MINGGU
SESUDAH NATAL
Minggu, 28
Desember 2014
Bacaan
Galatia 4 : 1 – 11
PENGANTAR Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia adalah salah satu surat yang-paling penting dari sekian surat Rasul Paulus. Menjadi teramat penting karena berisi jaminan keselamatan bagi orang Kristen dan menjadi dasar berkembangnya kekristenan pada masa itu. Ajaran yang ditekankan adalah, keselamatan adalah anugerah Allah yang diterima karena manusia percaya kepada Yesus Kristus (bnd. 3:5) dan bukan karena menjalankan hukum agama.
Hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali, manusia menjadi orang bebas dan merdeka dari kewajiban untuk mengikuti hukum Musa. ltu terjadi semata-mata supaya orang percaya dapat mengikuti kehendak Allah. Paulus menandaskannya dan mengatakan:
" Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Yesus Kristus, supaya kamu pundibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan karena melakukan hukum Taurat" (2:16).
Surat ini menjadi sangat penting berkaitan dengan situasi yang dihadapi oleh orang-orang Kristen non-Yahudi di Galatia yang kemudian mendapatkan pemecahannya melalui sidang di Yerusalem bahwa Titus adalah seorang Kristen tanpa harus disunat. Pemecahan masalah antara dua kubu dari pihak Yahudi dan non-Yahudi yang kemudian menjadi Kristen adalah iman yang sama kepada satu Allah (Gal 2:8, Roma 3:30, 10:12). Dasar keselamatan bukan karena melakukan hukum Taurat, sehingga dua kubu yang saling bertikai dan membenci satu terhadap yang Iainnya diperdamaikan oleh kepenaran lnjil yang menyelamatkan. iman yang sama kepada Allah di dalam Kristus, itulah yang membenarkan dan mempersatukan manusia. Paulus menyebut orang-orang Yahudi dan Non Yahudi yang menjadi Kristen dengan sebutan "sebab kamu semua adalah"anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus" (3:26).Sebutan anak menggambarkan hubungan yang baik dengan Allah. Dan kata karena iman di dalam Yesus Kristus menunjukkan kondisi status sebagai anak-anak Allah diperoleh karena beriman kepada Yesus Kristus.
Pemahaman ini berdampak mengarahkan orang percaya yang beriman dituntun melaksanakan kehendak Bapa di dalam Yesus Kristus. Salah satu kehendak Allah di dalam Yesus adalah pelayanan kasih yang dilakukan bersama oleh anak-anak Allah di Galatia untuk menolong dan melayani secara konkrit bagi mereka di Yerusalem. (6:2)
PEMAHAMAN PERIKOP
Pada ay.1 -
2 Paulus menjelaskan tentang seorang anak yang dibawah umur tidak ada bedanya
dengan seorang hamba, diperlakukan sama dengan seorang hamba, mereka tidak bisa
bertindak bebas atau membuat keputusan sendiri sebab mereka masih dibawah
pengawasan dan diurus kepentingan-kepentingannya sampai mereka dewasa. Namun
dalam keadaan sebagai anak dibawah umur atau status hamba mereka tetap seorang
ahli waris dari bapa mereka.
Di ayat 3 -
5 Seorang bapa dapat menetapkan pen/valian bagi anaknya sewaktu sang bapa masih
hidup. Dan bila tepat waktunya maka ia akan mengutus Anak-Nya. Tujuan Allah
mengutus Anak-Nya ke dunia adalah untuk menebus dan membebaskan. Penebusan dan
pembebasan dari kutukan hukum Taurat agar kita semua dapat diterima menjadi
anak, termasuk orang Kristen Yahudi dan bukan Yahudi di Galatia. Demikianlah
semua orang percaya mendapatkan hak
sebagai seorang anak. Ayat 6-7, Allah memberikan Roh-Nya kepada kita untuk meneguhkan
bahwa seseorang adalah anak Allah. Roh membimbing kita untuk memiliki
persekutuan dengan-Nya dan memampukan kita berdoa dengan sungguh-sungguh
"Ya Abba, ya Bapaku".
