup mata dengan semua ketidakadilan itu. Perlu kita perhatikan, bahwa Tuhan tidak menginginkan kita berorientasi pada hal-hal seperti itu. Hal yang Tuhan inginkan adalah agar kita memiliki cara pandang yang benar, bahwa segala sesuatu yang terjadi seharusnya membuat kita bisa "berpacu melawan kuda", bertindak lebih dari yang biasa, dan menang terhadap situasi.
KJ.400 : 3,4
Doa: Biarlah kami menfokuskan hidup kami kepada apa yang menjadi rencana Tuhan
Tidak ada komentar :
Posting Komentar