Saudara......
Dietrich Bonhoefer, teolog asal Jerman itu pernah mengatakan anugerah keselamtan dalam Kristus itu mahal harganya sekalipun orang Kristen menerima anugerah itu secara gratis. Namun bukan berarti karena gratis, orang Kristen tidak berjuang untuk mempertahankan dan menyatakan keselamatan itu. Seperti Yesus membayar harga untuk menyatakan keselamatan, demikian juga orang Kristen membayar harga untuk mempertahankan dan menyatakan keselamatan yang telah diterimanya.
Rasul Paulus dalam bacaan ini menegaskan kepada orang Korintus tentang bagaimana mempertahankan keselamatan itu ditengah-tengah polemik yang bertumbuh subur tentang kebangkitan orang mati. Beberapa orang Korintus masih mempertahankan gagasan Yunani bahwa jika tak dapat mati, artinya sesudah mati jiwa meninggalkan tubuh untuk dilarutkan ke dalam yang ilahi, atau kedalam alam bawah. Kebangkitan tubuh adalah sesuatu yang tidak mungkin. Selain itu juga mereka menerima gagasan Yunani yang mengatakan bahwa tidak ada penghukuman bagi setiap orang atas apa yang mereka perbuat selama hidup jika orang Korintus menerima seluruh gagasan Yunani ini maka mereka meniadakan seluruh asa pemberitaan Kristen; apa saja yang disebut kepercayaan dalam Kristus akan menjadi sia-sia. Dengan demikian, sia-sialah pemberitaan Paulus dan sia-sialah karya keselamatan Yesus itu. Paulus sungguh mempertahankan ajaran keselamatan dalam Kristus ini (teristimewa mengenai kebangkitan tubuh). Karena kebangkitan tubuh inilah ada harapan kehidupan setelah kematian. Jika tidak ada kebangkitin tubuh , untuk apa Paulus mau bersusah-susah memberitakan Injil untuk orang-orang yang toh nanti juga akan mati dan tidak mengalamikebangkitan? Tetapi karena ada keyakinan akan Kristus yang bangkit dan akan menyatakan kebangkitan itu juga bagi orang yang percaya kepadaNYA, maka Paulus berjuang untuk menyatakan kebenaran itu bagi banyak orang (termasuk orang Korintus) dan bahkan ia rela berjuang melawan binatang buas di Efesus (istilah kiasan, cerita tentang Paulus dalam Kisah 22:25), ketika ia "kehilangan kewrganegaraannya" ketika berhadapan dengan pasukan roma). Dari hal ini Paulus mau menegaskan kepada jemaat Korintus buat apa ia mau bertindak "bodoh", berjuang mati-matian hanya untuk seseorang yang mati? Karena Kristus bangkit dan hidup maka Paulus rela berjuang untukNYA. Dalam hal ini Paulus menasihati jemaat Korintus agar berhati-hati dalam setiap pergaulan mereka teristimewa ketika mereka bergaul dengan orang-orang yang akan merusak kepercayaan mereka. Mereka harus yakin dengan apa yang mereka yakini tentang kebangkitan Kristus agar mereka tidak mudah diombang ambingkan dengan rupa-rupa ajaran yang akan menyesatkan mereka. Mereka telah disesatkan dan karena itu mereka perlu berbalik kepada keyakinan iman mereka dan tidak mengulang lagi perbuatan mereka. kebangkitan Kristus itu harus mendasari kehidupan jemaat Korintus untuk bangkit mengenal Kristus yang mereka imani dan sekaligus juga bangkit untuk memulai hidup iman yang terus menerus diperbaharui.
IMPLIKASI
- Iman pada Kristus perlu dipelajari dan diajari terus menerus agar tidak muadah diombang ambingkan dengan pengajaran-pengajaran yang sudah ada dan atau yang berkembang di tengah-tengah masyarakat (apalagi yang berbeda dalam keyakinan)
- Kita bisa bertoleransi dengan orang lain dalam hidup bersama, tetapi tidak boleh bertoleransi mengenai iman (apalagi toleransi dengan dosa)
- Iman pada Kristus membutuhkan kerelaan diri untuk berjuang mempertahankan dan menyatakannya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar