ADA KEMENANGAN DI DALAM TUHAN


Mazmur  68 : 2 – 14
Untuk memahami bacaan Alkitab disini – maka Kitab Mazmur ini merupakan salah satu bentuk nyanyian kemenangan TUHAN yang paling dimuliakan di sepanjang peribadahan umat TUHAN. Adapun isi nyanyian kemenangan TUHAN itu, adalah : bahwa TUHAN di pandang umatNya sangat dramatik dalam setiap membebaskan umatNya dari suatu peristiwa. Katakanlah peristiwa di sini; adalah pembebasan Israel dari penindasan yang pernah terjadi di Mesir. Pembebasan Israel itu: sudah jelas di mulai dari Mesir – menuju ke pengembaraan di padang gurun – dan terakhir adalah memasuki Kanaan ( Tanah Perjanjian ). Seremonial pembebasan itu, merupakan sebuah sisi kemenangan TUHAN atas orang – orang ‘jahat’ (‘fasik’) seperti di Mesir.
Di satu sisi; hal tersebut di atas itu merupakan sebuah sisi kemenangan TUHAN yang tidak pernah akan dilupakan oleh umatNya yang sedang melakukan peribadahan hanya kepada TUHAN. Oleh sebab itu, melalui peribadahan maka umat TUHAN harus selalu membangun keimanan yang semakin mendalam di dalam ‘jiwa’. Tentu dengan penuh semangat keimanan yang tidak pernah akan tergoyahkan oleh apa pun di atas bumi ini. Karena TUHAN itu – adalah ‘ranah sejarah’ bagi perjalanan keimanan umatNya di masa lampau – dan di masa kini – serta memasuki di masa mendatang. Sungguh – sungguh adalah TUHAN yang luar biasa keberadaannya di dalam keimanan umat kepunyaanNya sendiri.
Di sisi lain; hal tersebut di atas itu pun telah memberi inspirasi kepada ‘jiwa’ si Pemazmur untuk menulis Kitab Mazmurnya dalam bentuk nyanyian kemenangan TUHAN. Kitab Mazmur itu ditulis oleh si Pemazmur; bertolak dari umat TUHAN sedang berbahagia di tengah – tengah merayakan kemenangan atas ‘tabut perjanjian TUHAN’ yang sementara ini tersimpan ‘di rumah Obed – Edom’. Selanjutnya ‘tabut perjanjian TUHAN’ itu dalam waktu dekat akan diarak untuk dipindahkan ke ‘Kemah Baru’ yang telah dibangun sejak dinasti pemerintahan raja Daud atas Israel (band. 2 Samuel 6 : 2-18). Atau singkatnya; bahwa si Pemazmur menulis Kitab ditengah – tengah merayakan peringatan tahunan atas ‘tabut perjanjian TUHAN’. Di mana umat TUHAN pun dalam waktu dekat akan melakukan arak – arakan agung atas ‘tabut perjanjian TUHAN’. Dalam hal ini, arak – arakan yang akan dilakukan oleh umat TUHAN itu menggambarkan kemenangan TUHAN yang layak dimuliakan oleh kalangan umatNya yang sedang mengalami kemenangan bersama – sama TUHAN di atas bumi ciptaanNya ini.
Lebih jauh; si Pemazmur tidak sekedar menulis Kitab Mazmurnya, melainkan dia pun menjadikan tulisan Kitab Mazmurnya, melainkan dia pun menjadikan tulisan Kitab Mazmurnya ini, sebagai bentuk pengajaran bagi keimanan umat TUHAN. Dalam upaya si Pemazmur mau mendewasakan keimanan umat TUHAN yang harus dipersembahkan hanya kepada TUHAN. Supaya terus – menerus melalui keimanan, maka umat TUHAN sendiri dapat ‘memetik makna’ terhadap prosesi perjalanan arak – arakan atas ‘tabut perjanjian TUHAN’ dari tempat penyimpanan yang sementara menuju ke tempat penyimpanan terakhirnya di Yerusalem. Benar – benar arak – arakan atas ‘tabut perjanjian TUHAN’ dari tempat penyimpanan yang sementara menuju ke tempat penyimpanan terakhirnya di Yerusalem. Benar – benar arak – arakan atas ‘tabut perjanjian TUHAN’ itu digambarkan sebagai kemenangan TUHAN yang dramatis atas pengembaraan kebangsaan Israel yang dimulai dari Mesir – lalu mengembara di padang gurun – dan terakhir bangsa TUHAN ini memasuki Kanaan (Tanah Perjanjian).
