Minggu Adven IV
Senin, 24 Desember 2012
Bacaan Alkitab : Yesaya 62 : 10 – 12
10 ¶
Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah
jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu,
tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa! 11 Sebab inilah yang telah
diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion:
Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah
jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di
hadapan-Nya. 12 Orang akan menyebutkan mereka "bangsa
kudus," "orang-orang tebusan TUHAN," dan engkau akan disebutkan
"yang dicari," "kota yang tidak ditinggalkan".
Jemaat Tuhan yang Terkasih; Syalom !
Saat ini, kita dan keluarga datang beribadah di
gereja dalam menyambut kedatangan (kelahiran) Sang Bayi Kudus, Yesus Kristus,
Tuhan dan Juruselamat dunia. Allah hadir dan melawat manusia dan dunia karena
kasih-Nya. Itu dinyatakan melalui Tuhan Yesus, Anak-Nya yang tunggal. Dia lahir
dalam kesederhanaan dan kehinaan umat manusia untuk menebus, melepaskan dan
menyelamatkan kita, supaya kita selalu menikmati kasih-Nya. Manusia dibebaskan
dari cengkeraman kuasa jahat, supaya jangan lagi hidup dalam kegelapan
melainkan dalam terang kebenaran-Nya.
Hidup bangsa Israel yang berada dalam tekanan
dan penderitaan di tempat pembuangan tidak menyenangkan. Musuh berbuat dengan
sesukanya, sebab begitulah watak penjajah terhadap kaum yang dijajahnya. Tidak
ada sukcita dan kedamaian. Harga diri pun nyaris pupus. Hal ini sangat
merisaukan dan dirasakan berjalan sangat lama. Tentu mereka rindu akan
kebebasan. Itulah gambaran dari umat yang mengenal Allah, tapi suka melanggar
perintah-Nya. Bangsa ini sadar akan perbuatan jahatnya dan mereka berkeluh
kesah memohon pertolongan Tuhan datang segera. Mereka rindu mengalami kelepasan
dan kemerdekaan dari tangan bangsa yang menjajahnya. Apakah Tuhan berdiam diri
dan apakah Dia tidak berupaya untuk melepaskan umat-Nya? Dia tetap ingat akan
perjanjian-Nya dengan nenek moyang mereka yang hidup dalam ketaatan dan
kesetiaan akan perintahnya. Dia pasti segera bertindak!
Saudara – saudara yang terkasih;
Umat Israel merasakan lamanya penantian shingga
muncul keluhan “masakan Engkau berdiam diri dan tinggal diam?” Memang Tuhan cukup
lama murka terhadap mereka dan mereka pun rindu keselamatan-Nya segera atas
negerinya (bagi Sion).
Kejatuhan Yerusalem itu digambarkan bagaikan
istri yang ditinggalkan oleh suami (menjadi sunyi dan tersingkir). Kemudian,
pada saat bangsa itu diterima dan diperkenankan Tuhan, maka posisinya
digambarkan bagai yang bersuami. Dalam sapaan nabi, umat Israel diminta untuk
hidup yang baik. Lalu Allah menjamin bahwa kota mereka akan aman dalam kawalan
Tuhan dan membuatnya menjadi kemasyuran di bumi (band, ayat 1-9).
Kini Allah mau supaya mereka yang datang
kepada-Nya adalah untuk beribadah (berbakti). Mereka patut tulus dan bersih
hatinya dan mau hidup suci dalam beribadah di hadapan-Nya. Allah memberi
keadilan-Nya pada mereka yang tertindas – orang miskin, sebab mereka berseru
pada-Nya. Allah melalui Yesus Kristus memihak pada mereka yang menderita (kaum
papa-takberdaya) untuk menyelamatkan mereka. Hanya di dalam Dia, manusia
beroleh keselamatan.
Jangan ada hambatan dan rintangan menuju jalan
pada-Nya. Jalan ke arah Dia harus bebas dari rintangan (=batu-batu). Panji
kebesaran Tuhan (Salib dan Syalom) haruslah ditegakkan dan nampak bagi
bangsa-bangsa. Keselamatan Sion (Yerusalem) adalah suara kebenaran
(keselamatan) Tuhan yangharus diperdengarkan sampai ke ujung bumi. Teringatlah
kita dengan lagu rohani : Dari pulau dan
benua, terdengar selalu terus, lagu pujian bergema, bagi nama Penebus. Glo ….
Ria, in excelsis Deo. Keselamatan diterima bagi mereka yang percaya dan
berjalan di hadapan-Nya. Umat Allah akan disebut bangsa yang kudus, umat
tebusan-Nya. Mereka menjadi alat Tuhan bagi bangsa-bangsa yang mencari-Nya.
Jemaat Tuhan yang terkasih;
Kita adalah Israel baru, yang dipanggil ke luar
dari kegelapan dosa dan masuk dalam terang-Nya yang ajaib, serta menjadi umat
tebusan-Nya yang rajin memberitakan perbuatan-perbuataan Tuhan yang besar. Kita
juga turut dalam arak-arakan selaku alat (pelayan) Tuhan yang mengumandangkan
lagu merdu ke sudut-sudut hidup manusia tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus
dan keselamatan yang dibawa-Nya. Jagalah kekudusan hati dalam kehidupan kita
selaku orang beriman dan senantiasa taat pada perintah-Nya. Luruskanlah jalan bagi
Tuhan dan jangan ada hambatan dalam hidup kita menuju jalan ke rumah Tuhan
serta sungguh-sungguh dalam ketulusan beribadah kepada-Nya. Saudaraku, selamat
menyongsong, menyambut dan merayakan Natal Kristus. Damailah di hati dan
damailah juga di bumi. Salam bagimu sekalian. Selamat menyambut hari Natal (we
wish you a merry Chrismas) Tuhan selalu menyertai dan bersama umat-Nya. SGD | A.H. L. L/js
Tidak ada komentar :
Posting Komentar