Percaya kita kepada Allah di dalam Kristus dan kondisi sebagai anak-anak Bapa melalui pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita melayakkan kita sebagai ahli waris. Menjadi anak Allah adalah pemberian Allah dan bukan karena usaha atau kebaikan orang yang bersangkutan, maka apa yang dijanjikan Allah akan menjadi kenyataan dalam kehidupan anak-anak-Nya.
Ayat 8 - 11, bagi Paulus Hukum Taurat diberikan sebagai tahap permulaan menjadi penuntun sampai Kristus datang dan bahwa yang disebut manusia dewasa dan bukan anak-anak dibawah umur ialah manusia yang melandaskan hidupnya pada Anugerah. Hukum Taurat hanya berfungsi menyatakan bahwa manusia berdosa dan tidak ada pengampunan atas dosa manusia tetapi oleh iman kepada Allah di dalam Yesus maka manusia berdosa akan diperbaharui hidupnya dalam penebusan dan pembenaran oleh salib Kristus. Di dalam Kristus, Anak Allah itu kita beroleh hidup dalam Nama-Nya. Dalam surat ini Paulus berharap agar hidup orang Kristen di Galatia tidak menyimpang dari kebenaran bahwa kita diselamatkan karena percaya dan bukan karena taurat Musa, hukum sunat atau gaya hidup Yahudi (Kis. 21:20b-21).
Dengan demikian non-Yahudi yang tidak memberlakukan tuntutan Taurat pun berhak menerima anugerah keselamatan di dalam Kristus. Surat Galatia kembali mendudukkan pokok karya keselamatan Allah bagi semua orang. Di dalamnya, orang percaya baik Yahudi maupun non-Yahudi, dituntun untuk memahami bahwa keselamatan tidak bergantung pada sunat dan hukum Taurat melainkan pada anugerah Allah. Keselamatan kita dimulai dari berkat perjanjian Allah dengan Abraham sampai kepada Yesus Kristus sebagai Anak Al|ah.Oleh anugerah-Nya kita pun dilayakkan menjadi anak-anak Allah dan berhak menerima waris-Nya yaitu keselamatan dan hidup kekal.
Anugerah Allah dicurahkan bagi semua orang namun hanya terjadi bagi setiap orang yang percaya.Anugerah itu cukup dalam segala perkara dan segala keadaan.
APLIKASI
Karya Tuhan Allah sungguh luar biasa tidak dapat dikurung di dalam tembok keYahudian. Orang-orang Yahudi pun belajar memahami bahwa permulaan memang merekalah yang dipilih oleh Allah tetapi setelah itu karya Allah bergerak meluas untuk semua orang dan itu terjadi dalam waktu kedatangan Anak-Nya yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. Melalui peristiwa natal ini kita mensyukuri kembali kasih Allah yang tak terbatas melalui Anak-Nya. Waktu kedatangan Yesus sebagai penebus membebaskan kita yang tadlnya takluk dibawah hukum Taurat kini menjadi anak-anak dewasa sebagai ahli waris penuh. Bukti bahwa kita adalah anak-anak itu nyata melalui Roh Kudus yang menaungi hidup kita. Kitapun memiliki hubungan yang harmonis dengan Bapa.Hubungan kasih antara Bapa dan anak. Manusia yang memilih jalan anugerah adalah manusia yang dewasa dalam iman Kristen.
Seorang anak
yang dewasa adalah anak-anak yang tahu menghargai dan menurut serta
melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Menjadi anak-anak yang mengasihi dan
bertolong-tolongan satu terhadap yang lainnya.Bapa mengutus anak-Nya dengan
kasih yang begitu besar demikian pula AnakNya datang ke dunia juga dengan kasih
yang besar. Demikianlah hidup anak-anak Allah harus menerima satu terhadap yang
Iainnya dan dapat bersatu dalam kerjasama untuk saling mengasihi. Demikian
hukum Kristus. Natal adalah kasih Bapa terhadap Anak dan Kasih Anak Tunggal
Bapa kepada anak-anak Bapa dan bagi dunia ini. Selain itu, menjadi anak-anak
Allah berani juga adalah ahli waris-Nya. Kita berhak menerima kegenapan semua yang
dijanjikan Tuhan kepada kita, baik untuk waktu sekarang ini, saat kita masih
hidup di dunia maupun di waktu yang akan datang yaitu mewarisi Kerajaan Sorga.