Demikian melalui keimanan umat TUHAN sekira dapat melakukan gerakan yang menyejarah untuk mempertahankan ‘nilai-nilai sejarah’ yang begitu utama dan begitu penting terkait dengan sejarah kemenangan TUHAN yang selama ini sudah teralami oleh umatNya. Dan demikian kemenangan TUHAN yang selama ini sudah teralami oleh umatNya. Dan demikian kemenangan TUHAN itu harus selalu menjadi dasar dari proses perjalanan keimanan umatNya. Sebagaimana si Pemazmur yang selalu di dalam tulisan Kitab Mazmurnya suka menyebut nama – nama TUHAN, seperti : ‘Adonay’, ‘Elohim’, ‘El-Shadday’, dan ‘Yahweh’, bahwa nama – nama TUHAN ini merupakan tanda bukti adanya sejarah kemenangan TUHAN melalui kuasaNya di atas bumi ini. Dan nama – nama TUHAN itu yang selama ini telah mendasari bagi peribadahan umatNya yang sering kali memanggil nama – nama TUHAN itu. Semata hanya memohon kemenangan atas kehidupan yang bersumber hanya dari TUHAN.
Karena itu selalu ada pesan moral ketika sosio – keagamaan mulai diserukan oleh umat TUHAN tentang model kehidupan yang saling bertolak belakang. Terutama tentang yang jahat ‘jahat’, yakni umat TUHAN yang baik sedang beribadah hanya kepada TUHAN. Dan tentang yang ‘baik’, yakni sebaliknya umat TUHAN yang sedang beribadah dan menyapa nama – nama TUHAN seperti diatas itu. Si Pemazmur dalam kaitan ini terus – menerus menyerukan; bahwa ketika terjadi kebangkitan TUHAN, maka ada ‘orang – orang jahat’ yang membenci TUHAN. Dan hal itu bertolak belakang dengan ‘orang – orang benar’ – justru mereka berbahagia di hadirat TUHAN karena atas kebangkitanNya itu.
Kebahagiaan itu lebih lanjut diserukan oleh si Pemazmur, bahwa dirinya adalah sebagai ‘orang benar’, sebab melalui kebangkitan TUHAN membuat si Pemazmur sendiri merasa berbahagia. Kebahagiaan si Pemazmur semakin nampak, ketika kebangkitan TUHAN bermakna bagi kesusahan ‘orang – orang yatim’ dan ‘para janda’. TUHAN itu sungguh membebaskan kesusahan mereka – dan DIA memberi kebebasan agar mereka segera melakukan peribadahan hanya kepada TUHAN. Membuat si Pemazmur pun memandang TUHAN, sebagai ‘Yang Maha Dashyat’ – maksudnya DIA berdaulat untuk menentukan masa depan kehidupan. Karena itulah; TUHAN bersabda agar umatNya menyerukan kemahadashyatanNya yang berdaulat di atas kehidupan manusia.
Bagi kita yang memasuki masa depan kehidupan adalah masa yang penuh tantangan. Dari itu kita harus memilih model kehidupan – jika kita memilih untuk menjauhi ‘kejahatan’ (‘kefasikan’), maka kita tidak sedang dekat dengan ‘kejahatan’ terutama kepada TUHAN. Karena di balik nama – nama TUHAN seperti di atas itu – sudah jelas tersedia kemenangan bagi umat TUHAN seperti kita yang kini sedang menang dengan menikmati berkatNya dan menikmati rahmatNya yang selama ini kita dapat nikmati hanya bersumber dari TUHAN. Namun, semuanya itu pun diberikan oleh TUHAN jika kita mau menjadi pemimpin (pembesar), sebagai umatNya yang tidak melarikan diri dari hadiratNya. Tetapi kita yang kesukaannya melakukan kepemimpinan sebagai wujud peribadahan yang ‘benar’ hanya kepada TUHAN.
Dengan demikian setiap kepemimpinan – harus kita persembahan terutama ke hadirat TUHAN yang telah memenangkan kita dari segala wujud ‘kejahatan’. Sekarang lakukanlah peribadahan dan nikmatilah kemenangan di balik kemenangan nama – nama TUHAN itu. Patut diketahui; bahwa di saat seperti kekinian TUHAN selalu menuntun kepemimpian kita – dan menuntun kita ketika melakukan peribadahan di mana sesungguhnya kita sendiri sedang menghadapi segala bentuk tantangan. Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN – DIA selalu membuat kita menang dalam segala hal perilaku hidup di atas bumi ciptaanNya ini. AMIN.    

Tidak ada komentar :

DOA; sangat besar kuasanya

YESUS MEMBUATMU BERHARGA