Minggu Adven IV
Minggu, 23 Desember 2012
Bacaan Alkitab : Yesaya 61 : 1 – 9
1
¶ Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh
karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk
hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, 2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan
hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, 3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan
kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian
ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon
tarbantin kebenaran," "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan
keagungan-Nya.
4 ¶
Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan
mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan
membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun
menjadi sunyi. 5 Orang-orang luar akan
melayani kamu sebagai gembala kambing dombamu, dan orang-orang asing akan
bekerja bagimu sebagai petani dan tukang kebun anggurmu. 6 Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan
dinamai pelayan Allah kita. Kamu akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan
memegahkan diri dengan segala harta benda mereka. 7 Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua
kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan
mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi
kepunyaanmu. 8 Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan
kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian
abadi dengan kamu. 9 Keturunanmu akan
terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku
bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka
adalah keturunan yang diberkati TUHAN.
Saudara – saudara yang terkasih, dalam memasuki
minggu-minggu adven, kita mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya,
yang bermuara pada Natal Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat manusia. perikop
ini bersaksi tentang kabar selamat yang dari Tuhan. Mari kita perhatikan
bagaimana Allah memanggil dan mengutus nabi-Nya untuk menyatakan
keselamatan-Nya.
Para nabi dipanggil dan diutus Tuhan dalam
hubungan dengan pekerjaan atau karya keselamatan-Nya. Perikop bacaan ini
merupakan syair yang sejiwa dengan pasal 60 dan 62, di mana posisi nabi yang
diutus Tuhan adalah selaku pemberita. Nabi ditugaskan untuk menubuatkan tentang
keselamatan di Yerusalem. Selanjutnya, bahwa berita keselamatan itu
mendatangkan kegirangan bagi umat (termasuk sang nabi) yang menantikannya. Ada
dua hal penting yang perlu diperhatikan; sang nabi diurapi (dilantik) terlebih
dahulu baru kemudian ditugaskan. Setelah itu barulah berita keselamatan
disampaikan kepada Yerusalem.
Selanjutnya perhatikanlah maksud yang
terkandung tentang umat yang bergirang (bersukacita) atas berita keselamatan
Tuhan melalui hamba-Nya.
1). Nabi diutus untuk menyampaikan firman-Nya
bagi orang sengsara (menderita), orang berkekurangan, orang miskin dan yang
tertekan. Dalam keadaan menderita (tertindas) mereka memperoleh kabar baik.
Berita Injil dari sang Nabi ditujukan bagi mereka yang patah hati, patah
semangat atau putus asa dan bagi mereka yang tidak punya pengharapan atas masa
depan yang cerah. Mereka yang tertawan akan diberi (memperoleh) kebebasan dari
perhambaan (tidak sanggup bayar hutang). Pembebasan tersebut dikaitkan dengan
tahun sabat (tahun penghapusan hutang; Ulangan 15:1-18); atau dengan tahun
kelima puluh yaitu tahun Yobel (Imamat 25:10-17). Tahun itu disebut dengan
tahun rahmat (tahun perkenan) Tuhan. Orang tertindas beroleh kelepasan
(merdeka), tapi penindas mereka mendapat hukuman Tuhan. Bangsa-bangsa yang
pernah menindas Israel, dihancurkan.
2). Mereka yang terbuang merindukan pulang ke
negeri atau ke kampung halamannya untuk membangun kembali Yerusalem (kota-kota
yang runtuh), yang sudah begitu lama (berabad-abad) menjadi sunyi. Pada sisi
lain, digambarkan pula bagaimana orang-orang asing menjadi buruh mereka dalam
peternakan, pertanian dan pemeliharaan kebun anggur. Orang Israel sendiri
memperoleh posisi sebagai pelayan-pelayan Tuhan dan akan menikmati kekayaan
bangsa-bangsa. Mereka menjadi penyampai berkat Allah dan hidup dalam syalom
(damai sejahtera) Tuhan. Hidup mereka yang dulu sengsara akan mendapat warisan
dua kali lipat, sehingga mereka penuh dengan sukacita abadi. Perubahan itu
terjadi dari pihak Tuhan sebab IA mencintai hukum sebagaimana nenek moyang
mereka dulu juga mencintai keadilan dan hukum-hukum-Nya. Israel patut hidup
dalam perjanjian Tuhan, sebab itulah jaminan keselamatan-Nya. Bangsa-bangsa
akan melihat mereka sebagai keturunan yang diberkati Tuhan.
Uraian firman Tuhan di atas menggambarkan
keadaan umat yang menderita dan tertekan. Akan tetapi, Tuhan tidak akan
membiarkan mereka begitu saja. Keluhan dan kerinduan mereka kepada Tuhan pasti
didengar dan diperhatikan-Nya. Kesimpulannya adalah :
1.
Allah akan membebaskan dan melepaskan umat-Nya
sehingga mereka beroleh keselamatan-Nya. Namun mereka patut hidup di dalam
kebenaran Tuhan, supaya Dia berkenan memakai umat-Nya sebagai pelayan dan alat
berkat Tuhan bagi bangsa-bangsa.
2.
Dalam menyambut
kedatangan Tuhan, ada makna iman yang kita petik yaitu untuk sedia mengevaluasi
dan mengoreksi hidup kita. Apakah kita masih berada dalam jalan kebenaran Tuhan
ataukah sudah jauh dari jalan-Nya? Menjauh dari Tuhan dapat membahayakan hidup
beriman.
3.
Perenungan ini penting, supaya kita beserta seluruh
keluarga datang memohon pertolongan-Nya dan bersedia untuk diperbaharui serta
hidup dalam pertobatan dengan tuntunan Roh Kudus.
4.
Kita patut menjadi umat Tuhan yang setia, taat pada
perintah-Nya dan menjadi alat berkat-Nya di dunia ini.
Selamat menyambut natal dan bukalah hati kita
bagi Dia, Bayi Natal, agar hidup kita selalu berkenan kepada-Nya. Amin. SGD|A.H.L/js
Tidak ada komentar :
Posting Komentar