Firman Allah mengatakan, "Dan jika kita adalah anak, maka kitajuga adalah
ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji
Allah..." (Roma 8:17)
Jadilah anak-anak yang taat dan muliakanlah Allah dalam perjumpaanmu dengan sesamamu dan terimalah seorang akan yang lain, sama seperti Kristus telah menerima kita untuk kemuliaan Allah (Roma 15:7), kamu berbuat jugalah demikian, dan jangan sia-siakan anugerah sebagai anak dan waris-Nya.
CaTaTaN
Penulis : Rasul Paulus.
Waktu Penulisan : Antara tahun 49 dan 55 Masehi.
Judul Kitab : Dinamakan sesuai kepada siapa surat ini ditujukan: Jemaat di Galatia.
Latar Belakang : Pada sat itu jumlah orang Yahudi
jauh melebihi jumlah orang-orang non Yahudi dalam gereja, seperti yang
terjadi di Galatial sehingga, banyak pertanyaan dan pokok persoalan
muncul ketika orang-orang non Yahudi masuk ke dalam Gereja. Yudaisme,
sekelompok orang percaya Yahudi, menjadi pengikut Paulus ketika ia
memberitakan kabar baik. Mereka bersikeras bahwa orang-orang percaya non
Yahudi harus tunduk kepada hukum Taurat Musa dan sunat supaya mereka
dapat diselamatkan. Kitab Galatia adalah tanggapan Paulus atas
pengajaran yang salah ini. Keselamatan merupakan kasih karunia yang
diberikan berdasarkan berdasarkan kemurahan, sepenuhnya bergantung pada
iman kepada Yesus Kristus. Galatia disebut sebagai “Magna Charta” dari
gereja.
Tempat Penulisan : Kemungkinan di Antiokia atau Efesus.Mulanya ditujukan kepada : Orang-orang Kristen di Galatia.
Isi : Paulus mengunakan surat ini untuk mengigatkan
orang-orang Kristen bahwa mereka adalah ahli waris Allah sebagai
anak-anak-Nya. Warisan ini tidak didapat oleh perbuatan, tetapi hanya
oleh iman dalam Yesus Kristus. Paulus, yang juga orang Yahudimembuktikan
pengajaran yang salah yang mengatakan bahwa orang Kristen non Yahudi
harus masuk kedalam “Yudaisme” dan mengikuti dengan ketat setiap hukum
Musa. Paulus meringkas Injil lalu menerangkan bagaimana Abraham
diselamatkan oleh iman sekitar 400 tahun sebelum hukum Taurat dinyatakan
melalui Musa. Setelah mempertahankan kelayakannnya sebagai seorang
Rasul, Paulus menutup dengan berbicara mengenai berjalan dalam Roh dan
buah Roh.
Kata Kunci : “Anugerah”; “Kebebasan”. Kita
dibenarkan dan masuk dalam persekutuan yang benar dengan Allah bukan
karena perbuatan baik kita, tetapi hanya oleh “anugerah” Allah.
“Kebebasan” yang dianugerahkan kepada kita menjadi mungkin karena
Kristus telah membayar dosa-dosa kita dan Roh Kudus memimpin kita keluar
dari perhambaan dosa.
Tema :- Hukum Taurat diberikan untuk mengungkap dosa dan kesalahan manusia.
- Hidup di bawah hukum Taurat merupakan perhambaan…. hidup dengan iman merupakan kebebasan.
- Orang Kristen tidak diikat oleh hukum…. Kristus telah membebaskan.
- Kebebasan bukan merupakan izin untuk tetap berdosa,
- Kekuatan orang orang Kristen untuk hidup dalam kemenangan atas dosa berasal dari Roh Kudus.
- Satu-satunya Injil. 1:1-10.
- Penunjukkan Allah atas Rasul Paulus dan penerimaan dari para Rasul. 1:11-2:10.
- Penjelasan anugerah oleh iman. 2:11-4:31.
- Kemerdekaan dalam Kristus. 5:1-6:10.
- Berkat-berkat terakhir. 6:11-18.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar